Part ini ada banyak dialog bahasa Inggrisnya, karena menurutku bakal cringey kalo pake bahasa Indo. Maapkan daku... semoga masih tetep bisa dinikmati ya.
Happy reading, All.....
Ritz Carlton Hotel, Pacific Place, SCBD, South Jakarta
Oh Sehun membuka mata, kepalanya luar biasa sakit seperti dihantam batu. Dia mendudukkan diri sebentar, mengamati. Ruangan yang dia tempati asing, menguarkan aroma bergamot dan lavender seperti sebuah kamar hotel, president suite lebih tepatnya. Ruangan tersebut bercat serba putih, sedangkan perabotan di sana didominasi warna cokelat. Sebuah televisi berukuran 72 inch tepat berada di depan ranjang. Dia tak tahu di mana dia berada. Hanya kilasan wajah kejam Lee Na Ra yang terlintas di otaknya.
Dia berusaha menjejakkan kaki di lantai marmer yang dingin, berpegangan pada kepala ranjang karena kepalanya berputar. Susah payah dia berjalan menuju jendela, menyibak kordin dan mendapati pemadangan skyline terbaik.
Jakarta.
Dia tahu keberadaannya sekarang saat melihat beberapa papan reklame yang terpajang di mana-mana.
Dia baru akan berbalik dan mencari tahu lebih lanjut saat kakak perempuan angkatnya tiba-tiba muncul, menyodorkan segelas air putih dan tablet anti hang over. Ada gurat kuatir di sana, dia tahu. Walaupun dia mendadak ingat bahwa wanita tersebut lah yang sudah dengan kejam menyeretnya ke mari.
Sehun meminum keduanya tanpa suara, merasa bahkan tenggorokannya kering bukan main.
"Your breakfast is ready, almond croissant with swedish butter, orange juice, and a bowl of mixed fruit and yogurt. Need anything else?"
Pria itu menggeleng, berjalan dengan gontai mengekori Na Ra yang sudah berjalan duluan menuju meja makan. Dia akan mencaci maki wanita ini, nanti setelah perutnya kenyang. Biar bagaimanapun menumpahkan amarah akan menguras banyak energi. Di sana sudah tertata menu yang Na Ra sampaikan tadi, sedangkan wanita tersebut menikmati sandwich isi daging asapnya dalam diam.
Mereka menghabiskan sarapan dalam diam, seolah jarak yang tak lebih dari satu meter antara keduanya begitu jauh, hanya denting alat makan, suara kunyahan, dan air yang diteguk masuk ke kerongkongan.
"Why do you did this to me?" Sehun akhirnya membuka suara saat keduanya sama-sama sudah menyelesaikan sarapan. Na Ra yang sibuk membereskan piring berhenti sejenak, menatap adiknya.
"I promise to do anything in my power to protect you, to keep you happy."
"What a total bullshit." Bibir Sehun mencebik, merasa bahwa ucapan Na Ra sangat konyol. "By leaving me all alone, Charlotte?"
Na Ra tahu Sehun sedang dalam kondisi sangat serius atau luar biasa marah jika sudah menyebut nama baratnya. Dia memilih untuk duduk dan memberikan atensi sepenuhnya.
"I don't mean to leave you." Dia menjawab dengan yakin, mengabaikan senyum Sehun yang mencemooh.
"That's what you've been doing all this time."
"But I'm back."
"For what?"
Na Ra menarik napas panjang, mencoba mencari penjelasan yang cukup masuk akal. Walau biar bagaimanapun Sehun memang patut marah dan kecewa dengan apa yang sudah dia perbuat. Dia bahkan sudah berniat untuk betulan menghilang selamanya dari hidup Sehun, tapi melihat betapa hancur hidup adiknya, dia tidak bisa tinggal diam. Dia tidak bisa menghilang seperti pengecut.
"Sehunnie.. I'm so sorry for what I've done. I know I'm unforgivable but.."
"You shouldn't apologize at the very first place if you know it's useless." Sehun menukas dengan cepat, emosi kembali menguasai dirinya. Biar bagaimana pun apa yang Na Ra lakukan padanya sangat keterlaluan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ATS' Series - The Scandals (COMPLETED)
FanficThere is always some madness in love. Tak ada perjodohan atau paksaan dari siapapun saat Oh Sehun memutuskan untuk menikahi Lee Da Hye. Orang-orang berpikir kalau Lee Da Hye adalah Cinderella di dunia nyata, mengingat dia menikah dengan seorang peng...