There is always some madness in love.
Tak ada perjodohan atau paksaan dari siapapun saat Oh Sehun memutuskan untuk menikahi Lee Da Hye.
Orang-orang berpikir kalau Lee Da Hye adalah Cinderella di dunia nyata, mengingat dia menikah dengan seorang peng...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
** Skye Bar, BCA Tower 56 floor, MH Thamrin, Jakarta
Yoo Yeon Seok melambaikan tangan begitu mendapati Na Ra memasuki bar. Mereka memang sengaja membuat janji bertemu di salah satu bar terbaik di Jakarta yang menyajikan pemandangan sunset terindah di ibukota Indonesia tersebut.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yeon Seok berdiri, menarik salah satu kursi dan mempersilahkan Na Ra duduk terlebih dahulu.
"Miss Evans, good afternoon." Sapanya sopan, yang membuat Na Ra justru tergelak. Tak lama seorang pelayan datang membawakan sebotol wine bermerek Bodegas Torres dari Spanyol.
Wanita itu memandang wine dalam gelas tersebut, menggoyangkannya pelan sebelum menghirup aroma untuk kemudian menyesap rasa minuman tersebut. Dia persis seperti seorang chomelier handal.
"Good taste Mr Yoo. Thanks for coming by the way."
Yeon Seok mengangguk kalem, mengulas senyum seperti biasa. Pria tersebut mengenakan kemeja putih yang lengannya dia gulung hingga siku, celana kain berwarna biru donker dan jas dengan warna senada yang dia letakkan di sisi kursi. Yoo Yeon Seok adalah definisi bujangan idaman seantero kota. Tampan, mapan, baik hati dan tentu saja hot!
"How's Jakarta?" Tanyanya pada Na Ra yang nampak sedang asyik menikmati matahari terbenam. Sudah menjadi rahasia umum jika putri keluarga Evans tersebut begitu menggilai pemandangan matahari terbenam di berbagai belahan dunia.
"Aku tidak tahu kenapa kau bisa betah di sini, oppa." Na Ra nampak mengeluh, menanggalkan sapaan resmi yang daritadi mereka gunakan. "Kota ini macet luar biasa, panas, dan kualitas udara yang begitu buruk. Tapi kau bahkan betah berlama-lama tinggal di sini. Apa keuntungan menanamkan modal di sini setara dengan Singapura?"
"Jakarta bahkan 10 kali lebih baik, Na Ra-ya. Paling tidak matahari terbenamnya."
"Pasti karena wanita itu, ya?" Na Ra nampak mendengus, kali ini giliran Yeon Seok yang tertawa kencang. Sudut matanya bahkan berair.