Nancy masih membungkam, sambil sedikit tertawa.
"Gausah ketawa lo!" Vella membentak sambil menggebrak meja kembali.
"Mbak! Saya panggil satpam nih, heran dari tadi dibilangin bandel buanget sumpah." Lelaki disebrang Vella marah kembali.
"Maaf maaf, gue nggak sengaja dibilangin! Sensi amat sih jadi orang." Balas Vella sembari menyeret Nancy keluar dari kantin dan tak luput membayarnya.
"Lu inget inget ya, hapus foto itu, atau lu punya urusan sama gua." Ancam Vella sambil meninggalkan Nancy.
..
"Vel? Habis dari mana?" Tanya Rose.
"Masalah kecil." Balas Vella santai.
"Nancy mana? Bukannya tadi ikutan kesini juga yak?" Ujar Haechan yang tidak tau persoalan tadi malam.
"Eh? Dia ikut? Sok banget, pake ngikut segala." Timpal Milla yang masih kesal, sama seberti kekesalan sahabatnya yang dipermalukan didepan teman satu kelasnya.
"Emang kenapa? Kok lu bilangnya gitu?" Haechan masih belum mengerti.
"Dia nggak berani balik sini lagi kali, mungkin ada salah satu orang dari kita yang di takutin." Timpal Vella yang memaksudkan 'salah satu dari kita' itu dirinya.
"Yeu, abis lu apain tu anak?" Rose nimbrung.
"Eh, kita lagi jenguk orang sakit, kok jadi ngebahas masalah tadi malem." Ujar Jimin yang mulai kesal.
..
Setelah dikira cukup lama, rombongan anak yang menjengukpun memutuskan untuk pulang.
"Thanks ya, udah mau jenguk gua." Ujar Rose tersenyum manis.
"It's Ok kok, kita juga seneng udah bisa ngejenguk lo." Ujar Irene sebagai perwakilan dari mereka.
"Eh, Jimin, gue mau bicara sama lo." Ujar Vella menghentikan langkah Jimin yang hendak keluar bangsal.
"Maaf, gue keburu, ada janji mau anterin nyokap gue belanja." Balas Jimin cuek.
"Gausah alesan lu." Vella agak membentak.
Jimin menghiraukan ucapan Vella dan meninggalkannya begitu saja.
"Vel? Buat apa lu ngejar Jimin?" Tanya Milla heran.
"Gak sih, cuman ada masalah aja sama dia." Balas Vella.
"Belagu banget tu anak, kalo gue uda sembuh, awas aje.. gua kepret tu anak setan." Timpal Rose.
..
Chatting
Anak Setann
Vella : P
Vella : P
Vella : P
Vella : Jiminnnnnnn
Vella : Apaan lu ngejauh dari guaaaaaaaaaaaaaaa
Vella : Lu harus tolongin gua pokonyaaaaaa, gua tunangan tiga hari lagiiii :(((
Read
.."Lama lama ngeselin juga tu anak." Dumel Vella sembari membantingkan dirinya di kasur kesayangannya.
..
Beberapa hari kemudian..Setiap hari, sifat Jimin kepada Vella kian memburuk yang membuat Vella ngambek tapi dicuekin juga dengan Jimin.
Hari ini, Vella masih saja berdebat dengan ayahnya masalah pertunangan, karena rencananya esok hari dimana Vella dan Nathan di tunangkan.
Vella hanya terdiam menghentikan perdebatan nya dengan ayahnya tersebut.
'lagian cuma tunangan, di batalin aja bisa.' ujar Vella dalam hati.
Akhirnya hari yang dinanti pun tiba,
Waktu dimana Vella telah merencanakan kekaburannya.Yap, pastinya Vella akan kabur entah kemanapun itu, dengan bantuan sahabat sahabatnya Milla, dan Rose.
Vella memang sengaja untuk meminta agar dirinya bisa tidur di kamar tamu yang berada di dekat ruang tamu.
Jadi, Vella tidak perlu ngambil tangga untuk bisa kabur dari kamarnya yang berada di lantai atas.
..
"Vel? Kita mau kemana saolooohh, gue ngerasa berdosa banget tau ga sama bokap nyokap Lo." Milla merengek.
"Uda diem ajeeee." Ujar Vella sambil berjalan menyusuri kebun rumahnya yang cukup luas.
Gredekk greeeekk...
Suara gembok gerbang belakang rumah Vella yang terdengar sangat nyaring yang sekaligus terdengar oleh satpam rumah Vella.
tbc,
Next partttt >>
