Esoknya..
"Vel? Kena marah lagi ya?" Milla mulai khawatir.
"Biasa lahh." Ujar Vella yang masih sangat mengantuk karena tidak tidur semalaman.
"Kurang tidur ye lu? Matanya kek telur gosong." Ejek Rose.
"Begadang gue, semaleman." Balas Vella malas.
Tiba tiba ada seorang gadis dengan rambut cokelat pirang yang berjalan memasuki kelas VII-A.
"Tadi pagi aku mandi air dingin loh, walau udaranya ga sedingin di korea, mandi air dingin disini tetep dingin banget ya." Ujar gadis itu sok imut sambil menggenggam erat tangan Jimin.
"Siapa tu anak?" Ujar Vella heran.
"Anak baru, pindahan dari korea katanya." Ujar Rose dan Milla dengan tatapan sinisnya kepada gadis tersebut.
"Sok imut banget, heran kesambet apaan tu anak." Vella ikutan sinis.
"Ehm, misi gue ada urusan ama Jimin." Vella agak mendorong gadis itu yang menempel dengan Jimin.
"Apa sih?! Ga sopan banget! Ga diajarin sopan santun ya sama orang tuanya?!" Ujar gadis tersebut dengan tatapan 'nyolot'.
"Masalah? Mending minggir dah lu." Balas Vella dengan smirk andalannya.
"Eum, Vel.. kenalin, ini temen elementary school gue waktu di korea. Namanya Gyeong-ssu." Ujar Jimin yang mencegah Gyeong-ssu mengangkat kepalan tangannya tanda hendak memukul Vella.
"Gyeong-ssu? Salam kenal." Ujar Vella yang masih menggunakan smirk andalannya.
"Gyeong, Ini temen aku disini, namanya Vella." Timpal Jimin kembali.
"Vella? Jelek namanya." Balas Gyeong-ssu dengan tatapan mengejek.
"Jelek jelek juga masih punya arti bagus, dari pada sifat lu, jeleknya natural." Vella masih tidak mau kalah.
"Apaan kamu hah?!" Gyeong-ssu yang sudah tidak tahan dengan kelakuan Vella.
"Maaf, kalo mau baku hantam di belakang sekolah aja nanti, sekarang gue ada urusan ama Jimin." Balas Vella dengan nada santuy.
"Gausah sok kenal sama pacar orang!" Gyeong-ssu makin nyolot.
"Pacar? Ga salah nih?" Balas Vella.
"Eum, iya ini pacar gue." Balas Jimin.
"Bentar, ngomongin masalah pribadinya entaran ya, skrg gw mau ngomong sama Jimin." Balas Vella jutek.
..
"Kenapa?" Vella malah bertanya.
"Kenapa apanya?" Jimin masih tidak mengerti maksud Vella.
"Jimin, lu cuma nge read chat gue disaat gue lagi butuh lo, malah asyik asyikkan pacaran. Btw, cewe itu bohong kan? Dia bukan pacar lo kan?" Cerocos Vella.
"Maafin gue, soalnya waktu itu gue sibuk banget, dan ya.. Gyeong-ssu emang pacar gue." Balas Jimin.
"Sesibuk apa lo? Katanya lo bakal selalu support gue kapanpun." Vella terlanjur kesal.
"Maafin gue" balas Jimin lesu.
"Maaf Mulu Lo adanya, tega ya Lo." Ujar Vella sambil meninggalkan Jimin dengan tatapan sangat kesal.
..
Sekolah tetap berjalan seperti biasa, begitupun Vella dan teman temannya yang membolos berjamaah.
Dalam seminggu ini, Vella sudah membolos sebanyak tiga jam pelajaran, maka dari itu Vella dipanggil untuk ke ruang BK.
"Vellandra? Kenapa kamu mbolos?" Tanya Bu Henny sang guru BK.
"Manggilnya Vella aja Bu, gausah pake Vellandra." Balas Vella yang masih sempat mengelak.
"Itu nama kamu kan? Kenapa ga mau dipanggil dengan nama itu." Henny heran.
"Ya, ga biasa aja.. agak geli gitu dengernya." Pekik Vella.
"Jawab pertanyaan ibu tadi." Balas Henny dengan suara halus.
Memang guru BK disini terkenal dengan sifatnya yang ramah, humoris dan baik agar disegani siswanya.
"Maaf Bu, saya harus pulang, masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan." Vella mulai beralasan.
"Ada masalah apa kamu Vell?" Henny yang melihat Vella tidak seperti biasanya.
"Maaf Bu, atas perlakuan saya, saya akan menerima hukuman apapun asalkan sekolah tidak memanggil orang tua saya." Balas Vella menunduk.
"Hm, kalau ada masalah boleh cerita sama ibu." Ujar Henny dengan senyuman lebarnya.
..
tbc,
Next part>>
![](https://img.wattpad.com/cover/147346452-288-k100415.jpg)