...
"Makasih ya budhe.." Ujar mereka bertiga sambil meninggalkan warung.
Tanpa diketahui Vella meninggalkan uang seratus ribu rupiah di bawah mangkok nya dan kertas kecil bertuliskan
'Makasih budhe, Besok gratisan lagi ya.'...
Vella dan Jimin ramai menjadi perbincangan di sekolah atas kemenangan mereka, hingga di setiap kelas mengaguminya.
Bahkan di papan ucapan sekolah, banyak sekali ucapan selamat dari kelas X, XI, dan XII
Tak sedikit pula yang mengambil kesempatan untuk menembak Vella atau Jimin dalam papan ini.
"Vel.. banyak banget yang nembak lu." Ujar Rose heran.
Tanpa sengaja Vella melihat ucapan yang tertanda nama Rose dan Milla.
To : Roselia XII-A
From : Human XII-BI LOVE YOU TRHEE THOUSAND.. ♡♡♡
_________________________"Anjay, dibikinin lagu." Goda Vella sembari menyenggol lengan Rose.
"Ehh ini ada buat lu Mill." Ujar Rose mengalihkan perhatian sambil menunjuk salah satu kartu.
To : Kamilla XII-A
From : dekelKu ingin slalu ada disisimu❤
________________________"Wuanjay.. seleranya dekel." Pekik Vella.
"Gosah ngejek Vell.. elu juga ada, malah dari kelas kita sendiri lagi." Milla kesal.
"Palingan itu cuma bilang 'selamat ya Vell' aja." Vella tidak percaya.
"Ternyata seorang Vella uda janjian nih.. sama someone XII-A." Ucap Rose.
To : Vella XII-A
From : Someone XII-AJANGAN LUPA JANJINYA.
Pulang sekolah di deket tempat futsal.
________________________Vella mengernyitkan dahinya dan merobek kertas yang ditempel di papan tersebut.
"Nathan ya?" Milla menebak.
"Tapi kan Nathan bukan kelas kita." Balas Rose.
"Trus siapa?" Tanya Milla kembali.
"Mana gua tau." Balas Rose.
"Vel? Lo tau?" Tanya Milla.
"Nggak." Balas Vella.
...
14.27
Vella benar benar penasaran dengan orang yang menulis surat tersebut
Akhirnya Vella memutuskan untuk menemui orang tersebut setelah kelas terakhir telah berakhir.
"Vel?" Ujar Nathan sehabis futsal yang tiba tiba menghampiri Vella.
"Emang gua janji apaan sama lu?" Vella heran.
"Emang janji apa? Gua juga nggak tau." Jawab Nathan blak blakan.
"Lu kan yang manggil gue kesini? Pake ngaku ngaku anak kelas gue lagi." Pekik Vella.
"Apaan sih gua nggak ngerti tau." Ujar Nathan yang sama sekali nggak ngerti apa maksud perkataan Vella.
"Jujur ae lo." Timpal Vella.
"Sumpah dah gua nggak ngerti." Jawab Nathan.
Tin tin..
Suara klakson motor berbunyi yang mengakhiri debat dua sejoli tersebut.
Seorang lelaki yang menggunakan helm dengan pakaian serba hitam melambaikan tangan kepada Vella pertanda 'dia yang membuat surat tersebut'
"Ah tu orang bikin gua salah sangka sama Nathan." Dumel Vella.
"Maaf ya tan.. gua salah sangka sama lo." Vella malu setengah mati dan menundukkan kepalanya.
"Oh.. dia nagih janji? Emang dia siapanya elu?" Tanya Nathan heran.
"Gua juga nggak tau, gua duluan ya tan." Ujar Vella.
Vella menghampiri orang tersebut yang tidak melepas helm dari tadi.
"Siapa lo?" Tanya Vella.
"Cepetan.. naik." Ujar lelaki tersebut.
"Copot dulu kek helm-nya." Balas Vella yang masih penasaran setelah mati.
"Jangan disini.. kalo ada Nathan mampus gua." Ucap lelaki tersebut pelan.
Vella heran mengapa lelaki tersebut takut sekali kepada Nathan.
Vella berbalik tatapan kepada Nathan yang ada dibelakangnya, jaraknya sekitar 2 meter an
Menatap lelaki tersebut dengan sinis dengan keringat yang turun deras dari tubuhnya.
...
"Siapa dia ya? Beraninya banget dia." Nathan heran.
tbc,
Next >>
