10

120 8 1
                                        


Motor berhenti di kafetaria, Vella masih saja penasaran dengan orang tersebut.

'Jangan jangan gua diculik?.. ih tadi mau mau aja gua disuruh naik'

"Turun cepetan, malah bengong." Ujar lelaki tersebut sembari melepas helm-nya.

"Jiminnnn!!!!!!" Vella teriak tak habis pikir jika ia ada janji dengan seorang anak culun tersebut.

"Apa?" Balas Jimin santai.

"Emang lu nyulik gua? Ga habis pikir gua, ternyata lo baik cuma didepan aja.." Ujar Vella panik.

"Gua bukan nyulik lu, gua nagih janji lu ke gua, kirain lo gabakal baca surat itu dan gabakal ke deket lapangan futsal." Ujar Jimin.

"Emang gue punya janji apa sama lo?" Vella masih panik.

"Lah? Ga inget?" Tanya Jimin.

"Yang mana?!" Vella kesal.

"Lo traktir gue kalo kita menang?" Jimin mengingatkan.

...

"Mau pesan apa mbak? Mas?" Tanya pelayan kafe.

"Eum.. makanan yang murah aja." Ujar Vella.

"Katanya makan sepuasnya.." Ujar Jimin.

"Gua bawa duit dikit.. makan yang murah aja." Balas Vella.

"Terserah gue dong." Jimin kepedean.

...

"Gue nggak mau bayar kalo makan mahal mahal kayak begini." Ujar Vella sambil melahap salah satu makanan yang ada di meja tersebut.

"Harus tepatin janji dong.. nvgak konsekuen lo." Ujar Jimin.

"Lo takut sama Nathan?" Pekik Vella.

"Iya lah." Jawab Jimin santai.

"Sampe lo pake item item begini? Biar nggak ketauan Nathan?" Timpal Vella.

"Iya lah." Balas Jimin.

"Tadi gua kira gua janji mau ziarah, orang pakaian lo kek orang ngelayat." Pekik Vella.

"Apaan sih, nggak lucu." Jimin kesal.

"Eh iya, emang kenapa kayaknya lo takut banget sama Nathan." Ujar Vella.

"Tadi pagi gua dipukulin sama gengnya Nathan." Ujar Jimin sambil meminum minuman yang telah dipesan.

"Lo terlibat apaan sama Nathan?" Seketika Vella panik.

"Nathan ga suka gue deket deket elu, katanya lo calon tunangannya Nathan." Ucap Jimin.

"Lah? Emang Nathan bilang gitu?" Tanya Vella.

"Iya.. makannya gue pake baju item item, nanti Nathan ngamuk lagi sama gua." Ucap Jimin.

"Emang lo ga mau dijodohin sama Nathan?" Tanya Jimin.

"Gue bukannya ga mau.. tapi ga tau!" Ujar Vella.

"Bhahahah.. kocak lu, mana ada orang ngaku ngaku tunangan orang lain kalo orang lain juga nggak tau kalo dia tunangannya orang itu." Jimin ketawa.

"Emang gua ga tau!" Vella meyakinkan.

"Tanyain dah sama Nathan sana." Ujar Jimin.

..

"Yuk bayar.. lo yang bayar loh." Ucap Jimin.

"Iyeee.."

"Berapa mbak?" Tanya Vella.

"Ini totalnya." Balas kasir sambil mengajukan nota.

"Lah banyak banget nol nya?" Gumam Vella.

"Gua ga bawa kartu debit lagi."

"Ga bawa debit? Uda gue kira bakalan gue yang bayar." Ucap Jimin sambil mengajukan uang seratus ribuan lima.

"Ini kembaliannya.. terimakasih" Ujar kasir.


tbc,

-Quind_









B Ø T H ; Park Jimin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang