part 48 : Bertemu Piyan

1.8K 76 0
                                    

Keseharian seorang Mikelea berjalan seperti biasa yang tak luput dari kata 'bekerja.

Saat ini ia usai menemani sang bos sehabis dari meeting di perusahaan Lain. Dan berakhir mereka membawa lembali berkas kesepakatan kerjasama, Setelah berjam jam berdiskusi dan bernegoisasi.

Lea yang duduk nyaman disamping supir yang mengendarai mobil yang ia tumpangi dengan bos, yang sedang berada dibangku belakang sedang berteleponan dengan istrinya.

Ditangan Lea terdapat i-pad yang berisi sangat penting bagi pekerjaanya. Jari jarinya dengan Lincah mengecek apa saja jadwal kegiatan bosnya. Sampai pandanganya teralih saat mereka sudah sampai diparkiran perusahaan. Ia segera turun dan membukakan pintu untuk Rama. Yang sayangnya sudah dibuka sendiri.

"Terimakasih Lea. Tapi tidak perlu." Ucap Rama.

Lea tersenyum dan sedikit menunduk.

Lalu mereka berjalan memasuki loby perusahaan menuju Lift. Dan sesekali menjawab sapaan karyawan lain.

Saat Lea sudah duduk dikursi kerjanya. Pekerjaanya lumayan banyak. Saat fokus- fokusnya tiba tiba ponselnya berdering. Ia melihat siapa yang menelfon. Karin? Ada apa?

Segera ia memasang headsheat hanya sebelah. Dan mengangkat panggilan itu. Dengan mata dan tangan yang masih sibuk mengotak atik keyboard yang terpasang dengan komputernya.

"Ada apa?"

"Besok bisa temenin gue nggak?"

Lea berdecak. "Lo mah!! Gue kira apaan. Kalo cuma bilang gitu ya tinggal kirim pesan aja sih!! Gue sibuk tau, setan."

"Emang kemana?" Sambung Lea.

"Hahahahahhh sorry. Ck pokoknya ada lah!! Lo besok Libur kan?"

Lea terdiam sejenak mempertimbangkan ajakan Dari sahabatnya itu. "Oke. Tapi jemput gue."

"Iyok habis dhuhur kok. Sans ae."

"Iye aye."

"Yaudah. Selamat bekerja sayangku!! Semangat."

"Alay."

Setelah menutup panggilan Lea mendengus. Emang Sahabatnya itu kurang kerjaan sekali. Untung saja sayang.

Pandanganya teralihkan lagi saat telepon kantornya yang menghubung antara ruanganya dan Ruangan Rama pun berdering. Segera ia angkat.

"Iyah Tuan?"

"Jika nanti ada yang mencariku. Suruh saja masuk kedalam ya?"

"Baik tuan."

Beberapa menit setelah panggilan tertutup. Lea sedikit mendongak saat ada seseorang berjalan kearahnya. Ia segera berdiri dan mendongak.

Ia refleks melotot menatap pemuda dewasa didepanya. Pemuda itu juga menatapnya terkejut. Lalu sudut bibir pemuda itu melebar menatapnya. Dan mempercepat langkah mendekatinya.

"Mikelea?" Tanya pemuda itu masih dengan senyum lebarnya.

Perlahan sudut bibir Lea ikut tertarik. "Piyan?"

Piyan terkekeh lalu hendak memeluk Lea. Tapi ia sadar jika ada meja yang membatasinya. Jadi tanganya hanya menggantung diudara. Ia mendesis saat Lea menertawakan dirinya.

Ia ikut terkekeh melihat kelakuanya. Ia menatap Lea yang Tersenyum kearahnya.

Ia menatap Lea menggoda. "Ohh jadi sekarang sudah tercapai cita citanya."

Lea terkekeh. "Alhamdulillah sih!!."

"Ah ya? Ngapain lo kesini?" Tanya Lea.

"Ketemu Om gue?"

The Past (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang