part 50 : Marriage

2.7K 89 0
                                    

Selamat pagi guyss!!
Happy reading ya!!💓

Gadis yang duduk disebuah restoran dengan temanya didepanya itu sedari tadi terus saja tersenyum sambil mengaduk kopinya.

Karin menggeleng kepala menatap sahabatnya yang kini seperti orang kurang waras. Dari tadi ia bicara pun dihiraukan, malah tersenyum lalu memejamkan matanya erat dan menggeleng kepalanya berulang kali.

Dia gila. Batin Karin.

"Sampai kapan Lo kayak gini?. Prihatin gue."

Gadis didepan Karin itu memiringkan kepalanya menatap Karin yang menatapnya ngeri.

"Lo kayak gak tau aja."

"Yah tapi perasaan gak gitu juga."

"Dia manis bangeeeeeeeeet." Ucap Lea menggigit sendok teh nya gemas dengan kedua pipinya yang memerah.

Karin memutar bola matanya. "30 kali lo udah bilang kayak gitu."

"Ya ampuuun!! Bisa bisa gue jadi gilaaaaa." Lea menangkup wajahnya dengan sendok yang masih tergigit di mulutnya.

"Lo udah gila."

"Demi upin ipin jadi gede. Malam tahun baru tadi malam- Astagaaaaa."

Karin menghela napas lelah.

"Haissshh Jantung gue malam itu mau copot tau nggak? Aduh pipi gue." Ucap Lea menangkup kedua pipinya yang terasa panas.

Karin menghela napas lagi. "Udah tau kan gimana perasaan Lo sekarang?"

Saat Karin selesai menanyakan itu barulah Lea menatapnya. Namun hanya sesaat setelahnya Lea menunduk merenungi perkataan Karin.

Atas alasan apapun. Ia tak akan bisa membohongi hatinya. Tapi ia takut jika mengakuinya, takut akan tersakiti Lagi.

Sepulang tadi malam dari taman rumah pohon yang diberikan Alex kepadanya. Untuk mereka berdua. Ia bahkan tak bisa tidur memikirkan apa yang dikatakan saat Sebelum Alex meninggalkan rumahnya, pemuda itu mengatakan sesuatu yang membuat jantungnya hampir copot.

Bahkan ucapan dan suara pemuda itu terngiang diotaknya. 'Saat gue bisa dapetin hati Lo lagi. Gue bakal bawa Lo kehadapan Penghulu dan keluarga kita. Gue serius'

Bahu Lea merosot memikirkan itu. Jika seperti itu ia bisa apa? Bahkan hatinya sudah terbuka untuk pemuda itu namun hanya terhadang rasa keraguan yang menghalanginya.

Ia mengelengkan kepalanya. Rasanya kepalanya mau pecah memikirkanya.

"Lah mulai lagi."

Lea tersadar saat Mendengar decakan Karin. Ia menunduk. "Gue gak tau. Gue cuma-."

"Takut? Hanya itu kan yang Lo rasain sekarang?." Tanya Karin menatap Lea serius, bahkan Lea jarang melihat sahabatnya yang seserius itu raut mukanya. "Gini Le! Kalo lo beneran cinta sama dia, Lo pasti percaya dan gak Langsung ber-negativthingking begitu. Lo harus percaya sama Alex. Gue yang selama ini sering ngelihat cara pikir Alex pun percaya sama dia, gue percaya dia gak akan kayak dulu. Jikapun kayak dulu lagi!! Itu hanya sebuah percobaan Le. Dalam hubungan kalo gak ada cobaanya, Hubungan itu gak akan berwarna dan gak akan berakhir indah."

The Past (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang