Extra part

3.5K 93 6
                                    

▪▪▪

"MAMAAAAAAAA."

Rumah mewah itu menggelegar kala teriakan dari bocah berumur enam tahun itu berlari dari kamarnya keluar menuju kearah Tangga.

Wanita yang sedang membuat itu menoleh dari dapur. "Ada apa bang!!."

Tak lama muncullah bocah tampan yang memegang miniatur motor gede-nya terpisah menjadi dua. Wajah tampan anak laki laki itu muram menatap Mamanya.

"Lihat! Adek Ray rusakin motor abang." Adunya.

Lea mendekat setelah melepas celemeknya. Dan mendekat. "Lalu adeknya dimana?" Tanyanya mengelus rambut surai coklat kehitaman Angga yang menurun darinya.

Angga memeluk manja Mamanya. "Adek dikamar Abang."

"Adek kan masih kecil Bang!!."

Angga mengangguk. "Pasti ini salah Abang yang naruhnya dibawah meja. Ah lain kali abang taruh saja di atas rak." Ucap Angga menatap Lea.

Lea tersenyum. Inilah yang dia banggakan dari putranya, mengerti dan mengalah dari Adiknya.

Lea menuntun Angga menuju Kamar bocah tersebut. Saat disana terlihat balita berusia satu tahu lebih dua bulan itu sedang berusaha menaiki ranjang Abangnya. Membuat rambut kehitaman legam yang dikuncir dua itu bergerak gerak.

Lea terkekeh Lalu melangkah mendekati balita perempuan yang masih asik mecoba meraih selimut untuk pegangan itu.

"Adek." Mendengar suara itu membuat Balita itu menoleh cepat menatap belakangnya.

Perlahan pegangan Balita itu yang mulanya ditepi ranjang, terangkat keatas lalu bertepuk tangan. Ia berdiri dengan kedua kakinya sambil mengoceh ngoceh ria.

Segera Lea mengangkatnya dan menaruhnya diatas ranjang. Ia sendiri duduk disampingnya memegangi balita itu. "Kenapa adek rusakin Barang Abang?"

Rayna menatap matanya dengan mata bulat hazelnya. "Bang! Dek ja."

Angga mengeryit menoel paha Mamanya. "Dia bilang apa Ma?"

Lea meringis mengaruk kepalanya. "Mama juga bingung! Mungkin adek bilang dia gak segaja. Tadi ada ja ja-nya gitu."

Angga mengangguk. "Iyah mungkin."

"Ngaaaaaa."

Mereka menoleh kePintu kamar Angga yang terdapat bocah laki laki dengan cengiranya. Raboy atau yang biasa dipanggil boy.

"Apa boy?" Sahut Angga.

Boy adalah teman dekat Angga sedari kecil. Mereka kenal satu tahun yang lalu berarti saat mereka berumur lima tahun. Dan boy adalah putra pertama dari Al dan Karin. Al dan Karin dulu pun sering mengajak Boy berkunjung dirumah mereka. Jadi tak heran jika kedua bocah itu sangatlah Akrab.

Boy berjalan mendekat dan berdiri didepan Rayna dan disamping Angga. Tangan mungil putihnya mencubit pipi Rayna. Membuat Angga menepis tanganya.

"Main yuk!!."

"Kemana?" Tanya Angga.

"Ketaman kompleks boleh tante?" Izinya ke Lea yang sedari tadi menyimak kedua bocah tersebut.

Lea mengangguk. "Boleh. Tapi jangan yang diluar kompleks ya!! Yang didalam saja."

Boy mengangguk semangat lalu mengandeng tangan Angga. "Baiklah!! Ayo Angga udah ditunggu yang Lain."

Angga menatap Mamanya. "Angga main dulu ya Ma!!"

Lea mengangguk. "Iyah hati hati jangan nakal bang!!."

The Past (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang