part 25 : berusaha menerima

1.7K 90 0
                                    

Wah nambah pembacanya😙😙
Makasih🤗🤗
Sering sering baca yaaa..
Aku udah siapin squelnya looohh
..
HAPPY READING GUYSS


Satu jam.

Lea berada dalam ruang operasi.

Keluarga lea dan alex setia menunggu didepan ruang operasi. Al dan andra tadi disuruh pulang karena sudah terlalu larut. Karin juga tadi diantar al.

Syafira tertidur dipundak suaminya yang masih terjaga. Tadi juga sudah sempat membujuk alex untuk mengganti baju dan tidur namun alex kekeuh ingin terjaga menunggu lea.

Laura juga tertidur kelelahan menangis dipundak suaminya yang juga masih terjaga.

Alex menatap kosong pintu operasi tersebut. Pikiranya tak tau kemana. Kosong.

Ia sedang menunggu gadisnya. Berharap ada seseorang yang keluar memberitau kondisi gadisnya.

Lampu atas pintu berwarna hijau menandakan operasi selesai.

Tak lama dokter keluar. Alex langsung berdiri dan juga adam. Setelah menaruh kepala istrinya dikursi.

"Bagaimana dok?"

"Bagaimana dengan putri saya dok. Apa ia baik baik saja.?"

"Keluarga lea?" Tanya dokter itu.

"Saya dok. Saya ayahnya."

"Mari ikut saya.!!"

"Yah alex ikut." Cegah alex

"Tak apa dok?"

Dokter itu tersenyum dan mengangguk. "Iya. Mari."

Alex dan adam mengikuti langkah dokter itu dari belakang, sampai mereka masuk keruangan sang dokter.

"Jadi bagaimana dok?" Tanya adam saat mereka duduk berhadapan dibatasi meja.

Dokter tersebut berdehem singkat dan mengulas senyum.

"Keadaan lea sekarang baik. Operasinya pun lancar karna hanya sedikit keretakan saja. Namun benturan dikepala belakangnya cukup keras. Dan jika besok masih belum sadar. Hanya ada kemungkinan jika lea hilang ingatan total, namun itu hanya sekedar predeski saja. Kita hanya bisa berdo'a saja. Semoga lea normal baik baik saja. Kami hanya bisa memprediksi saja, kita berdo'a semoga tuhan memberi yang terbaik."

Setelah mengucapkan terimakasih adam dan alex kembali keruangan lea dirawat. Setelah dipindah dari ruang operasi.

Wajah alex nampak murung usai mendengar pernyataan dari doktet tadi.

"..kemungkinan jika lea hilang ingatan total."

Ucapan dokter tadi terngiang ngiang dikepalanya.

Yang ada difikiranya. Jika lea hilang ingatan!! Maka ia tidak akan dapat dikenali oleh lea?

Jangan tanya penampilanya!! Berantakan. Hanya kata itu yang mendekskripsikanya. Mata sayu memerah, rambut acak acak meski sudah berganti pakaian. Namun masih terlihat bahwa ia tak baik baik saja.

Ia memejamkan matanya dan menaruh kepalanya disamping bangkar lea. Memiringkan kepalanya menatap gadisnya yang terlihat tenang dalam tidurnya. pingsanya.

Lea begitu pucat dengan selang dihidungnya. Kepala diperban.
Tangan alex terulur membelai pipi lea. Hangat. Rasanya hangat.

Ia terdiam menatap lea dalam. Semakin lama ia menginggat kejadian beberapa jam yang lalu.

Bagaimana lea menangis!! Bagaimana lea tersiksa!! Bagaimana lea meraung menyebut namanya!! Bagaimana...

Ia bahkan tak sanggup mendeskripsikanya. Ia begitu terpukul melihat keadaan lea saat itu.

The Past (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang