SATU

43 1 1
                                    

Mentari pagi sangat indah
Namun begitu jahat bagi gadis yang sedang bergulung dalam selimutnya.

Dalam kamar yang seperti mawar ini, Ia terus berguling guling kekanan dan ke kiri mencari posisi yang nyaman untuk menuju mimpinya kembali.

"Vero!!!" Teriak seseorang yang sangat keras membuat gadis gulungan selimut itu terlonjak kaget dan lansung terjatuh kelantai.

"Ughh" eluh gadis gulungan selimut itu terdengar memilukan, namun seseorang yang berteriak tadi tidak menghiraukannya.

"Bangun lo keboo!! Udah jam berapa nih, ntar lo kesiangan woii" seorang gadis bediri sambil berkacak pinggang tak jauh dari vero guling gulingan di lantai, masih berusaha melepas alat yang menghangatkan tidurnya tadi.

"Aku denger nek lampir, gosah treak treak, aku gak budek" protes gadis guling tersebut.

"Cepetan lo, gue tinggal ni?? Seru gadis yang masih berkacak pinggang.

"Bentar ren, 10 menit" setelah bebas dari selimut menggodanya itu, vero langsung ngacir ke kamar mandi.

Rena sang sahabat hanya geleng geleng melihatnya kemudian ia keluar dan ke dapur membuat sarapa untuk sang tuan rumah.

Yah itu sudah biasa di lakukan oleh sahabat vero satu ini, karna memang rena hobby ny memasak, ia juga tidak keberatan memasak untuk kebo yang tidak lain tetangga sebelah rumah nya.

Tak lama kemudian vero yang sudah siap mulai sarapan dengan sahabat nya itu sebelum berangkat sekolah,

Mereka hanya berdua saja, ayah dan bundanya vero adalah seorang dokter, mereka tidak bisa pulang karena banyak pasien mendadak datang dikarenakan kecelakaan bus yang banyak memakan korban.

Vero langsung memberikan semangat kepada orang tuanya kemudian memanggil nek lampir itu untuk menginap. Ya, rena adalah sahabat sekaligus tetangganya dari semenjak SMP kelas dua plus nek lampir kelas atas.

Selesai sarapan, mereka langsung berangkat sekolah.

•••••

Ketika pulang sekolah, bunda dan ayah vero sudah ada di rumah, seperti biasa bunda didadapur untuk masak sedangkan ayahnya di sofa sambil membaca koran.

"Hollaaaaa.. aku pulaangg. bunda! Ayahh!" Teriak vero sambil berlari kecil menuju dapur untuk memcium bundanya dan kearah sofa menuju ayahnya, tentu saja untuk menciumi ayahnya juga.

"Ganti baju dulu sayang, abis itu kita makan ya, ada yang mau bunda sama ayah bicarain sama kamu" kata bunda vero yang berjalan kearah meja makan sambil menyusun makanan.

"Woke doke bos kuu" kemudian vero langsung berlari kekamarnya untuk mengganti baju, setelah siap dia turun kebawah untuk makan bersama keluarga kecilnya.

"Gimana sekolah kamu, sweety??" Ayah yang mulai bicara terlebih dahulu setelah di meja makan.

"Baik baik aja yah, nilai baik, absen baik, guru baik, temen baik, sahabat baik, duit jajan gak baik, eh baik baik, gitu deh semua nya baik baik aja, yah" kekeh kecil vero setelah menjelaskan semua sama ayahnya.

"Hmm, begitu ya, berarti kalau kamu pindah sekolah, baik baik saja bukan??" Ucap sang ayah setelah memperhatikan putrinya.

Because It's You [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang