24. Adik?

747 65 3
                                    

Anak itu berambut lurus hitam legam, matanya bisa dikatakan lebar bila dibandingkan dengan ras asia timur umumnya, bibirnya yang tebal menempel pada pinggiran ranjang tinggi yang membuatnya terpaksa berjinjit.

Matanya begitu besar memperhatikan  seonggok mahluk hidup kecil yang ada diatas bibinya.

"Appa.. DaeJoon mau pegang bayi" anak kecil itu menapakkan kakinya ke lantai kembali mulai menjauhi ranjang dan berjalan mendekati lelaki dengan kemeja kotak-kotak warna hitam-biru.

Lelaki itu kemudian membukukkan badannya, "Izin imo dulu, Joon"anak itu berlari pelan lagi menuju ranjang yang membuatnya kembali berjinjit.

"Imo.. DaeJoon mau pegang dedek bayi, boleh?"

"Humm.. Boleh, JunGi kan adiknya DaeJoon.. " ibu yang baru melahirkan itu tersenyum gemas melihat keponakannya.

DaeJoon berbalik badan laku berlari kepada Ayahnya dengan tangan terbuka, meminta untuk di bopong agar bisa naik ke ranjang.

"Annyeong JunGi-yah.. " ucap DaeJoon canggung kepada bayi yang tengkurap diatas tubuh ibunya.

"JunGi-yah.. Ini DaeJoon Hyung.. " ujar wanita itu kepada bayi di atasnya.

***

"Eomma.. Aku mau punya adik" ucap anak itu saat ia dipasangkan sabuk pengaman oleh ibunya.

"Loh? JunGi kan adik DaeJoon juga?"

"Tapi JunGi adik sepupu.." abang Minseok menikah tak lama setelah kelahiran DaeJoon, ia menikah dengan seorang wanita keturunan pemilik perusahaan apotek besar di Korea, mereka akhirnya dikaruniai putra pertamanya setelah satu 4 tahun menikah. "Lagipula DaeJoon mau punya adik perempuan, mma.." lanjut anak itu yang kemudian diringgal ibunya untuk pergi duduk di kursi depan, berdampingan dengan suaminya.

"Hum.. DaeJoon sudah mengerti sepupu ya sekarang?" ujar Minhee sembari mengenakan sabuk pengamannya.

"Tentu saja!"

Memang untuk umur 4 tahun DaeJoon terbilang jauh lebih cepat tanggap dari anak pada umumnya. Mungkin genetik dari Kyungsoo.

"Begitu Hyejin Imo gemuk aku belajar tentang sepupu dari paman Taehyung.. "

Taehyung mungkin sekarang lebih cocok dipanggil sebagai asisten pribadi Minhee. Pekerjaannya di. Kantor sudah sengaja dikurangi Minhee, lebih banyak membantu Minhee di rumah atau menjaga DaeJoon.

"Hmm... Begitu.. "

"DaeJoon belajar apa lagi dari paman Taehyung?" sang suami mulai menimbrung.

"DaeJoon belajar kalau ahjumma menggemuk itu namanya sedang hamil.. "

"DaeJoon tau hamil itu apa?"

Anak itu mengangguk mantap, "Artinya ada bayi di perut ahjumma"

"Apa lagi yang kamu pelajari, sayang?" memang terdengar manis, tapi sungguh sebenarnya Minhee khawatir tentang apa saja yabg Taehyung beritahu anaknya.

"Humm.. " anak itu memajukan bibir tebalnya, mengerutkan dahinya, persis seperri salinan ayahnya, "DaeJoon bertanya bagaimana adik bayi bisa masuk perut ahjumma.. "

Kyungsoo dan Minhee saling bertatapan, saling berbagi pandangan gelisah, "Tapi paman Taehyun bilang paman tidak tahu.. "

Kedua orang di baris terdepan mobil itu menghela nafas lega secara bersamaan.

"Appa.. DaeJoon mau adik.. " sudah lelah meminta ibunya yang tak juga memberi jawaban, anak itu memohon pada ayahnya.

Kyungsoo teryawa pelan, "Yang hamil bukan Appa, Joon-ah.. " Kyungsoo memberi tatapan jahil kepada istrinya, membuatnya menggulingkan matanya kesal.

"Eomma.. " rengek anak itu lagi.

"Eomma, Joon minta adik tuh.. " Kyungsoo dengan jahil ikut mendesak.

"Sudah, DaeJoon main saja dulu sama JunGi.. " jawab Minhee membuat kecewa, tak hanya Daejoon, namun juga Kyungsoo.

"Humph! Eomma pelit!" anak itu merajuk memanyunkan bibir merah tebal itu lalu menyenderkan kepalanya ke kaca mobil.

***

Minhee baru saja menidurkan DaeJoon, berniat untuk langsung tidur namun sepertinya Kyungsoo tidak berniat untuk tidur cepat.

Kyungsoo mendekatkan badannya untuk mendekap Minhee, menghirup wangi manis dari kepala istrinya, "Dek, kamu bener gak mau punya anak lagi ya?"

"Hmm.. " Minhee tetap menutup matanya walau belum tertidur.

"Kenapa, dek?"

"DaeJoon aja masih sering kutinggal kerja, Mas.. Udah minta tolong Taehyung, bayar koki pula, tukang bersihin rumah.. Aku takut nantinya anakku malah enggak kenal ibu-bapaknya.. " ya memang kedua suami istri itu tidak mengurangi jadwal kerjanya walau sudah memiliki momongan, walau sudah berkali-kali di marahi oleh mertua masing-masing namun keduanya masih kepala batu.

"Kamu ragu sama diri kamu sendiri? Walau DaeJoon bisa tumbuh dengan baik?"

Minhee yang awalnya berniat tidurpun kini sudah hilang rasa kantuknya, ia memutat badannya menghadap suaminya yang masih merengkuhnya, "Mas mau punya anak lagi?"

Kyungsoo menghela nafas, "Iya... Tapi kalau kamu enggak mau ya enggak apa-apa dek.. Saya kan bukan yang ngandung, kamu lebih berhak"

"Emang mau berapa lagi?" Minhee mengeratkan pelukannya, mengubur wajahnya dalam dalam di dada suaminya.

"Saya.. Cuma mau 2 anak.. "

"Bener?"

Kyungsoo mengangguk, walau tak melihat namun Minhee bisa merasakan anggukannya, "Saya cuma mau biar DaeJoon enggak sendiri.. Kamu mungkin enggak ngerasain karna punya bang Minseok.. "

Minhee bergumam sebentar laku terdiam namun kemudian melepaskan pelukannya, melihat lurus ke mata Kyungsoo.

"Satu lagi aja ya mas?"

Kyungsoo tersenyum sumringah lalu mengangguk mantap. Minhee membalas senyuman itu.

-Selesai-

An:
Akhirnya selesai pula cerita ini..
Semoga puas dengan ceritanya.. Maaf kalau terlaku pendek dan kebanyakan Baekhyun di tengah..

Terima kasih unruk semua pembaca yang setia menunggu walau saya sempat hilang tidak jelas..

Tidak apa tidak komen atau vote karna memang tujuan saya menulis untuk menghibur orang-orang, hanya dengan membaca saja saya berharap saya bisa menambah kebahagiaan kalian semua :)

Sekali lagi terima kasih, sampai jumpa di karya lainnya (semoga)

-ag

Ps: hiduplah dengan bahagia.. tersenyumlah lebih banyak... 😊

It Might Be Us (NBU Sequel) || dksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang