23. The Name

562 57 5
                                    

tentu saja tanpa pikir panjang ia langsung berlari menuju belahan jiwanya yang tergeletak lemas diatas ranjang putih. Rambutnya sudah tak karuan, matanya sayu, dahinya penuh keringat, swmua itu tak menurunkan kecantikan Minhee di mata Kyungsoo.

"Dek.. "

"Mas.. "

Keduanya tak bisa berkata-kata hanya tersenyum sampai menangis dengan sendirinya. Dibawanya sang istri kedalam rengkuhannya tanpa peduli seberapa basah bajunya nantinya.

Tak berani mengganggu momen sepasang suami istri itu keluarganya memilih untuk melihat sang bayi dalam inkubator. Begitu kecil nan ringkih, kulitnya masih memerah, kaki dan tangan kecil itu bergerak-gerak menambah keseruan tangisan si bayi.

Semua terlihat menyakitkan namun membahagiakan. Tangisan bayi, isakkan sang ibu, sinar kuning inkubator, tusukan infus di tangan sang ibu, air mata sang ayah, air mata sang mertua, tatapan kakak ipar,  semua terjadi di dalam satu rangan.

"Maafin Minhee, mas.. " ucap sang istri dalam rengkuhan hangat itu. "Minhee gabisa jangain dedek--"

"Sshh... Saya yang harusnya bilang gitu.. Maafin saya dek.. Lalai sama kamu.. "

"Nak..." kedua pasutri itu melepaskan pelukannya melihat kearah orang tua yang memanggilnya.

Bukannya fokus kepada orang tua, sepasang pasutri itu langsung fokus kepada sesosok orang dengan seragam putih yang tegap berdiri dengan papan jalan di tangannya.

"Permisi, Bapak-Ibu Do.. Boleh saya tahu siapa nama bayinya? Untuk pendataan rumah sakit"

Mereka kembali menatap satu sama lain, "Aku.. Belum memikirkan nama,  Mas.. "

"Apalagi saya.. " jawab sang suami. Sang istripun kemudia mengalihkan tatapannya, "Eomma? Appa?" mereka menggeleng bersamaan.

"Bang?"

Pria bermata kucing itu seketika gelagapan, "Uh.. Mungkin dengan suku kata Si, Dae, atau Joon" semua memberi tatapan bertanya meminta penjelasan lanjut, "Uh..  Si kan artinya pertama yaa karna ini anak pertama kalian, Dae artinya bersinar atau yang baik/besar ya.. mungkin ia sekarang sangat kecil tapi nama bisa menjadi doa, dan Joon artinya tampan.. Menurutku itu suku kata itu cocok untuk si bayi"

"DaeJoon. Do DaeJoon" ujar Minhee.

"Saya suka, tuliskan saja Do DaeJoon, sus" ujar Kyungsoo kepada sang perawat.

"Baik, terima kasih bapak-ibu Do, sekali lagi selamat atas kelahiran DaeJoon, kalau begitu saya permisi"

Setelah kepergian sang perawat Kyungsoo meminta untuk didekatkan dengan DaeJoon, digeserlah kotak inkubator kesebelah lranjang sang Ibu.

"Halo jagoan.. Namamu DaeJoon mulai dari sekarang.. " di tengah pengamatannya dari ranjangnya itu tiba-tiba Minhee seperti terlompat.

"Kenapa Dek?!"

"Baekhyun! Mas udah bilang Baekhyun?"

***

Tentu saja lelaki itu membuat kegaduhan di delurih koridor rumah sakit yang jelas-jelas bulan tempatnya bekerja. Ia datang bersama Chanyeol. Chanyeol memaksa ikut katanya.

"Minnn mana anak gue?!!" tentu saja ia membuat seluruh keluarganya salah paham. Tentu saja.

"Heh Baek! Kalo ngomong jangan asal!" Kyungsoo menyentil dahi Baekhyun membuat Minhee tertawa kecil.

"Eh sori-sori.. Mana si jagoan--Oh my god.. Halo jagoan... Ini papa baek--" teringat masih ada orang tua Kyungsoo di dalam ruangan dengan kakak Kyungsoo, "ini om Baekhyun.. " Baekhyun tersenyum begitu tulus dan lega, bisa terlihat matanya berkaca berkat pantulan cahaya inkubator, "Hey Jagoan.. Kamu kuat juga ya.. Huh.. Sampe kuat mecahin balon mama Minhee.. Kamu penasaran banget sama muka mamamu ya?  Hmm?"

Minheepun ikut berkaca-kaca, Kyungsoo dengan tanggap memberikan selembar tisu untuknya.

"Hey, jagoan ini om Chanyeol.."

"Halo.. "

"Dia suka sama mamamu juga" Baekhyun berbisik namun tetap hisa didengar oleh sekitarnya (Chanyeol,Minhee, dan Kyungsoo)  "hati-hati mamau nanti di ambil--"

"HUSH!" Chanyeol menepuk pundak Baekhyun keras membuat si pendek kesakitan namun tak bisa berteriakkarena di dalam rumah sakit . "Namanya siapa, Min?" tanya Chanyeol.

"DaeJoon" Minhee tersenyum.

"Ohooo jagoan.. Namamu DaeJoon ternyata.. Padahal aku berharap nama kita bisa sama" Baekhyun kembali bicara dengan sang bayi dalam inkubator.

"Uhm..Baek..  Udah jam segini" Chanyeol berbisik sabil menyenggol badan si pendek.

Dilihatnya jam dinding dalam ruangan menunjukkan pukul setengah 10 malam. "Ah.. Lama di jalan sih.. Min, gue ama Chanyeol balik dulu ya.. Kita sebenernya lagi jaga.. Hehe.. " keduanya melirik ke arah Kyungsoo yang menatap mereka tajam.

"Ih kalian kenapa dateng sekarang kalau masih jaga! Masih ada besok!"

"Ya.. Gapapa..  Hehe.. Peace Kyung.. " ujar Baekhyun yang masih merasakan tatapan Kyungsoo.

"Yaudah sana buru balik!"

Kedua orang aneh itu pamit kepada semua orang dalam ruangan lalu ruangan kembali tenang,embuat Minhee mulai merasakan kantuknya.

"Kamu mau tidur Dek?" tanya Kyungsoo melijat Minhee menguap, Minheepun menangguk.

"Eomma Appa kapan datang,Bang?" tanya Minhee sambil bersiap tidur dengan Kyungsoo membenarkan selimutnya.

"Eomma Appa dari US, mungkin sampainya besok pagi kalau pesawatnya enggak delay"

"Hmm... " tanpa menunggu sampai satu menit Minhee sudah tertidur.

"Bang, Eomma, Appa.. Sebaiknya kita keluar" ujar Kyungsoo

-cc-

An:
Terima kasih atas semua dukungan kalian..

Saya akan berusaha keras untuk melanjutkan cerita ini dan kembali berbahagia :))

Terimakasih untuk yang masih membaca.. Saya tak apa kalau kalian tidak vote atau komen, dengan kalian membaca saja saya sudah senang..

Semoga bacaan ini bisa membuat kalian lebih bahagia.

-ag

Ps: tersenyumlah teman-teman selagi kalian bisa :) walau baru berupa emotikon, mulailah untuk lbh banyak tersenyum dari sekarang

It Might Be Us (NBU Sequel) || dksTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang