15

1.8K 68 14
                                    

Tik tak tik tak, 19.45

Hanya suara jam yang terdengar dalam ruangan itu, dan penghuni ruangan itu asik memandang langit-langit ruangan yang tidak ada apaupun hanya atap putih dengan lampu ditengah dan sudut atap.

Apa yang sebaiknya kulakukan, tidak ada kegiatan, pr sudah kuselesaikan, hp senyap tidak satupun pesan masuk kecuali oprator yang setia memberi kabar.

Ahhhh, sebaiknya aku beli roti bakar aja deh.

Violen Pov

Dengan mengenakan celana trening dan jaket warna ping yang sedikit besar namun pas dikenakan, dan rambut dikat pointal sadanya.

"ok go"

Saat diruang tamu disana bunda sedang asik menonton tv, tak ketinggalan leptop dipangkuannya. Benar-benar wanita karir, batinku.

"bun aku keluar bentar beli roti bakar, assalmuallaikum."

"waalaikumsalam be careful hony"

Saat didepan gerbang ku lihat hmmm mang udin lagi asik nonton bola diposko nya, namun dia menyadari kalau aku berada disana.

"neng kemana"

"kedepan beli roti bakar mang"

"ohhh sok atu, ati-ati neng malem"

"asslamuallaikum"

"waalaikumsallam"

Salut deh mang udin walupun asik nonton tapi radarnya (perhatianya makudnya 😅) masih berjalan.

Setelah pamit aku berjalan menyusuri jalan perumahan di tempat tinggalku, pukul 19.45 suasana kompleks belum sepi, banyak ibuk-ibuk maupun bapak-bapak yang masih nongkrong didepan rumah sekedar duduk dan bercerita dengan tetangga sekitar. Ada juga orang yang baru pulang dari masjid.

Setelah sampai di simpang 4 kiri kana sepi aku pun menyebrang jalan dan sampai disebuah pasar malam, disini banyak orang yang menjual makanan seperti, bakso, mi ayam, gorengan, dll.

Namun tujuanku satu yaitu membeli roti bakar, aku pun menghampiri sebuah gerobak yang menjual roti bakar, namun karena bukan aku saja yang memesan jadi aku harus mengantri cukup lama sekitar 10 menitan.

"roti bakar komplit 3 bungkus"

"mang saya"

"30 ribu."

Setelah membayar aku berencana langsung pulang namun saat melihat bakso bakar, kaki ku terhenti dan menghampiri warung yang menjual bakso bakar.

"mbak 1 berapa?" tanyaku.

"2000"

" 20 ribu ya"

Setelah apa yang aku inginkan sudah dibeli, barulah aku bergegas pulang kerumah. 1 bungkus roti bakar buat mang udin, 1 bungkus buat bik inah, 1 bungkus buat aku.

Saat berjalan menuju kerumah, tiba-tiba seseorang menepuk bahuku 2 orang 1 laki-laki berpenampilan seperti anak muda umuran 25 dan 1 perempuan berpenampilan umuran 20an.

Author Pov

Dua orang terlihat didalam mobil inova seorang wanita dan seorang perempuan usia 25, mereka disibukan dengan mengamati orang-orang yang berlalu-lalang dijalanan, dan suatu ketika, terlihat siorang remaja perempuan yang mengenakan pakaian trening dengan jaket ping sedang berjalan sendirian.

"hemm dapet rusa cantiknih". Ujar salah seorang dari mereka.

"wahh bakalan untung gede nih. " ujar seorang perempuan yang berada didalam mobil itu.

Mereka pun turun dari mobil dan menghampiri seorang remaja yang berjalan sendirian itu.

"dek yang pakek baju ping. "

Remaja itu menoleh kanan-kiri setelah tidak menemukan orang lain selain dirinya disana, dia menyadari bahwa dialah yang dipanggil.

Diapun berbalik dn melihat siapa orang yang memanggilnya, dan nampak 2 orang dibelakangnya seorang perempuan berpakaian baju tidur dan seorang pria berakain kaus putih polos dan trening, yang nampak usia 20an.

"saya. "tunjuknya pada dirisendiri, "kenapa bisa saya bantu. " tanyanya pada 2 orang yang tidak dikenalnya itu.

"iya begini mbak. " perempuan dengan baju tidur itupun memegang tangan remaja itu. "

"yok ikut kami aja. " ajaknya pada remaja itu.

Entah apa yang terjadi remaja itu tiba-tiba memiliki tatapan kosong, dan mengangguk menyetujui ajakan kedua orang tak dikenal itu.

"yeyy." sorak kegirangan perempuan itu yang mengenakan pakaian tidur.

Dan mereka pun membawa remaja itu masuk kedalam dan pergi meninggalkan lokasi tersebut.

Raka pov

Dalam perjalan pulang yang kebetulan melewati kediaman violen. Biasanya lingkungan ini masih ramai kalo pukul segini, namun ini sediki sunyi hanya ada beberapa orang dan kendaraan yang lalu-lalang, namun didekat simpang empat aku melihat seseorang yang sepertinya familiar sengaja aku berhenti untuk memastikan orang yang mengenakan jaket ping itu.

Dan tidak salah lagi orang itu memang familiar dan dia ternyata Violen. Dia bersama 2 orang yang entah siapa akupun tak mengenalnya, 2 orang itu mengajaknya masuk kedalam mobil. Entah apa yang mereka lakukan aku tak peduli.

Disaat mobil itu hendak pergi entah mengapa kecurigaan muncul begitu saja, dari pada aku merasa penasaran dan khawatir kuputuskan mengikuti mobil itu dari belakang.

Multi Pov

Dikegelapan malam mobil inova hitam itu terus melaju menembus kegelapan hutan dimalam hari, namun mobil itu tidak sendirian seorang pemuda dari tadi terus mengikuti kemana mobil itu pergi.

"ini tidak bagus, kemana tujuan mereka sebenarnya." Raka kini benar-benar memiliki pirasat buruk kali ini. Tak peduli dimana dia berada saat ini Raka terus saja mengikuti mobil itu, karena khawatir krtahuan, dia sengaja tidak menghidupkan lampu sorot motornya, dan memberi jarak sedikit jauh agar suara motornya tidak terdengar. Hal ini tentu sangatlah berbahaya, ditambah hanya dia seorang.

Tak lama kemudian akhirnya mobil itu berhenti. Raka pun ikut berhenti sedikit jauh dari mobil itu, dan mengamati apa yang akan mereka lakukan. Dari mobil inova hitam tadi keluarlah laki-laki yang tadi mengajak violen, dia berjalan mendekati sebuah mobil jib putih yang terparkir di seberang jalan.

Laki-laki itu mengetuk kaca mobil jib itu, lalu seorang laki-laki dengan perut buncit, kepala botak keluar dari dalamnya. Kini keduanya sedang berbicara namun Raka tidak dapat mendengar apa yang mereka bicarakan. Setelah merka berbicara, laki-laki yang bersama violen tadi pergi kemobilnya, lalu taklama violen keluar dari mobil itu.

"gimana bos. " tanyanya.

Laki-laki botak itu tersenyum, lalu mengeluarkan sebuah uwang pecahan 50.000 yang lumayan banyak dari dompetnya dan memberikanya.

'crek' untung Saja Raka berhasil mengambil foto itu tanpa ketahuan oleh mereka.

Lalu laki-laki botak itu membawa violen kedalam mobilnya, dan pergi meninggalkan lokasi tersebut. Tanpa babibu Raka segera mengikuti mobil yang membawa Violen, untung saja arahnya berlawanan dengan mobil inova itu, sehingga tidak mengharuskan Raka melewati mobil inova hitam itu.

Tbc

Maaf teman-teman author baru bisa up sekarang, soalnya kemarin disibukan sama tugas, jadi gak sempet buat up.

Dan apabila terdapat kesalahan dalam tulisan harap maklum ya 😂
Karena saya juga manusia.

Tolong dukungannya ya 😙



Si JelekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang