6

1.8K 82 0
                                    

Di depan kediaman GUSTOMO

Aku bersama teman-temanku, hendak menyebrangi jalan menuju kerumahku, namun sebelum kami ingin menyebrang, ada banyak anak anak motor terlebih dahulu memasuki gerbang rumah.

'Brooom....Brooom...Broooom'
Ada sekitar 6 motor gede (ninja) yang penumpangnya saling berboncengan 2 orang, jadi bisa disimpulkan kalau ada 12 orang yang barusan masuk ke rumah ku termasuk my big brother

"Eh bro, itu kok rame banget ya, kayaknya anak motor de...." Melda menyipitkan matanya melihat orang bermotor tadi.

"iya,ya ..... " Cici menyetujui penuturan Melda.

"Vio kita ngapain kesini, bukannya kita mau kerumah lo." Melda menarik-narik seragamku,

"Iya vio, ngapain kita kesini? mana rumahnya gede banget lagi, pasti ini rumahnya geng-geng motor tadi deh?" Cici menimpali.

"Iya, yuk kita kerumah lo aja jangan kesini." Melda tambah menarik-narik lenganku.

Bener-bener deh mereka ini 'lambat loding' ujarku dalam hati.

'Pletak'

Galda menjitak Melda dan Cici.

"aduh woi apaan sih, sakit tauk." Perotes keduanya sambil meringis kesakitan

"Biarin, biar kalian sadar dan cepet lodingnya." Galda mencibir.

mereka hanya mengernyitkan dahi gak nerti-ngerti.

"Hedeh, gue punya temen kok gini, gini ya Melda Cici ku sayang....... ini-ni rumahnya Vio OON." Galda kehilangan kesabarannya

Dan keduannya malah melotot sambil mangap-mangap mendengar ucapan Galda. aku hanya cekikikan ngeliat tingkah mereka.

"Bener vi, Galda gak bohong kan..."
aku hanya mengedikan bahu dan terus melangkah diikuti teman-temanku.Akhirnya sampai di depan pintu rumah.

"Eh enon udah pulang ya." mang Udin menyambut kedatanganku di depan rumah.

"Iya mang..... yang lain udah pada pulang belum."

"Iya non, tapi bapak belum non."

"Ohhh, ya udah kalo gitu aku masuk dulu ya mang."

"iya non."

Aku berjalan memasuki rumah, namun temanku tiba tiba berhenti.

"Vio ini siapa kok mirip kayak kak Rendra, Kak geren sama Vidan mukanya." Cici bertanya

"Itu emang mereka peak bukan mirip lagi." Galda kayaknya habis kesabaran deh.

"WHATS, terus yang cewek itu siapa." Kata mereka berbarengan dengan mata membulat kayak mau keluar.

"Gue." jawabku singkat
"WHHHHHAAATTS." jerit mereka histeris tak percaya.

"Lo so-sodara me-mereka, lo gak ngibulin kita kan." kata Cici terbata-bata.

"ehehehehe"
Aku nyengir kuda, seru juga ngeliat ekspresi mereka kayak gini, lucu banget sumpah.
Namun kemana semua orang kok gak ada tanyaku dalam hati, tak lama kemudian kak Renda, kak Geren dan Vidan keluar dari dapur masing-masing sambil membawa nampan yang penuh dengan makanan.

"Vio kamu udah pulang mana temen kamu." Kak Geren bertanya.

"Ini mereka Galda, Melda, Cici." aku memperkenalkan mereka satu persatu.

"H-hy kak." Sapa ke3 nya gugup.
Kak Geren tersenyum.

" Ya udah langsung ajak aja mereka ke taman belakang dek, bunda juga ada di sana kok."

Si JelekTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang