35 - Busan

168 36 20
                                    


***

Jeon Jungkook.

"Happy new year, Park Eunmi."

Malam itu setelah kami menonton pertunjukan kembang api. Aku langsung mengantarnya pulang ke Apartemen.

Tanpa banyak konversasi, karena aku lebih memilih diam saat itu.

Kalian tahu kenapa?

Karena semakin aku banyak mengobrol hal seru denganya, semakin aku tertarik pada gadis itu.

Bahkan hanya dengan membahas Busan saja percakapan kita bisa sepanjang kereta. Baru kali ini aku mengobrol sebebas itu dengan seorang gadis.

Biasanya aku membatasi diri karena terkadang topik yang aku suguhkan tak sesuai dengannya, itu saat bersama Kang Hyora Noona.

Namun saat bersama Eunmi, rasa nyaman itu selalu ada. Semakin hari berada di sisinya, membuat aku semakin ingin menemuinya lagi dan lagi.


Aku menyadari tatapan Taehyung hyung yang semakin mendalam pada Eunmi, dan itu berbahaya untuk pertemanan kami.

Lebih baik aku menjauh sebelum semakin terjebak. Sebelum semakin terluka.

Walau sebenarnya aku sudah terluka.

Taehyung mengabariku dia berada di paris untuk urusan bisnis, dan berlibur dengan Eunmi.

Ya, aku tahu.

Taehyung bahkan mengirimkan foto mereka, dari situ aku tahu bahwa hyung itu tak menyadari perasaanku pada Eunmi.

Maka, aku tak akan membongkar perasaan ini. Karena aku akan menguburnya.

Semuanya akan aman selama gadis itu jauh dari jangkauanku.

Aku kembali kerumah orang tuaku, setidaknya aku berencana seminggu di sini. Untuk kuliah. Aku hanya meminta absen pada temanku, dan sisanya aku bolos.

Kurang lebih 5 hari aku berada di Busan. Aku juga sering bertemu Jimin hyung di kantor, saat istirahat aku mengobrol dengannya.

Kami semakin dekat dan dia selalu mengajakku menginap di apartemennya. Aku juga tak menolak saat Jimin hyung mengajak aku Hang Out.

"Hyung! Pause dulu game nya, jangan bermain licik."

Hyung bermata sipit itu tertawa hingga matanya menjadi segaris. "Baiklah."

Jimin Hyung sangat baik, dia orang yang sangat penyayang terkadang dia berkata bila ingin aku menjadi adiknya. Menyenangkan punya adik laki-laki, katanya.

Itu membuatku tertawa, karena Jimin ingin aku menjadi adiknya. Sedangkan aku ingin menjadi kekasih adiknya.

Aku kembali dengan membawa dua cup ramen.

"Kau masak tiga porsi?" Katanya setengah membulatkan mulutnya.

"Punyaku dua, Hyung!"

APARTMENT 101✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang