37 - Heartless

164 33 20
                                    


***

"Jungkook, maaf sekali aku harus merepotkanmu." Ucap Eunmi di sela tangisnya.

Jungkook kembali menghela napas berat, tak tega melihat keadaan Eunmi saat ini.

Padahal terakhir kali mereka bertemu, Jungkook masih melihat senyuman gadis itu. Namun sekarang hanya suara tangis dan raut sedih yang terpajang di sana.

Jungkook kembali mengelus puncak kepala Eunmi. "Aku tidak keberatan kok, pergilalah selesaikan urusanmu. Aku akan menjaganya untukmu."

Senyuman Jungkook yang seperti sihir, menghentikan sedikit tangis gadis itu.

Eunmi segera pamit pada Jungkook, pergi menuju Seoul. Tepatnya ke Gangnam, lokasi seorang pria paruh baya yang kini ia benci.

Beberapa jam di perjalanan akhirnya Eunmi sampai di sebuah rumah mewah Tuan Kim, Ayah dari kekasihnya.

Tepat saat pintu utama rumah itu di buka, sesosok wanita yang pernah Eunmi temui berdiri di sana. Menatap Eunmi bingung.

"Sekretaris Park?" Ucap wanita itu ramah, bahkan senyuman seakan tak pernah luntur dari wajahnya.

Eunmi membungkukan badanya, membalas senyuman itu. "Saya mencari Tuan Kim."

"Ah, dia ada di ruangannya. Ayo aku antar."

Eunmi berjalan berdampingan dengannya, tak henti melirik Eunmi yang tampak berantakan. "Jadi kalian resmi berpacaran ya?"

Eunmi menautkan alisnya bingung. "Ah, iya. Putraku selalu menceritakan tentangmu. Dia bilang juga kalian berpacaran."

Eunmi mengangguk malu, meski suasana hatinya sedang buruk. Tak mungkin Eunmi menampakannya.

"Semoga kalian bertahan, Taehyung itu sedikit susah di atur. Jadi kau harus mempunyai kesabaran ekstra dengannya. "

Eunmi merespon dengan sedikit tawa.  "Ah, iya. Nyonya."

"Tidak, jangan panggil begitu. Panggil aku Ibu saja. Suatu saat kan kita akan jadi satu keluarga. " Kekehnya.

Seketika hati Eunmi menghangat, sebuah panggilan yang tidak pernah ia lontarkan pada siapapun. Karena dia tak mempunyainya.

Eunmi mengangguk dan kemudian mengucap terimakasih, karena sudah berada di depan pintu ruangan.

Eunmi berniat mengetuk pintu lebih dulu, namun niatnya hilang saat mendengar sebuah percakapan yang menyebutkan nama Jimin.

"Ya, tentu saja. Aku tak menyuruhmu membunuhnya, hanya buat dia menderita saja cukup."

"Lagi pula Orang tua mereka sudah cukup mendapat balasannya."

"Biarkan saja, Park Jimin itu bukan urusan kita lagi. Kerja bagus. Akan aku kirim uangnya."

Detik itu juga Eunmi menorobos masuk ke dalam ruangan, tak peduli lagi dengan tatakrama bertamu.

"Kau yang merencanakan kecelakaan itu?!" Teriakan gadis itu menggema di ruangan luas Tuan Kim.

Tuan Kim cukup kaget dan segera memutus panggilan tadi. "Berani sekali kau masuk ke dalam ruanganku!"

Eunmi melangkah maju, mendekat pada Tuan Kim yang kini menatapnya tajam. "Kenapa kau melakukannya?"

Tatapan gadis itu kabur, air mata telah berkumpul di pelupuk matanya. "Apa kau manusia?"

"Apa salah Kakakku kepadamu?!" Teriakan gadis itu berhasil membuat air matanya mengalir deras, tak dapat lagi menahan semuanya.

APARTMENT 101✓️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang