"Oh astaga aku sungguh tidak sabar ingin melihat wajah Putra Mahkota!" seru Felix sambil memeluk erat bantal dan menjerit tertahan membuat Jisung yang sedang melukis mendengus geli melihat tingkah adiknya
Ya walau tidak bisa dipungkiri kalau ia juga sebenarnya sangat menantikan momen tersebut hanya saja ia dapat sedikit mengendalikan diri tidak seperti Felix yang terlampau heboh
Memang ketampanan Putra Mahkota Kerajaan Blijven yang bernama lengkap Devian Hyunjin Alzelvin Mellionix Hwang itu sudah tersohor keseluruh negeri bahkan sampai ke beberapa kerajaan tetangga padahal sang Putra Mahkota itu sendiri belum pernah tampil di muka umum. Hanya lukisan kaca keluarga kerajaan yang terpasang indah di tengah alun-alun kota lah yang dapat menjadi gambaran mengenai betapa tampannya sang Putra Mahkota
Dan akhirnya kali ini akhirnya Kerajaan Blijven mengadakan pesta dansa Kerajaan dan mengundang seluruh rakyat Blijven dan beberapa Kerajaan tetangga untuk bergabung didalamnya yang artinya untuk pertama kalinya wajah sang Putra Mahkota Hwang dapat dilihat oleh seluruh rakyat Kerajaan Blijven
"Sudahlah Felix, lagipula Putra Mahkota juga pasti tidak akan sedikit pun melirik kearahmu hahaha" Jisung tertawa geli membuat Felix langsung melempar bantal yang sedari tadi dipeluknya kearah sang kakak yang masih lanjut melukis
Dukk
Felix menahan nafas ketika melihat bantal yang dilemparnya tersebut tepat mengenai kepala Jisung, membuat si yang lebih tua kehilangan fokusnya dan mencoret lukisan bergambar langit sore yang hampir saja selesai ia buat
Jisung yang masih terlampau kaget hanya dapat mengangakan mulutnya sambil memandang kearah lukisan yang kini sudah ternoda coretan itu
Menyadari alarm bahaya dari amukan tupai jadi-jadian didepannya membuat Felix langsung berlari keluar kamar secepat mungkin sampai akhirnya ia justru menabrak tubuh Seungmin hingga terjungkal kebelakang dan membuat setumpuk pakaian yang sudah susah payah disetrika oleh Seungmin jatuh berantakan mengotori lantai
"Astaga Seungmin!!" seru Jisung panik ketika melihat adik kesayangannya itu jatuh terjerembab ke lantai, sementara Felix yang juga jatuh terkapar tak jauh dari Seungmin diabaikannya
Segera saja Jisung membantu adik tirinya itu berdiri dan langsung memeriksa kondisi Seungmin "Katakan apa ada yang sakit? Perih? Memar? Atau apa Seungmin" tanya Jisung cepat membuat Seungmin hanya dapat terdiam bingung, otaknya masih memproses apa yang baru saja terjadi sampai ujung mata Seungmin menangkap hamparan pakaian yang sudah susah payah ia setrika tadi
"Pakaiannya" desah Seungmin lirih sambil menatap pakaian yang kini tercecer di lantai, membuat Jisung mengikuti arah pandang si yang lebih muda
"Astaga Seungmin maafkan hyung, sungguh hyung benar-benar tidak sengaja" Felix berujar panik membuat Seungmin menghela nafas panjang kemudian tersenyum "Sudahlah hyung, tidak apa-apa"
Seungmin mulai memunguti satu persatu pakain yang tercecer di lantai tak lupa dibantu oleh Felix dan Jisung. Setelah semuanya terkumpul Seungmin dan kedua hyungnya itu langsung membawa pakaian tersebut ke ruang setrika
"Bajunya di letakan di sana saja hyung, nanti biar aku setrika kembali" ujar Seungmin dengan senyum manis yang bertengger diwajah mungilnya, membuat Felix dan Jisung semakin merasa bersalah
"Tidak usah Seungmin-ah, biar aku dan Felix saja yang menyetrika ulang"
"Nah iya betul kata Jisung hyung, biar ia sendiri saja yang menyetrika ulang" Jisung mendelik saat mendengar ucapan Felix
"Yak! Enak saja kau juga harus membantuku, lagipula kan kau yang menabrak Seungmin tadi" Felix hanya cemberut sambil mencibir kecil dan memandang Jisung sengit "Tapi kan semuanya gara-gara hyung!"
"Enak saja, kau yang melemparkan bantal bau itu duluan sampai membuat lukisanku tercoret!"
"Siapa suruh hyung mengataiku seperti tadi"
"Aku tidak mengataimu, aku hanya ingin kau bangun dan sadar dari khayalan tingkat dewamu itu" balas Jisung kembali tak mau kalah membuat Felix hanya dapat mengangakan mulutnya, kedua tangannya terasa sudah sangat gatal ingin menggaruk bibir pedas hyungnya itu
"Astaga hyung, kenapa lagi sih kalian ini" Seungmin berusaha berdiri diantara kedua hyungnya, mencoba menghentikan aksi saling tatap mengintimidasi yang dilakukan mereka
"Jisung hyung duluan yang mulai Seungmin-ah!" Felix menunjuk Jisung sambil memandang sengit dan menjulurkan lidahnya mengejek kearah yang lebih tua
"Enak saja! Kau saja yang berharap terlalu tinggi akan dinotis oleh Putra Mahkota Hwang! Aku berani bertaruh kalau ia bahkan tidak mengetahui kalau selama ini kau hidup dan begitu menggilainya!"
"Hyung jangan pura-pura, aku juga tau kalau selama ini hyung juga menyimpan gambar sketsa wajah sang Putra Mahkota kan di balik sarung bantal hyung?!"
Jisung terkejut, ia sungguh bingung kenapa Felix bisa mengetahui rahasianya. Sementara seorang pemuda manis lainnya yang sedari tadi seperti tidak dianggap keberadaanya langsung shok
"Jadi Jisung hyung dan Felix hyung bertengkar hanya karena... Putra Mahkota Hwang?" tanya Seungmin tiba-tiba membuat perhatian kedua hyungnya langsung tertuju kepadanya
Felix langsung menyengir polos sementara Jisung hanya diam dengan raut wajah sebal. Harap dimaklumkan karna Jisung itu memang tipe orang yang cukup malu-malu tupai alias tsundere, sangat berbeda jauh dengan Felix yang dapat dikatakan terlalu ekspresif dan agresif
.
.
"ASTAGA SEUNGMIN KAU SERIUS DENGAN PERKATAANMU TADI?!" Seungmin spontan menutup kedua telinganya dan duduk bergeser menjauhi Felix yang berteriak kencang tepat didekat kupingnya
"Ish hyung kupingku jadi sakit tau!" seru Seungmin sebal "Tapi ya tentu saja aku serius, hyung ingat kan dengan namja yang mengantarku pulang waktu itu? Nah dia adalah pengawal Putra Mahkota" jelas Seungmin
Ya tadi setelah harus mendengar perdebatan tidak penting antara Jisung dan Felix, Seungmin dengan polosnya berkata "Putra Mahkota Hwang ya? Aku pernah tidak sengaja bertemu dengannya" sontak saja Jisung dan Felix yang tadinya ingin melanjutkan kegiatan kemusuhan mereka langsung melotot dan memandang Seungmin tak percaya
Akhirnya disinilah Seungmin sekarang, duduk tepat didepan kedua hyungnya di pojok ruang setrika persis seperti seorang terdakwa yang sedang diintrogasi
Pria manis itu tidak menjelaskan secara detail hanya berkata jika waktu itu saat ia terbangun dari pingsannya ia tersasar di istana dan tidak sengaja bertemu dengan Hyunjin
Seungmin tidak menjelaskan bagian saat ia jatuh menimpa tubuh atletis Hyunjin karna itu akan sangat memalukan baginya dan pria manis itu juga tidak memberitahu perihal ia yang tidak sengaja bertemu dengan Hyunjin di hutan karna errr apa yang harus Seungmin katakan coba, masa ia harus bilang 'Putra Mahkota tersesat dihutan saat sedang berburu karna hutannya terlalu besar' see? Sangat aneh bukan?
"Seungmin-ah bagaimana wajahnya? Apakah ia benar-benar tampan seperti rumor yang selama ini beredar?" tanya Felix penasaran
Seungmin hanya diam dan mencoba membayangkan wajah sang Putra Mahkota sebelum akhirnya menganggukan kepalanya "Hmm ya Putra Mahkota memang tampan, persis seperti rumor yang beredar"
Felix menjerit senang, sementara Jisung hanya tersenyum tipis sambil mencoba mengkhayalkan wajah sang Putra Mahkota padahal dalam hati ia pun menjerit tak kalah excited dari Felix
Sementara Seungmin sendiri ikut tersenyum kecil membayangkan wajah seseorang. Bukan, bukan wajah Hyunjin yang sedang ia bayangkan
'Tapi Bangchan-ssi terlihat lebih tampan dan menggemaskan' ucap Seungmin dalam hati sambil membayangkan wajah Bangchan yang sedang tertawa manis hingga kedua lesung pipinya terlihat
>to be continued<
Tau kok cerita ini emang makin aneh dan garing, seaneh ujan deres di sekolah gua tapi kering dan terik banget pas nyampe rumah. Juga segaring pinggiran martabak yang biasanya gua protelin duluan.. ㅎㅎㅎ
Luv u guysss 😘💜
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] CINDERSEUNGMIN ° Hyunminchan
FanfictionIni bukanlah sebuah cerita dongeng pengantar tidur seperti yang selama ini kau baca Tidak! Ini adalah sebuah akhir dari kisah seorang Kim Seungmin yang tidak banyak orang ketahui Kisah Cinderella? Huh lupakan saja, sekarang aku akan menceritakanmu...