[ XVIII ] - Hari Pernikahan

859 87 16
                                    

Hari pernikahan seharusnya menjadi hari yang paling dinantikan dan tentunya membahagiakan bagi sepasang calon mempelai yang akan saling bertukar janji dihadapan Tuhan untuk saling menjaga dan mencintai

Begitupun dengan Hyunjin dan Seungmin. Mereka memang saling menjaga, namun sayangnya tidak ada cinta diantara mereka

Mereka bersama karna suatu kewajiban bukannya suatu keinginan. Namun mau bagaimana pun, mereka tidak mempunyai pilihan lain selain menjalankan semuanya dengan tetap saling menguatkan satu sama lain

Hari itu, seluruh rakyat kerajaan Blijven bersuka cita dengan pernikahan sang Putra Mahkota bersama seorang pemuda manis dari golongan biasa. Bak kisah dongeng pengantar tidur yang menjadi kenyataan

Seorang pemuda biasa yang menikah dengan seorang pangeran berkuda putih yang berkuasa

Semuanya bersukacita. Tak hanya rakyat, bahkan para tamu undangan dari kerajaan tetangga yang turut hadir pun ikut tenggelam dalam suasana euforia itu

Hari pernikahan itu sekaligus menjadi hari penobatan Hyunjin sebagai Raja Blijven selanjutnya, menggantikan posisi Chanyeol untuk memimpin kerajaan

Pesta perayaan digelar secara besar-besaran, menandakan betapa bersuka citanya Kerajaan Blijven atas sepasang Raja dan Ratu yang baru

Semuanya bahagia

Ya semua

Kecuali para pemeran utama yang terlibat langsung dalam kisahnya

Nyatanya sebuah cerita dongeng kisah pengantar tidur yang selama ini dielu-elukan pun juga memiliki sisi gelap

Sebuah sisi yang akan terus terbungkus rapat dan hanya akan menjadi kotak kecil penuh rahasia bagi para pemegang kuncinya

Seolah tak ingin terbelenggu lama, waktu pun terus berputar hingga tanpa terasa dua bulan sudah berlalu semenjak hari pernikahan Hyunjin dan Seungmin berlangsung

Sungguh Hyunjin merasa sangat bersalah karna setiap harinya harus melihat tubuh mungil Seungmin yang seolah kian menyusut berat badannya

Semenjak hari pernikahan, rasanya Hyunjin tak pernah sekalipun melihat Seungmin dapat tersenyum tulus ataupun tertawa polos lagi seperti dulu. Bahkan beberapa kali Hyunjin mendengar Seungmin yang menggumamkan nama Bangchan dalam tidurnya

Mengenai Bangchan, Hyunjin sendiri saat ini benar-benar tidak tau keberadaan namja bermarga Bang itu sama sekali. Sosok Bangchan yang sudah dianggap sebagai hyung nya sendiri itu kini seolah hilang ditelan bumi

"Seungmin" panggilan lembut itu tak dapat membuat si pemilik nama yang dipanggil menoleh. Hyunjin tersenyum sedih, entah ini sudah yang keberapa kalinya ia selalu melihat sosok Seungmin yang seringkali diam dan melamunkan entah apa itu

Hyunjin akhinya memilih untuk berjalan mendekati sosok mungil yang masih diam terduduk di kursi meja rias tersebut "Hei Seungmin" akhirnya si pemilik nama yang sedari tadi dipanggil itupun menoleh kaget kearah belakang saat tangan besar Hyunjin mengusap pundaknya lembut

"Hyunjin? Ahh sejak kapan kau disini?" tanya Seungmin dengan nada ceria, namun Hyunjin sudah terlampau hapal jika itu hanya sebuah nada kepura-puraan yang menjadi topeng Seungmin selama ini agar ia dapat terlihat baik-baik saja

"Aku baru saja masuk. Ayo kita segera keluar, sebentar lagi parade akan segera dimulai"

Seungmin tersenyum sembari menganggukkan kepalanya "Ah ya kau benar, ayo" Seungmin langsung berdiri dan berjalan keluar kamar, tak lupa dengan lengan yang mengapit tangan Hyunjin

Beberapa pelayan yang melihatnya tak tahan untuk tidak terpekik gemas melihat betapa mesranya pasangan Raja dan Ratu Blijven itu

"Bagaimana apakah kau siap untuk bertemu rakyat?" tanya Hyunjin yang dibalas dengan senyuman manis oleh si yang lebih muda "Hmm tentu saja, sudah lama sekali rasanya semenjak terakhir kali aku bisa keluar istana"

[END] CINDERSEUNGMIN ° HyunminchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang