Seungmin bersembunyi dibalik tubuh Jisung dengan Felix yang berada tepat disampingnya
Di depan sana Minki sudah berdiri dengan angkuhnya, membuat Seungmin semakin ingin meringkuk ketakutan
"Masih berani kau kembali?" nada suara sinis itu membuat sekujur tubuh Seungmin meremang saking takutnya
"Ibu sudahlah, Seungmin baru saja pulang" balas Jisung
"Terus kenapa memang?! Dia ini anak tidak tau diri, kemarin sudah sok kuat hingga kabur segala tapi sekarang ia justru hanya diam ketakutan dan kembali seperti orang bodoh"
"Cukup bu, Seungmin itu kemarin pingsan dihutan! Beruntung ada orang yang menolongnya dan mengantarkannya pulang" kali ini bukan Jisung yang menjawab melainkan Felix, ya Felix sudah tidak tahan lagi dengan tingkah ibunya itu
"Felix ka..kau!"
"Sudahlah bu, nanti saja jika ibu mau membahasnya lagi. Kumohon biarkan Seungmin beristirahat. Felix tolong bawa Seungmin ke kamarnya ya?" ucap Jisung yang di iyakan oleh sang adik
Felix segera mengandeng Seungmin kemudian berlalu begitu saja melewati Minki bersama sang adik, sedangkan Jisung hanya diam dan memandang ibunya penuh pertanyaan
"Ibu.. Kenapa bu? Kenapa ibu sangat membenci Seungmin"
"Sudah ibu bilang dia itu anak sial, bahkan semenjak bertemu dengannya kau jadi berani melawan ibu!" Minki beranjak pergi menuju kamar tidurnya dengan air mata yang mulai menggenang dipelupuk matanya
°•°•°•°•°•°•°
3 hari sudah berlalu, kondisi Seungmin saat ini sudah cukup membaik. Ya kondisi Seungmin belum dapat pulih sepenuhnya karna dirinya yang harus meringkuk kedinginan setiap malam akibat tidur diloteng
Ibu tirinya itu memang tak pernah main-main jika memberi hukuman, namun biar bagaimanapun tetap saja Seungmin sangat menyayangi ibu tirinya itu terlebih kedua hyungnya
Namun karna tidak kuat melawan rasa dingin yang terasa semakin menusuk setiap malamnya akhirnya semalam Seungmin memutuskan untuk tidur di dekat perapian di ruang tengah dan cara itu cukup ampuh, setidaknya ia dapat merasa cukup hangat walaupun saat bangun tidur wajah dan beberapa bagian tubuhnya akan berwarna coreng hitam akibat terkena abu dari sisa pembakaran kayu
Itu tidak masalah bagi Seungmin asalkan ia bisa merasa cukup hangat dan tidak mati konyol terkena hipotermia diatas loteng rumahnya sendiri, jadi malam ini pun ia berencana akan kembali tidur di dekat perapian
"Hahh sepertinya aku harus segera mencari persediaan kayu bakar lagi jika ingin tidur nyenyak malam ini" gumam Seungmin saat melihat sisa persediaan kayu bakar untuk perapian yang sudah semakin menipis
.
.
"Ughh kenapa berat sekali sih" omel seorang pria manis yang sedang berusaha menarik tumpukan besar kayu bakar yang diikatkannya pada tali tambang untuk kemudian dapat ia seret melintasi hutan "Astaga aku menyerah!" teriak namja itu lagi dengan putus asa kemudian duduk bersandar pada batang pohon
"Pantas saja sakit" helaan nafas panjang lagi-lagi dikeluarkan Seungmin saat melihat kondisi telapak tangannya yang dapat dikatakan cukup menyedihkan dengan beberapa lapisan kulit yang terkelupas serta goresan-goresan yang menghiasi telapak tangan mungilnya yang kini sedikit memerah akibat sedari tadi menarik tali tambang yang berisi tumpukan kayu bakar itu
Ditatapnya sarung tangan rajut lusuh pemberian Jisung saat ulang tahunnya tahun lalu. Ya sarung tangan berwarna merah marun itu kini sudah nampak lusuh dan bahkan sudah robek dibeberapa bagian, ohh ingatkan Seungmin untuk segera menambalnya dengan beberapa sisa kain perca yang mungkin bisa ia dapatkan di tempat bibi Kim
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] CINDERSEUNGMIN ° Hyunminchan
Hayran KurguIni bukanlah sebuah cerita dongeng pengantar tidur seperti yang selama ini kau baca Tidak! Ini adalah sebuah akhir dari kisah seorang Kim Seungmin yang tidak banyak orang ketahui Kisah Cinderella? Huh lupakan saja, sekarang aku akan menceritakanmu...