[ XIII ] - Rasa Sakit

595 103 9
                                    

Pagi ini keadaan istana yang biasanya cukup tenang dan tentram sedikit terusik dengan keributan yang bersumber dari arah salah satu kamar di paviliun barat

"Pokoknya kakak tidak mau tau, perjodohan mu batal dan kita harus pulang hari ini juga!"

"Tidak kak, aku mohon jangan lakukan itu" isakan Jeongin semakin terdengar pilu membuat Minho menjadi tidak tega dengan keadaan adik kesayangannya

Tapi apa boleh buat, dirinya sudah merasa sangat dipermalukan atas tindakan semena-mena Hyunjin kepada sang adik

Selama ini Minho sudah mencoba bersabar dan menahan segala kekesalannya karna Jeongin memohon kepadanya untuk membiarkan saja hal tersebut

Namun ketika Minho tidak sengaja melihat Jeongin kembali menangis untuk yang kesekian kalinya saat diam-diam memandang Hyunjin, Minho tau kalau selama ini ia sudah cukup menahan semua kesabarannya

"Jeongin apa kau begitu bodoh hah?! Kau lihat sendiri bagaimana cara si brengsek itu memperlakukanmu dan kau tetap mau bersamanya?!"

Kedua lutut Jeongin terasa begitu lemas saat ini. Kepalanya berdenyut sakit hingga rasanya ingin sekali ia benturkan kearah tembok marmer agar rasa sakitnya dapat teralihkan

"A..aku mohon kak, aku benar-benar mencintainya. Ak-aku tak bisa jika harus hidup berjauhan darinya"

"Lantas apa? Apa kau mau hanya terus memperhatikan dia hidup bahagia bersama orang lain, sementara kau hanya diam berdiri disisinya seperti orang bodoh?!"

"Iya, aku rela"

Minho mengacak rambutnya frustasi dan segera meninju kearah tembok hingga menimbulkan beberapa keretakan disana, berharap hal tersebut dapat sedikit menyalurkan segala emosinya saat itu

"Akhh!"

Suara rintihan sakit itu berhasil menghentikan Minho yang baru saja ingin kembali meninju kearah tembok

Dilihatnya Jeongin yang tengah memegang kepalanya sambil merintih kesakitan sebelum akhirnya kehilangan kesadarannya

"Jeongin!!"

Minho langsung berlari kearah tubuh mungil adiknya yang limbung dan segera menangkapnya sebelum jatuh membentur lantai

Wajah pucat Jeongin kini bernodakan darah yang keluar dari hidungnya, membuat Minho begitu kalut setengah mati

"PENJAGA ATAU SIAPAPUN TOLONG PANGGILKAN DOKTER! CEPAT!!"

.

.

.

Langit yang mulai berwarna jingga serta hembusan angin yang bertiup lembut seolah sedang mengusap sebuah surai berwarna coklat madu itu berhasil membuat si pemilik kepala semakin betah berlama-lama duduk di gazebo yang terletak tepat ditengah taman istana bagian barat

Ahh menikmati langit sore ditemani puluhan bunga yang sedang bermekaran dalam berbagai warna selalu berhasil untuk menaikan mood namja manis tersebut

Seungmin mengerutkan keningnya bingung saat melihat Hyunjin dan beberapa pengawal lainnya berjalan cepat bahkan hampir setengah berlari kearah paviliun barat

Seingat Seungmin, Hyunjin sedang ada urusan penting dengan kerajaan tetangga dari beberapa hari yang lalu bahkan pria itu sempat pamit kepadanya dan berkata kalau ia sepertinya harus menginap di kerajaan tetangga tersebut selama kurang lebih satu minggu lamanya sampai segala urusan dapat terselesaikan

[END] CINDERSEUNGMIN ° HyunminchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang