[ IX ] - Dentang Jam Tengah Malam

600 127 60
                                    

Seungmin hanya dapat diam dengan mata mungil yang sedikit melirik takut-takut kearah sekitar, mencoba mencari seseorang yang sudah membuatnya berjanji untuk datang ke pesta dansa ini

Namun Seungmin mendadak takut saat hampir semua orang yang ada di ballroom besar itu memperhatikannya. Entahlah namun Seungmin sangat tidak menyukai hal tersebut, ia benci ketika dirinya harus menjadi pusat perhatian

"Heii?" sebuah tepukan ringan membuat Seungmin tersentak kaget

"Hahaha astaga maaf, aku pasti sudah mengagetkanmu ya?"

Seungmin mengerjapkan matanya cepat sebelum akhirnya sedikit membungkukkan tubuhnya, memberi hormat "Tidak yang mulia Putra Mahkota, anda tidak perlu meminta maaf"

Hyunjin tersenyum manis kemudian mengulurkan tangannya kearah Seungmin

"Can I?"

"Ehmm ya/?" jawab Seungmin bingung sambil membalas uluran tangan Hyunjin yang mengajaknya untuk berdansa

Sebenarnya Seungmin cukup ragu untuk mengiyakan ajakan Hyunjin namun tentu saja ia tidak sebodoh itu untuk menolak ajakan seorang Putra Mahkota, terlebih disaat banyak orang memperhatikannya

Perlahan perasaan ragu yang sempat terbersit dibenak Seungmin hilang begitu saja

Kini bibir tipisnya mulai melengkung indah, membentuk sebuah senyuman manis yang tampak sangat indah untuk dipandang kala memori kenangan masa kecilnya terlintas begitu saja

Masih sangat jelas diingatan Seungmin ketika dulu melihat papa dan bundanya berdansa bersama di ruang tamu mereka, membuat Seungmin kecil merengek tak mau kalah sambil menarik tangan papanya. Memaksa sang ayah untuk mengajarinya berdansa

Sementara Minhyun hanya dapat tertawa geli melihat tingkah menggemaskan putranya itu

Ahh sungguh kenangan yang sangat indah namun juga sangat menyesakkan disaat yang bersamaan bagi Seungmin

"Kau menangis?" suara berat Hyunjin membuat Seungmin sedikit mendongakan kepalanya dan langsung bersitatap dengan mata onyx hitam milik Hyunjin yang tengah menatapnya khawatir

"Kau tidak apa-apa Seungmin? Apa aku menyakitimu?" lontaran pertanyaan yang diucapkan Hyunjin membuat Seungmin tersenyum geli

"Aku tidak apa-apa yang mulia Putra Mahkota, hanya mendadak tadi aku teringat kenangan masa lalu"

Hyunjin menghela nafas lega begitu mendengar penjelasan Seungmin

"Astaga kupikir kau kenapa, biar kutebak pasti kenangan yang cukup buruk bukan?"

Seungmin menggelengkan kepalanya kecil "No no! Anda salah yang mulia Putra Mahkota, itu justru salah satu kenangan paling membahagiakan dalam hidupku, sampai aku tidak bisa menahan haru ketika kembali mengingatnya"

Hyunjin tertawa kecil "Ahh benarkah? Wah berarti aku sangat tidak berbakat untuk menjadi seorang peramal ehh"

Keduanya tertawa dan tak lama saling melempar senyum manis, tak lupa dengan mata yang menatap intens satu sama lain

Tanpa mereka sadari orang-orang yang sebelumnya sedang berdansa pun mulai berhenti dan berjalan kearah pinggir, menyisakan ruang bagi sang Putra Mahkota dan seorang pria asing yang tampak manis berdansa dengan leluasa di tengah ballroom super megah itu

Banyak tatapan yang dilayangkan untuk kedua orang yang masih asik larut dalam dunia mereka, mulai dari tatapan gemas, iri, senang, sampai tatapan terkejut ataupun sakit hati pun ada

Teng... Teng... Teng..!

Seungmin sontak memundurkan tubuhnya saat suara dentang jam yang berbunyi nyaring membuatnya seolah kembali tersedot ke kenyataan

[END] CINDERSEUNGMIN ° HyunminchanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang