Dengan kasar nya taeyong menarik tangan sill dari rumah yuna sampai ke mobil nya. Ia bahkan meringis kecil, merasakan cengkeraman kuat di pergelangan tangan nya. Mungkin setelah mengantar kan seulgi pulang taeyong langsung putar balik jemput sill ke rumah yuna.
"Yong sakitt, ishh apaansihh. Lepass tae sakittt" ujar sill berontak sambil memukul lengan taeyong, yang tidak di gubris lelaki itu sama sekali, bahkan taeyong makin cepat menyeret sill masuk ke dalam mobil.
Ia juga malu dengan yuna, wanita itu cuma melongo saat taeyong tiba tiba datang terus narik tangan sill kasar, pas banget sill dan yuna masih duduk di teras rumah. Taeyong mendorong tubuh sill agak kuat agar masuk ke dalam mobil.
"lo apa-apaan sih yong" teriak sill geram.
"lo yang apa-apaan " bentak taeyong tak kalah kuat.
Sill? Kaget dong, bahkan matanya nampak banget lagi nahan tangis. Belum saat nya keluar, bentar lagi.
Padahal mobil taeyong belum jalan, tapi masih berada di depan pagar yuna. Tapi masih sempat mereka bertengkar."ya elo lah yang apa apaan! Ngapain jemput gue hah, gapenting. Sama kak seulgi aja sana, kan cantik tuh, seksi banget mal~"
Brakk...
Taeyong membanting stir dengan kuat, siapapun yang berada disana pasti sangat terkejut. Bayangkan wajah merah taeyong menatap sill tajam, bahkan rahang laki-laki ini mengeras.
Kali ini bukan merasa takut, sill malah semakin membalas tatapan lelaki ini tak kalah tajam. Bahkan hatinya sakit, tapi saat ini ia urungkan untuk nangis, mungkin nanti saat sampai dirumah.
Taeyong menarik tengkuk sill dengan kuat, lalu menempelkan bibir nya tepat berada diatas bibir sill. Dengan bibir yang menempel mata tajam taeyong menatap tatapan sill yang mulai sayu.
Taeyong masih mengecup lama, ia menutup mata nya lalu melumat bibir sill dengan kuat, masih tak ada balasan oleh sill ia masih menutup bibir nya rapat rapat, membiarkan taeyong yang berkerja sendiri.
Taeyong melepas pagutan nya, lalu menatap sill yang masih menatap nya. Ia mendekat kan wajah nya lagi, lalu menggigit bibir bawah sill agar perempuan ini membuka cela. Bahkan tangan sill sudah berada di kera baju taeyong membalas sedikit permainan lelaki ini.
Ciuman taeyong terkesan menuntut dan kasar, ia tak segan segan menggigit bibir lawannya, mungkin ciuman ini terkesan dengan emosi hingga melampiaskan nya saat ini juga.
Sill menepuk nepuk bahu taeyong kuat bertanda ia kehabisan nafas atas perbuatan laki laki ini. Taeyong melepas pagutan nya dan menatap wanita ini yang masih terengah ngah mengatur nafas nya.
Sill membuang muka, ia tak mau menatap taeyong bahkan ia lebih memilih menatap luar jendela. Ketahuilah, saat ini bibir nya masih basah. Taeyong menarik wajah sill lalu mengelap bibir itu dengan tisu.
Lelaki ini menarik nafas dalam. Lalu menyalakan mesin mobil nya untuk jalan. See? Tidak minta maaf kan. Rasanya sill ingin sekali mencaci maki lelaki ini tapi ia sadar kedua nya masih tersulut emosi.
Sill menarik nafas dalam, "bisa berhenti di toko depan sebentar" . Ia juga tak memanggil taeyong pakai embel-embel. Taeyong langsung memberhentikan mobil nya tepat depan toko kecil.
Sill turun meninggalkan tas nya di dalam, yang iya ambil hanya uang sepuluh ribu di dalam dompet. Dengan cekatan ia keluar, selang beberapa menit ia kembali ke mobil taeyong dengan membawa 1roti dan aqua. Jujur, ia belum ada makan dari pagi wajar saat ini dia merasa lapar. Dengan cepat ia membuka bungkus roti lalu memakan nya pelan dengan tatapan tetap menghadap jendela.
"Kamu lapar? Belum makan ya" tanya taeyong.
Oh god! Suara taeyong kembali lembut seperti tak terjadi apa-apa. Bahkan perempuan ini masih merasakan sakit hati.
"hmmm" jawab sill tanpa menoleh ke taeyong.
"kita makan ya, mau makan apa "
"enggak"
"Please. Kamu cuma makan roti yang enggak bertahan lama, itu cuma ganjel perut sebentar aja" ucap taeyong agak memelas. Sebenarnya ia menyesal apa yang baru saja yang ia lakukan, tetapi ia tetap kukuh dengan kata Gengsi.
"Antar aku pulang "
"Enggak kita makan dulu " saut taeyong cepat.
"aku mau istirahat "
"bohong, mau nangis kan" tanya taeyong. Jujur saja ia merasa bersalah melihat wanita nya menangis apalagi karena nya.
"Yongg, Please! Aku mau pulang. Perduli apasih? Biasanya marah marah kan? Uda biasa" ketus sill.
"Aku memang perduli, karena aku sayang " jawab taeyong kuat.
Ia masih menatap wajah sill, respon wanita ini sama masih melihat ke arah jendela sesekali melahap roti nya.
"okay, kita pulang " lanjut taeyong. Ia melajukan mobil nya kembali.
~~
Astaga, greget sendiri ngetik nya anjer!!!
Gamau tau ah pokoknya komen!! Vote juga deng hehehe. Jangan cuman next pleasee😭, yang berkesan dikit dong:).50vote+20comment -> CEPAT UPDATE, LONG CHAPT!!!!
Sill ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stone Boyfriend
FanfictionPacaran sama seorang Lee Taeyong itu ena ena gimana gitu, Batu banget! Pengen gue tampol~Park Sill Nikmati aja~Lee Taeyong #LeeTaeyong #ParkSill