17

5.7K 506 56
                                    

"ck! Kenapa ga ngabarin sih tae kalau sakit. Untung bunda nelpon tadi, kamu juga ga masuk kuliah jadinya kan. Setidaknya kasih tau aku kalau sakit, merasa ga berguna aku jadinya. Aku kenapa-napa kamu tau giliran kaya gini kamu bilang tadi baik baik aja! Terus kalau uda sekarat masih bilang baik baik aja hah?"

Mau nangis aja ini rasanya. Gimana enggak? Siapa yang tega melihat pacarnya sendiri uda kaya mayat hidup di tempat tidur, gamau dibawa kerumah sakit dan bilang nya tadi baik baik aja.

"Uda pulang sana, Ntar ketularan. Pulang minta antar Mark aja ya"ucapnya parau dan masih menutupi badannya pakai selimut tebal sampai leher.

Sill menatap taeyong dengan rasa bersalah. Karena kemarin taeyong menemani dan mengajari nya untuk belajar hingga pulang larut malam, dan angin malam itu enggak bagus.

Taeyong bangkit dari tidurnya lalu mengambil masker dalam laci.
Lalu duduk di tempat tidur menghadap sill.

"Pakai"

"Gamau ah"

"Ck pakai! Aku pilek juga nanti ketularan!" Ucap taeyong ga nyantai

"Iyaiya! Padahal lagi sakit tapi masih sempat marah marah. Dasar sensian" balas sill gondok.

Hening.

"Apa liat liat"

"Pulang sana,aku uda nge chat Mark suruh jemput. Tunggu dibawah gih"

Ini taeyong niat ngusir?

"Beneran nyuruh aku pulang? Aku setengah jam juga belum ada disini. Kok tega banget!" Sentak sill

"Aku lebih ga tega liat kamu sakit"

Ga baper:).

"Aku sehat loh Yong. Aku gamau pulang pokonya. Mark boleh jemput asal ntar malam,aku masih mau disini"

"Pokoknya aku ga mau pulang" sambung sill. Bukan keluar sill malah merebahkan badan nya di belakang taeyong yang lagi duduk menghadap dia sebelumnya.

Sill memeluk pinggang taeyong dari belakang cukup erat, sedangkan taeyong masih duduk tidak bergeming.

"Yaudah kalau gamau pulang. Awas jangan peluk peluk, aku belum mandi dingin" ucap taeyong bergeser,lalu ikut merebahkan badannya.

"Gitu dong. Apasih ga bau juga kok, enak wangi nya hehehe" ucap sill mengendus-endus dada taeyong.

Taeyong menatap sill sebentar,lalu mencubit cubit pipi pacarnya karena geram. Sill bangkit dari tidurnya menjadi duduk , membuat taeyong heran.

"Awas. Aku mau kebawah ngobrol sama bunda. Bosan disini gini gini aja "

" Ya memang mau ngapain? Nanti tunggu uda gue halalin baru boleh gue apa apain" kata taeyong menjambak pelan rambut sill.

"Yaudah sana pergi" sambung taeyong mendorong badan sill cukup kuat, sehingga perempuan ini tersungkur kedepan.

"Sabar dong ah!" Balas sill nge gas.

"Hahahaha"

~
"Bun" panggil sill

Bunda noleh lalu tersenyum.
"Sini duduk, didamping bunda" suruh bunda.

"Nonton apa sih bun, serius banget kayanya?" tanya sill

"Ini nonton film azab, masak orang yang suka marah marah matinya mulutnya jadi lebar dan busuk" kata bunda

"taeyong dong"

"Hah? Taeyong suka marah marah ya sama kamu?" Tanya bunda.

"Ya gitu deh bun hehehe, buktinya aku datang uda disuruh pulang sensian bener anak bunda yang satu itu " balas sill ketawa

"Tapi dia baik kan?"

"Baik kok bun, cuma ya gitu kadang suka marah ga jelas batu banget gemes sendiri aku liatnya"

"Astaga ,jangan di ambil hati ya kalau taeyong marah . Kecuali memang keterlaluan, salah satu musti ada yang ngalah kalau gamau berantem berkelanjutan"

"Hehehe enggak Bun. Iya aku juga selalu ngalah kok"

"Sabar ya sayang liat taeyong kaya gitu" ucap bunda menarik sill kepelukan nya lalu bersender ke sofa.

"Kamu tau enggak? Bunda dari dulu pengen banget punya anak perempuan tapi dapat nya dua anak laki laki yang sifatnya cukup berbeda. Tapi bunda seneng liat mereka, selalu akur ga pernah menyusahkan, taeyong juga mandiri dan selalu mengajarkan Mark seperti dia juga. Tapi yang tambah buat bunda senang ada kamu tau. Sebelum bunda tau kamu , bunda pernah nampak kamu duduk di halte nunggu bus . Bunda perhatikan kamu senyum terus sama semua orang, bunda menyimpulkan kamu orang yang ramah dan ternyata betul. Ga nyangka nya eh pacar taeyong"

"Justru awal aku diajak taeyong kemari takut Bun, karena aku uda berkesimpulan bunda gabakal suka sama aku. Kenapa? Anak bunda tampan nya ga wajar terus pintar. Dan aku kira bunda suka yang sederajat kaya mereka juga" ucap sill nyengir

"Heh bunda enggak kaya gitu ya" ucap bunda tertawa

"Makanya itu bun, perkiraan aku salah ternyata. Bunda baik banget , pokoknya udah kaya mama aku sendiri" ucap sill memeluk bunda taeyong kembali.

"Bunda juga. Bunda cuma bisa berdoa dan berharap agar kamu sama taeyong terus ya" ucap bunda mencium pipi kanan sill.

"Jangan dicium Bun,dia bau"

Iya itu suara taeyong

"Enggak kok wangi,malah bunda gemes liat pipinya. Kamu yang bau belum mandi" jawab bunda

"Tuh denger wangi!" Balas sill

Taeyong mendengus lalu duduk dihadapan dua perempuan ini.

"Aku udah mandi Bun.  Heh pulang sana" kata taeyong

"Dari tadi ngusir Mulu ini orang"

" Biarin disini dulu sampe makan malam. Kalau kamu gabisa nganter nanti bunda suruh Mark. Anak itu juga entah kemana main terus"

"Bentar lagi dia pulang" jawab taeyong

"Baguslah, bunda tinggal kedapur sebentar"

Sill cuma mengangguk.

"Tae o Tae"

"Apa"

"Gapapa"

Taeyong bangkit lalu duduk disebelah sill. "Gaje Lo" sambil noyor kepala sill

"Tae tadi bunda nonton azab" kata sill

"Terus?"

"Orang yang suka marah marah matinya mulutnya jadi lebar dan busuk"

"Nyindir gue hmm" kata taeyong senyum tipis.

"Nyindir gue hmm" kata taeyong senyum tipis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum,iya senyum

"Iya lah hahahaha"

"Dasar!"

~~
Dari sekian lama baru bisa update maafkan saya😁.

Vote+komen dung😘

My Stone Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang