Oh liat lah, lelaki ini datang menjemput sill dengan merasa tak ada apa-apa. Ia menunggu di parkiran, bahkan sill tak tau bahwa lelaki ini akan menjemput nya. Mungkin renjun lah yang mengasih tau bahwa hari ini ada jadwal kuliah.
Dengan malas sill melihat wajah taeyong bahkan sill melempar kan tatapan jijik nya. Ia ingin sekali menjambak rambut lelaki ini dan mencakar mukanya. Tetapi tatapan seperti apapun yang dilempar kan sill itu tak kunjung membuat ekspresi wajah taeyong berubah.
Sill sangat membenci taeyong karena lelaki ini sama sekali tak mengubris tatapan nya. Oh ayolah sill sekarang lagi memandang jijik melihat rambut taeyong. Bisa bisa nya ia mengganti warna rambut lagi,sedangkan semalam saja rambut nya seperti rambut jagung dan sekarang lihat lah rambut nya lebih parah seperti tumbuh lumut di atas kepalanya.Sill takut rambut taeyong akan menjadi rusak dan ujung ujungnya botak. Walaupun sudah beberapa kali lelaki ini menjelaskan bahwa ia memakai cat rambut yang bagus dan pastinya mahal, tetapi tetap saja itu masih membuat sill cemas.
Sebelum taeyong membuka percakapan sill lebih dahulu masuk ke mobil nya dan menutup pintu dengan cukup keras. Taeyong yang melihat itu hanya heran, ia rasa dari semalam wanita ini sensitif dengan nya. Unsur mengandung? Tak mungkin. Ia tak pernah melakukan hal-hal yang lebih. Datang tamu? Maybe. Itulah menurut taeyong.
"kenapa sih" ucap taeyong. Sebelum ia menjalankan mobil nya ia lebih memilih mengintrogasi pacar nya dulu. Ia yakin wanita ini Badmood bukan karena dua hal yang tadi melainkan yang lain.
Bukan menjawab pertanyaan taeyong sill malah menjambak rambut lelaki ini, ia mempunyai keberanian yang besar untuk menjambak rambut taeyong dengan cukup kuat.
"aduh aduh saki tau lepas enggak " taeyong memegangi rambut nya yang ditarik oleh wanita ini. Ia fikir tenaga nya cukup kuat.
Sill melepaskan nya karena taeyong sudah meringis kesakitan dan memegangi rambutnya. Ia mendapati wajah taeyong yang cemberut sedang menatap nya.
"kamu itu ya uda berapa kali sih aku bilangin jangan bulak balik ganti warna rambut, aku enggak suka!. Terus ini apa rambut kok macam lumutan gitu hah, tae Please lah aku enggak mau rambut mu rusak lagian ini jelek"
"yauda nanti aku ganti lagi dengan warna yang enggak terlalu mencolok"ujar taeyong, ia tersenyum simpul melihat wanita yang ada di samping nya ini. Raut wajah sill yang seperti ini membuat nya sangat gemas.
"terserah " ketus sill.
Taeyong mencoba untuk mengerti dengan situasi. Lelaki ini masih diam di tempat belum ada niat menjalankan mobil nya sedari tadi. Ia tahu kalau wanita ini sedang marah seperti macan betina kehilangan anaknya.
Taeyong yang melihat sill seperti itu hanya menghela nafas nya dengan sedikit kasar. Ia bukan lah tipe lelaki penyabar ia juga terkadang bisa sedikit kasar,ingat hanya sedikit untuk sill. " jadi mau pulang atau gimana " ucap taeyong.
"ya terserah sih ah"
"terserah bukan jawaban. Sekarang mau kemana? " ucap taeyong sekali lagi. Dan jangan lupakan nada bicara nya sedikit ketus. Mereka berdua tipikal orang yang mempunyai ego tinggi dan tidak sebaran.
"niat ngajak jalan enggak sih, kalau enggak ya pulang" ketus sill memalingkan wajah nya dari taeyong.
Taeyong menghidupkan mobilnya dan menginjakkan pedal gas dengan geram. "yauda, kita pulang" ucap nya juga ketus.
Sebenarnya taeyong tipikal cowok yang mudah tersulut emosi, lelaki ini tak suka melihat sill menjawab pertanyaan nya dengan singkat karena itu membuat emosi nya naik. Lelaki ini lebih suka melihat tingkah wanita nya seperti biasa yang suka banyak omong.
Selama di perjalanan tak ada yang membuka percakapan terlebih dahulu, mungkin diam adalah pilihan yang lebih bagus. Sesekali mata taeyong melirik sill yang sedang memejam kan mata nya lalu menyender kan kepalanya.
Cantik ~ taeyong
Tangan taeyong terulur untuk mengusap kepala sill dengan lembut. Sill yang menerima perlakuan seperti itu hanya diam saja tanpa menolak. Walaupun begitu ia enggan untuk membuka suara sedikit pun.
"yauda sekarang aku tanya sekali lagi mau kemana " tanya taeyong.
" yauda pulang " jawab sill dengan nada jutek nya.
Mendengar itu taeyong hanya menghela nafas saja. Ia tak mau ambil bicara lagi karena ujung ujungnya pasti berdebat. Ia membiarkan sill yang lebih memilih diam, karena taeyong tau kalau mood wanita ini sudah membaik ia pasti luluh sendiri.
××
NotesUpdate guys😊😘
Voment dong Please 😢😢
Sill❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Stone Boyfriend
Fiksi PenggemarPacaran sama seorang Lee Taeyong itu ena ena gimana gitu, Batu banget! Pengen gue tampol~Park Sill Nikmati aja~Lee Taeyong #LeeTaeyong #ParkSill