Arfan sudah beberapa bulan pergi Ke inggris untuk melanjutkan kuliah nya, dan tepat hari ini arfan pulang aisyah sang istri sudah menunggu kepulangan arfan. Aisyah sudah memasak, bebenah dan berdandan untuk suami nya.
Ia ingin arfan melirik nya, arfan dan aisyah menikah karena di jodohkan oleh orang tua mereka, aisyah menerima dengan lampang dada sedangkan arfan terus - terus menolak hingga suatu hari kakek nya meninggal dan berwasiat menikahi aisyah.
Arfan sempat menolak, tapi apa daya, orang tua nya mendesak, arfan ingin sekali bilang bahwa dia sudah punya pacar tetapi dia urungkan niat nya karena entah semarah apa ayah nya itu. Dan sampai sekarang arfan masih menjalin hubungan itu dengan kekasih nya.
Brak !!
Pintu dibuka dengan sangat kasar, aisyah yang tertidur karena kelelahan kaget bukan main, pasal nya dia duduk di sofa dekat pintu.
"Mas, mas dah pulang " ucap aisyah sambil mengambil alih koper suaminya.
"Menurut mu " jawab arfan tanpa memandang aisyah.
Aisyah diam, dia melihat di belakang nya ada seorang wanita blaster dengan kulit yang cerah serta tatapan sinis nya.
"Aisyah, kenalin ini laura dia istri sahabat ku " ucap arfan. Dia tidak mau kalau aisyah mengadu bahwa dia menikah lagi.
"Ahh iya mas, assalamualaikum mbak laura " ucap aisyah dengan senyum manis kepada laura. Tetapi laura menanggapi nya dengan tatapan tajam dan merendahkan.
Aisyah menjadi canggung, senyum nya pun tidak pernah pudar walau dia sangat canggung saat ini.
"Dan aisyah masak lah untuk kami " ucap arfan memerintah, aisyah pun mendongak kan pandangannya.
"Sudah mas, aisyah sudah masak " jawab aisyah dengan senyum, walau tertutup cadar tetapi mata nya menyipit menandakan dia sedang tersenyum.
"Laura, yuk ke meja makan " ucap arfan kepada laura dengan lembut. Berbeda dia berbicara dengan aisyah selalu kasar.
"Iya honey " jawab laura. Aisyah yang mendengar nya hanya bisa mengernyit heran kenapa suami nya dan istri sahabat suami nya mesra ? Tetapi aisyah urungkan niat nya untuk bertanya.
Arfan dan laura ke meja makan, aisyah menunduk menahan isakan tangis nya, dia tidak tahu kenapa dia terisak menangis.
Mereka semua sudah selesai makan, laura dan arfan ke ruang tv sedangkan aisyah mencuci piring dan gelas, melihat mereka sudah menjauh bulir air mata jatuh dari pelupuk mata aisyah.
'Bismillah semoga semua baik - baik saja ' batin aisyah menguatkan.
Aisyah mendengar canda tawa mereka, dan panggilan mesra mereka, aisyah hanya beranggapan mungkin hanya sekedar panggilan saja.
Aisyah sudah selesai cuci piring dan keruang tv. Mereka sedang menonton film kartun dan kebetulan film kartun itu kesukaan aisyah.
Aisyah duduk di sofa dekat suami nya, dan dia dengan berani mulai bertanya kepada laura.
"Kamu suka film ini laura ?" Tanya aisyah pada laura.
"Sayang, pengen keluar " ucap laura manja pada arfan, aisyah terkejut dan dia kembali berfikir positif bahwa hanya panggilan saja.
"Yuk !" Ajak arfan.
Aisyah yang melihat kedua nya bergandengan hanya mengelus dada, dia tidak mau shudzoon pada yang belum tentu benar.
"Mas, laura mau kemana ? Kalian tidak lelah ?" Tanya Aisyah.
"Halah basi ! Bilang saja kau mau pergi keluar kan ?" Ucap arfan membentak aisyah. Laura pun tersenyum dia bangga cinta arfan tidak terbagi kepada perempuan lain maupun itu istri pertama nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aisyah
RandomJudul = Aisyah Penulis = Syifa shalsabilah Bagaikan Aisyah r.a yang kuat dan pintar, bagaikan khadijah r.a yang rela hartanya habis untuk membantu dakwah rasulullah. Apa aisyah termasuk salah satu di antara mereka ? Bahkan salah satu sahabat peremp...