Mual

2.7K 113 14
                                    

Laura mengajak arfan ke sebuah restoran. Arfan dan laura jadi bahan tontonan ibu - ibu, yang mendoa kan agar keluarga itu tidak ada kata pelakor karena kata itu sedang marak.

"Pasangan yang serasi, semoga mereka tetap menjaga kepercayaan satu sama lain. Dan terhindar dari orang ke 3 " doa ibu - ibu. Beranak satu itu.

GLEGER !!

Bagai di sambar petir, saat laura mendengar doa ibu - ibu itu. Nyatanya dia lah orang ke 3 dalam hubungan suaminya dan istri pertama nya. Jika di lihat dari pandang arfan aisyah lah orang ke 3 nya. Karena ia sudah menjalin hubungan dengan laura duluan.

"Sayang, ngapain kamu ajak aku kesini ? " tanya arfan pada laura.

"Arfan gini ya, aku mohon semohon mohon nya sama kamu " ucap laura serius.

"Gak usah mohon begitu ah. Apa pun yang kamu ucap kan akan selalu ku laksanakan " ucap arfan, sembari mencium tangan laura.

"Tolong. Jika suatu saat nanti mbak aisyah tau hubungan ini, tolong jangan pernah men Talak dia " ucap laura berat. Walaupun dia istri ke 2, tetapi apa rela ? Istri melihat suami mesra dengan yang lain ? Walaupun itu juga istri suami nya ?. 

Arfan yang mendengar, menghela nafas berat. Apa laura sudah tidak cinta lagi sama dia ? Arfan menarik tangan nya, laura tangan nya terlepas dari genggaman arfan kecewa. Apa dia salah ucap ?

***

"Hoek hoek " aisyah lelah, sejak dia makan udang dia muntah - muntah.

Aisyah berfikir bahwa dirinya hanya masuk angin. Mungkin saja ? Aisyah duduk di sofa ruang tv sembari meminum teh hangat, mungkin bisa meredakan pusing nya pikir aisyah.

'Sejak kejadian mas arfan mabuk, aku jadi sering mual begini. Apa jangan - jangan ?..' batin aisyah, yang langsung mendapatkan gelengan dari aisyah. 

Aisyah akan periksa secepat mungkin. Apa mungkin dugaan nya benar ? Bahwa ia punya penyakit ? Aisyah akan periksa besok di rumah sakit.

Aisyah ke dapur. Mengambil buah mangga muda, timun, bengkoang. Ia sekarang ingin sekali makan rujak, memikirkannya saja sudah membuat air liur nya menetes.

Aisyah yang sedang asik memakan rujak. Tidak menyadari kedatangan arfan, sedangkan tadi laura memesan mobil online agar aisyah tidak curiga kepada mereka. 

"Lagi ngapain kamu ?" Ucap arfan dingin pada aisyah, sembari menatap aisyah tajam. Aisyah yang mendengar suara suami nya langsung mencium punggung tangan suami nya.

"Ini mas, aisyah lagi makan rujak " ucap aisyah sembari tersenyum. Sedangkan arfan memutar bola matanya malas.

Arfan melewati aisyah begitu saja, tepat saat arfan lewat aisyah mual, buru - buru aisyah ke kamar mandi memuntahkan isi perutnya. Arfan yang melihat aisyah langsung mencium ketiak nya, tetapi wangi ?  arfan langsung melupakannya dan  tidak memikirkannya. 

Laura yang baru saja sampai rumah, langsung memberi salam pada orang rumah, tetapi nihil tidak ada yang menjawab salam nya.

Saat laura berjalan ke meja makan, ia melihat rujak ? Siapa yang makan rujak ? Dan dia melihat suara muntahan aisyah. Merasa khawatir pada aisyah, laura menyusul aisyah di kamar mandi dan mengelus dengan lembut punggung aisyah.

Aisyah sudah tenang, dia meminum air putih sondoran laura. Meminum setengahnya dan kembali menaruh gelas nya ke meja.

"Mbak aisyah kenapa ?" Tanya laura.

"Mbak cuma sakit nih, kepala pusing sama mual " ucap aisyah. Laura yang mendengar langsung merasa hatinya di himpit batu besar. 

"Jangan - jangan mbak ngisi ?" Tanya laura, langsung mendapatkan gelengan dari aisyah.

"Hahaha lucu kamu laura, mana mungkin aku hamil ? Selama satu tahun bersama mas arfan aku belum melakukan itu " 'kecuali saat mas arfan tidak sadar diri ' lanjut aisyah dalam hati. Ya aisyah berbohong, ia tidak mau arfan tidak mengakui bahwa ini anak nya. Ia takut arfan tidak mengakuinya.

Laura yang mendengar penuturan aisyah, lantas mengucapkan hamdalah dalam hati. Wajah nya pun langsung cerah karena arfan benar - benar menepati janji nya. Bahwa ia tidak akan bercinta selain bersama dirinya.

"Yaudah mbak tidur aja, mungkin masuk angin " ucap laura tersenyum merekah. Aisyah mengangguk membenarkan ucapan laura.

Aisyah pun ke kamar nya, dan dilihat arfan sedang menyandarkan kepala nya di bantal. Aisyah pun langsung naik ke kasur King size nya, entah mendapatkan dari mana ia memeluk kaki arfan yang sedang selonjoran.

Arfan yang mendapatkan perlakuan aisyah Tidak bergeming. Karena satu kata didalam otaknya yaitu NYAMAN, membuat arfan enggan mengusir tangan aisyah dari kaki nya.

Arfan pun melihat aisyah yang sudah tertidur. Baru pertama kali nya ia melihat wajah aisyah saat tidur, ia pun membenarkan tubuh nya untuk tidur, saat baru merebahkan diri di kasur aisyah langsung memeluk arfan dengan nyaman.

"Aneh, tapi nyaman" lirih arfan.

Ia pun menyusul aisyah ke alam mimpi, ia tidur sembari tersenyum atas perlakuan istrinya itu. Tersenyum senang ? Entah lah hanya arfan, author dan Allah yang tau.

Aisyah terbangun dari tidur ternyaman nya. Ia pun melihat dirinya memeluk arfan lantas setelah bebarapa menit tak bergeming ia menarik tangan nya dan beranjak dari kasur.

Arfan merengkuh karena kenyamanan nya hilang, ia pun terbangun mendapatkan aisyah sedang melaksanakan shalat malam, entah doa apa saja aisyah sampai sujud selama itu.

Arfan bangkit dari kasur nya dan langsung menghadiahi tatapan tajam pada aisyah saat selesai salam. Aisyah menunduk dirinya takut pada arfan, entah angin dari mana air mata nya jatuh. Buru - buru ia menghapus air matanya itu.

"Ke... kenapa ?" Tanya aisyah gugup sambil menatap arfan tajam. Arfan yang di tatap begitu ingin sekali tertawa karena bukan tatapan tajam yang ia dapat melainkan tatapan lucu.

"Kenapa apa nya ?" Tanya arfan sembari menantang tatapan aisyah. Aisyah langsung menunduk ia tidak berani lagi. Arfan yang melihat tingkah lucu aisyah ingin sekali tertawa terpingkal - pingkal tapi ia tahan. Saat tadi ia menantang arfan saat di tantang balik aisyah langsung menciut keberaniannya.

"Solat subuh nya berjamaah bersama saya " ucap arfan dan mendapati tatapan berbinar dari aisyah.

"Tapi bersama laura juga " lanjut arfan yang langsung mendapatkan helaan nafas dari aisyah.

"Huh... katanya istri sahabatnya tapi apa ? Dia mau nikung sahabatnya sendiri ya ?"  Lirih aisyah yang masih di dengar arfan.

"Saya dengar itu aisyah " ucap arfan. Dan aisyah menutup mulut nya dengan telapak tangan, lupa kehadiran suaminya.

"Ia saya tau, tapi saya lupa bahwa mas masih disini " ucap aisyah. Yang langsung mendapatkan kernyitan dari arfan.

"Gak usah ngernyit jelek " ejek aisyah. Dan langsung mendapatkan senyuman dari arfan

***
N/P:

Assalamualaikum :)
Jangan lupa voment, :)
Maaf kalo ceritanya gaje :( 

Quotes

Cinta akan hadir berjalan nya waktu.
Jika cinta itu sudah hadir maka akan bertambah dari detik ke detik menit ke menit dan jam ke jam. Karena cinta itu hadir karena kebiasaan bukan paksaan.

AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang