kenapa ?

2K 86 39
                                    

"Aisyah, lupakan yang telah berlalu dan mari kita hidup dengan lembaran yang baru " ucap farhan sembari mendekat kepada aisyah

Aisyah tidak curiga nyatanya dia sedang dalam kesedihannya, farhan membuka sapu tangan yang sudah tercampur alkohol dan aisyah sontak menyadari gelagat aneh farhan.

Plak..

"Maksud kamu apa ? Aku sudah berbicara baik - baik dengan mu, tapi kenapa kamu ingin menyelakai ku ?" tanya aisyah mengebu - ngebu.

"Maksud aku ? Kamu mau tau maksud aku ? Tujuan ku ? Tujuan ku, hanya menikahi mu dan kita hidup bahagia " ucap farhan dengan tegas.

"Kau ?! Kau gila farhan, itu sudah lalu. Dan kita bisa membuka lembaran baru dengan cara melupakannya dan jalani hidup masing - masing " ucap aisyah

" kau egois aisyah, kau menikah dengan lelaki lain dan aku kau lupakan begitu saja. Terlalu menyakitkan karena aku tanpa kamu tu bukan  apa - apa " balas farhan.

"Mencintai sewajarnya farhan, banyak yang menunggu cinta dari mu, tapi kenapa kamu hanya mengejar dan berpaku kepada ku ?" tanya aisyah.

"Aisyah, apa kau tidak sadar ? Kau yang membuat ku mencintai mu dan tidak bisa melepaskan mu" balas farhan.

"Sudah, aku ingin pulang dan semoga kita bertemu dengan keadaan yang lebih baik " ucap aisyah sembari berdiri.

"Kau pulang setelah melukai ku " ucap farhan

" ya rabbi, farhan ! Apa kau tidak sadar ? Sebelum aku dijodohkan, kau bermesraan dengan sahabat ku, itu sudah cukup melukai ku, dan kutekad kan ku ikhlas kau bersamanya" ucap aisyah.

"Siapa sahabat mu ? Ku rasa aku tidak pernah bermesraan dengan perempuan mana pun " balas farhan

"Innalillah, kau lupa ? Sahabat ku vivi, kau lupa ? " tanya aisyah mengebu ngebu.

Farhan hanya diam dan menggeleng merasa tidak setuju, dia tidak pernah

Haaahhh....

Farhan ingat, ketika dia bercumbu dengan seorang wanita, tapi saat itu cahaya sangat minim, farhan hanya melihat matanya saja selebihnya ia tidak melihat.

"Lupakan, dan Terimakasih " ucap aisyah keluar dari cafe

Sendi - sendi kaki farhan melemas, ia kira Aisyah menerima perjodohan itu karena terpaksa tapii ada alasan lain laginya.

***
Dear diary.

Seperti musim semi di jepang
Seperti semilir angin yang menyapa
Dan dentuman ombak yang tenang,
Kenapa aku seperti angin tornado yang tidak menyenangkan ?

Kenapa takdir ku seperti ini ?
Bisakah seseorang menggantikan posisi ku ?
Barang kali 10 menit...
Aku ingin hidup seperti lainnya..
Yang selalu menebarkan senyum..

Yang selalu membuat orang lain tertawa...
Dengan tawa manisnya, yang ia berikan...

Kenapa ? Kenapa, aku selalu membuat orang lain yang disekitarku menangis ?
Kenapa?

  Aisyah 2019


Aisyah menangis, saat menulis di diary nya, aisyah menutup diary nya dengan gusar, menghapus jejak air mata di pelupuknya.

"Kak ai " panggil adam

"Ya, bentar " ucap aisyah.

"Ada tamu didepan " teriak adam.

Aisyah membuka pintu nya dan terpapang adik satu - satunya.

AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang