Aisyah

Sidang

Siapa sih pasutri yang ingin pernikahan nya berakhir ? Tidak ada kan ? Pasti ingin keluarga yang harmonis, damai dan tentram. Pasti ingin pernikahan nya panjang umur dan dipisahkan oleh maut.

Allah saja tidak menyukai perceraian, Karena putus nya ibadah Allah, Poligami memang disahkan oleh agama.

وَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تُقْسِطُوا فِي الْيَتَامَىٰ فَانْكِحُوا مَا طَابَ لَكُمْ مِنَ النِّسَاءِ مَثْنَىٰ وَثُلَاثَ وَرُبَاعَ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا تَعْدِلُوا فَوَاحِدَةً أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَدْنَىٰ أَلَّا تَعُولُوا

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilama kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi ; dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya” [An-Nisa/4:3]

Wanita yang merelakan suaminya untuk berpoligami jaminannya adalah surga, semua wanita pasti mau masuk surga tetapi adakah yang ikhlas lahir batin jika di poligami ? Jarang kan.

Aisyah dengan hati ketar ketir memasuki ruang persidangan, dengan mulut yang berkomat kamit menyebut nama Allah.

'Semoga berjalan dengan lancar dan semoga ini adalah keputusan yang terbaik buat aku dan mas arfan. Aamiin'  batin Aisyah.

"Ka, keep hamasah " ucap adam kepada aisyah.

Aisyah tersenyum menanggapi adik nya, aisyah tertunduk lesu melihat hakim sudah berada di tempatnya dan disusul yang lainnya.

Kemana arfan ? Apa terjadi sesuatu pada arfan ? Semua pasti baik - baik saja semoga. Batin aisyah

"Saudari aisyah, dimana saudara penggugat ?" tanya hakim.

"Saya kurang tau, yang mulia" Jawab aisyah.

"Kalau begitu saya tunggu 10 menit lagi, jika saudara arfan tidak datang maka sidang ini harus diundur minggu depan " Ucap hakim.

5 menit kemudian.

Arfan belum kelihatan hidungnya, aisyah juga tidak tahu no arfan yang baru.

9 menit.

Hakim sudah bersiap berdiri, namun tanpa di duga arfan datang dari arah pintu dengan tergesa - gesa.

"Karena saudara arfan datang, maka saya lanjut kan sidang ini" ucap hakim.

Setelah beberapa lama di dalam ruang sidang, Aisyah dan arfan sudah tidak suami istri baik di mata agama atau pun dimata hukum.

Aisyah menangis, siapa wanita yang kuat jika dia akan berpisah dengan suami nya ? Setiap pertemuan pasti ada perpisahan.

Arfan ? Dia terlalu sibuk mencari laura, hingga mata hatinya ketutup untuk melihat aisyah.

"Terima kasih mas, atas satu tahunnya " ucap Aisyah menunduk, sembari mengigit bibir bawah nya agar tidak terisak.

'Astaga Aku lupa ada janji pada seseorang' batin arfan.

Arfan menyambar jas nya dan keluar ruangan sidang, tanpa mempedulikan aisyah.

DEG !

Hati aisyah mencelos begitu saja, aisyah melihat punggung arfan keluar dari ruangan sidang.

"Gak apa - apa ya nak, yang penting keinginan kamu untuk melihat abi sudah terpenuhi " ucap aisyah kepada janin diperutnya.

Aisyah melihat disudut ruangan ada seseorang berpakaian hitam - hitam, dari perawakannya aisyah sudah menduga bahwa itu adalah laki - laki.