Zayn

2.2K 95 5
                                    


Sekarang zayn dan aisyah, berada dalam kecanggungan atmosfer, aisyah tahu ini bukan lah hal yang benar berdua dalam satu mobil dengan yang bukan mahram, Dia tahu itu tapi ini juga kepepet kan ? Waktu sudah menjelang malam, dan dia lihat dari luar jendela sekarang hujan.

"Coba tadi kamu jalan " ucap zayn tiba - tiba.

"Diluar sangat gelap, dan hujan " lanjut zayn.

CTARRR!!.....

Suara Halilintar begitu memekik telinga, Aisyah sedari kecil takut sekali dengan halilintar berbeda dengan zayn yang menyukai halilintar.

Aisyah menutup mata dan berdzikir atas nama Allah semoga Halilintar itu tidak ada lagi, Zayn melirik Aisyah.

"Kau rupanya takut, halilintar " ucap zayn.

"Mana ada orang menyukai suara petir yang berkilat itu ?" tanya aisyah.

"Ada, mana yang tidak mungkin bagi Allah ?" tanya zayn menjawab pertanyaan aisyah.

"Lalu siapa orang itu ?" tanya aisyah.

"Aku " jawab zayn.

Aisyah semakin penasaran dengan zayn, dan sebaliknya zayn juga penasaran dengan Aisyah.

"Tunggu, kenapa kau menyukai halilintar ?" Tanya aisyah.

"Dulu ibu ku pernah bercerita, bahwa halilintar adalah cambuknya malaikat, sedari kecil aku suka membaca hadits nabi, cerita para nabi dan rasull dan aku sangat menyukai jika dulu ibuku yang bercerita " jawab zayn

Aisyah hanya mengangguk nganggukan kepala dan ber-oh-ria
"Lalu, kenapa kau takut dengan halilintar ?" tanya zayn.

" Dulu aku takut kalau halilintar itu bisa bikin orang gosong, dan rambutnya berdiri, lucu memang tapi itu lah kenyataannya " jawab aisyah dengan polos

Zayn tertawa, ternyata aisyah masih lugu seperti anak kecil, Dia baru tahu ada wanita sepolos aisyah.

"Kamu itu polos atau bodoh sih ?" tanya zayn sambil menahan tawa.

"Mungkin pertengahan, aku juga tidak tahu " jawab aisyakan

"Kamu itu antara polos dan bodoh, Tidak tahu dimana kepintaran dan kedewasaan mu " ucap zayn sambil bergumam dengan volume suara yang sangat kecil.

"Tadi kamu bicara apa ? " tanya aisyah.

"Berbicara bersama hujan, mengapa langit bersedih " jawab zayn.

"Langit itu gak bersedih, tapi karena qudratullah lah rintikan air menuruni bumi " ucap aisyah sembari bermain embun di kaca.

"Ya ya ya,, ku tau aisyah, aku ingin saja seperti orang puitis kali saja ada yang jatuh cinta pada puisi puisi ku " jawab zayn.

"Aku tau itu " ucap aisyah.

"Darimana kau tau ? Aku saja baru kasih tau " tanya zayn.

"Entah,, aku cuma bilang itu ajaa, karena bisa saja nanti ada orang yang menyukai kata aku tau itu,, ya kan " baldem aisyah.

"Serah kamu saja lah syah,, aku bingung gimana cara berbicara pada anak kecil berumur 2 tahun " ucap zayn.

"Yaa tinggal bicara, atau pura pura amnesia " jawan aisyah.

"Pura pura amnesia ?? Bagaimana ??" tanya zayn dengan wajah kebingungan dan satu alis naik ke angkat.

"Gini ni,, kamu kan tau ya itu bayi pasti anak siapa, entah itu anak kakak, tante, om, atau siapa lahh. Terus kamu pegang pipi bilang gini deh ini anak siapa lucu banget lucu banget, nang inang inang inung nang inang inang inu  ya kan " jawab aisyah sambil tertawa.

AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang