Terbongkar

2.6K 120 0
                                    


Saat aisyah sedang rapi - rapi di kamar, Ia keluar balkon dan bulir air mata telah jatuh, aisyah luluh didekat balkon. Aisyah turun ingin mendengar lebih jelas pembicaraan mereka.

"Mas, aku pingin kita talak" ucap laura dengan penegasan.

"Apa maksud kamu ?? Kita baru menikah" tegas arfan sambil memegang bahu laura.

Bulir bulir air mata aisyah sudah membasahi pipinya. Aisyah sudah tidak kuat dengan keberanian dia mendatangi dua pasangan suami istri itu.

"Aku gak nyangka mas, kamu sejahat itu sama aku dan kamu laura aku kecewa banget sama kamu " ucap aisyah sambil menangis.

"Maaf kan aku aisyah, aku akan menyerah biar kamu yang bersama mas arfan" ucap laura sambil memeluk aisyah. Aisyah mengelak dari pelukan laura dan laura kecewa akan hal itu.

"Mas kamu harus pilih aku atau laura?" tanya aisyah pada arfan.

Arfan dilanda kebingungan, di satu sisi dia tidak ingin berpisah dengan laura disisi lain iya takut orang tuanya akan marah jika ia menceraikam aisyah.

"Aku ..." ucap arfan terbata bata. Aisyah menunduk dan laura menatap arfan penuh simpati agar dia memilih aisyah.

"Aku Memilih laura. Dan akan mentalak kamu aisyah" ucap arfan dengan sekali hembusan.

Aisyah tiba tiba merasakan pening dikepala, laura berteriak dan arfan hanya diam tak bergeming. Mungkin dia tidak perduli

Malam hari

Aisyah terbangun dari pingsannya, laura tersenyum.

"Alhamdulillah syah kamu dah sadar" ucap laura kepada aisyah dan memeluk nya.

Aisyah menepis tangan laura, laura menangis dalan diam, dan aisyah juga menangis dalam diam.

"Maaf, sudah ganggu keluarga bahagia kamu, permisi saya tidak pantas disini " ucap aisyah sambil menangis.

Laura semakin menangis dalam diam, tanpa sadar aisyah sudah pergi ke kamar nya, dan membereskan baju baju nya dan foto pernikahan aisyah dan arfan.

Aisyah bingung harus pulang kemana, nasib baik dia masih mempunyai orang tua, aisyah pulang kerumah orang tuanya.

Aisyah menceritakan sejelas - jelas nya masalah di hidup nya, orang tua nya begitu syok mendengar itu, ia tidak menyangka anak nya menjadi korban dalam perjodohan yang mereka buat.

"Maaf kan umi nak, karena umi masalah hidup kamu jadi serumit ini" ucap umi maryam dengan air mata yang terus mengalir dan membasahi pipi. 

Abi yusuf sangat - sangat marah, puteri sulungnya mendapatkan ujian seberat ini, Abi adam tidak rela lillahi ta Allah jika aisyah kembali lagi bersama arfan. Biar dia berdosa karena telah menjauhkan istri dari suami nya, toh ini buat kebaikan aisyah.

Adam adik aisyah mendengar dibalik pintu, ia sangat kecewa dengan kakak ipar nya itu, dengan berani beraninya dia melukai kakaknya dengan sedemikian rupa.

Adam mengambil helm dan motor gede nya membelah jalanan,  Adam akan pergi kerumah arfan dengan sulutan api yang membara - bara. Dia akan memberi pelajaran ke kakak ipar nya itu.

Adam sudah sampai dirumah kakak iparnya, dia mengetok pintu dan dia kaget yang membuka pintu seorang perempuan yang diceritakan kakak nya tadi.

"Permisi dik, anda ada perlu apa?" tanya laura sopan kepada adam.

"Dimana mas arfan ?!" ucap adam dengan sinis.

"Bentar dik, saya panggil dulu mas arfannya" ucap laura kembali lagi masuk dan mencari arfan, ternyata arfan sedang berada di ruang kerja memikirkan masalah yang tadi.

AisyahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang