PARTIKEL (pun)

222 15 4
                                    

Salah satu bentuk kesalahan penulisan yang terjadi pada pengguna bahasa Indonesia adalah penulisan partikel pun.

Hal ini disebabkan penulisan partikel pun dalam bahasa Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu penulisan partikel pun yang dipisah dari kata yang mendahuluinya dan penulisan partikel pun yang digandeng dengan kata yang mendahuluinya.

1. Partikel “Pun” yang ditulis terangkai/digabung

Partikel “pun” yang ditulis dengan cara digabungkan dengan kata yang diikutinya umumnya merupakan kata penghubung (konjungsi), klitika (unsur yang melekat pada unsur yang lain dan biasa dianggap sebagai satu kata), maupun pengantar kalimat.

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan sudah mengelompokkannya secara spesifik, yang terdiri dari adapun; andaipun; ataupun; bagaimanapun; biarpun; kalaupun; kendatipun; maupun; meskipun; sekalipun; sungguhpun; dan walaupun.

Contoh penulisan:
• Ia bergeming walaupun badai menghantamnya.
• Pemuda itu tidak berputus asa, meskipun banyak orang yang menertawakannya.
• Untuk masuk ke sekolah unggulan itu, aku akan berusaha bagaimanapun caranya.
• Kendatipun masih muda, Heru berhasil menjadi pengusaha sukses.
• Kalaupun kamu mau mangga itu, si pemiliknya belum tentu mengizinkan kamu mengambilnya.

2. Partikel “Pun” yang ditulis terpisah

Partikel “pun” yang ditulis terpisah dengan kata yang diikutinya, jika bermakna :

1. Bermakna mengikuti/ikut serta (juga) , contoh :

o Jika adik diizinkan ikut dalam kegiatan itu, seharusnya aku pun diizinkan.
o Jika Ayah menyetujui aku mengambil jurusan sastra, maka ibu pun pasti akan menyetujuinya.
o Bila kamu rajin belajar, maka nilaimu pun pasti akan baik.
o Selain cantik, ia pun memesona. (= ia juga)
o Bukan hanya Anda, saya pun bisa saja mabuk laut. (= saya juga)

2. Bermakna menegaskan inti kalimat, contoh :

o Pinjaman di koperasi itu tidak sesen pun dikenai bunga.
o Kami tidak mempunyai niat buruk sedikit pun terhadap keluargamu.
o Sejak datang ke Jakarta, sekali pun aku belum pernah mengunjungi Monas

3. Bermakna pertentangan akan suatu hal/kondisi, contoh :

Yaitu ; meskipun, biarpun, walaupun, kendatipun, dan sungguhpun.

Contohnya sebagai berikut.

o Diberi pun aku tak sudi menerimanya, apalagi disuruh membeli. (meskipun diberi)

o Duduk pun ia tak sanggup, apalagi disuruh berjalan. (walaupun duduk)

Dengan memperhatikan contoh-contoh tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pun yang ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya ialah pun yang menyertai kata kerja, kata ganti, kata benda, dan kata sifat.

Contohnya:

Minum pun ia tak mau. (minum = kata kerja)
Kami pun tidak diundang olehnya. (kami = kata ganti)
Pasar pun sepi pada hari itu. (pasar = kata benda)
Merah pun warna yang disukainya. (merah = kata sifat)

Diskusi

Apapun atau apa pun? Itu termasuk kata golongan mana?

Masuk golongan yang dipisah. Karena selain yang digolongkan PUEBI, maka otomatis pisah. Di kbbi dia masuk  pronomina = ganti.

Kalo yang aku tangkep, puebi udah nentuin 12 kata kalo gak salah seperti yang ditulis di atas. Tentang kata2+pun yang disambung. Nah, selain itu, maka auto dipisah.

Pengecualian untuk sekalipun.  Bisa bermakna ganda.  Sekali pun aku belum pernah bermain ke Mars. Sekalipun kamu melarang,  aku akan tetap pergi.

Mau tanya... Soal pun yg ada di depan kalimat, itu apa ya? Ex: Pun bidadari yang sayapnya seindah rembulan.

Aku gak pernah pake sih, soalnya kayak pake kata dan/atau di awal kalimat. Nah itu hukumnya gimana, sap? Mubah apa makruh?

Padahal aturan gak boleh. Kalo sesuai aturan,  itu uda kena tilang. Tapi kita kan bukan nulis laporan ilmiah,  jadi dibolehkan donk. Sepanjang gak bikin orang mati bacanya.

maa, disarankan sih ga dipakai sering2. Kecuali kalo mau penekanan sesuatu mungkin macam "Pun demikian"?

Ya toh novel ato cerpen juga kan ga diperiksa banget buat kenegaraan. Masih bisa diluwesin asal bisa kasih bukti kenapa pake itu juga kan.

 Masih bisa diluwesin asal bisa kasih bukti kenapa pake itu juga kan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hooh. Unsur terpenting dari sebuah cerita adalah emosi yang disampaikan pada pembaca.

Jadi, disimpulkan bahwa selain yang telah dikelompokkan oleh puebi, maka penulisan -pun dipisah. Namun, untuk sekalipun, karena bermakna ganda, maka dapat dipisah atau digabung.

Pemateri: safitridsy

JUDES 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang