Dibawakan oleh kagamiyoneko
https://id.wikihow.com/Menulis-Dialog
Cara Menulis DialogDialog adalah bagian penting dari sebuah cerita.
Para penulis berusaha untuk memastikan bahwa percakapan yang tertulis di buku-buku cerita, buku-buku, drama, dan film terdengar natural dan otentik seperti kehidupan nyata. Dialog berguna untuk memberikan informasi pada pembaca dengan cara yang menarik dan melibatkan emosi.
Tulislah dialog dengan memahami karakter-karaktermu, dengan kalimat yang sederhana, dan membacanya secara lisan untuk memastikannya terdengar nyata.
Metode 1 : Meneliti Dialogmu
Perhatikan percakapan yang sesungguhnya. Dengarkan cara orang-orang berbicara satu sama lain dan gunakan percakapan itu untuk membuat dialogmu terdengar nyata.
Cara berbicara tiap orang berbeda-beda, karena itu pastikan lagi dengan karakter tersebut di tulisan dialogmu.
Buanglah bagian-bagian percakapan yang tidak cocok untuk ditulis. Misalnya, setiap kata "halo" dan "selamat tinggal" tidak selalu harus ditulis.
Beberapa dialogmu mungkin dimulai dari pertengahan percakapan. Misal :
“Halo, Jane! Kenapa kamu lesu?”
bisa diluweskan dengan,
“Hey, Jane! Lesu banget. Kenapa?”Bacalah dialog yang baik. Untuk menyeimbangkan percakapan nyata dan teks yang dibutuhkan dalam dialogmu, kamu harus membaca dialog yang baik dari buku dan film. Bacalah berbagai referensi, dan perhatikan bagian yang baik dan tidak, kemudian cobalah mencari tahu alasannya terkesan tidak baik.
Kembangkan karaktermu secara maksimal. Kamu harus benar-benar memahami karaktermu sebelum kamu bisa membuat mereka berbicara. Kamu harus mengetahui jika mereka pendiam atau berbicara terpatah-patah, atau jika mereka suka menggunakan banyak kata-kata hebat untuk membuat orang lain terkesan, dan lainnya.
Tentu semua itu berkaitan dengan latar belakang, umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan, daerah asal, nada bicara, dll).
Misalnya, seorang gadis tidak bersekolah dan hidup miskin akan berbicara dengan sangat berbeda dengan seorang laki-laki CEO tua dan kaya.
Hindari dialog yang kaku. Dialog kaku membuat tidak nyaman untuk dibaca. Tentu dialog kaku bisa digunakan tergantung situasi dan keadaan yang membuat karakter itu menjadi kaku.
Hindari penggunaan seperti ini, misal :
"Halo, Jane. Hmm? Sepertinya kamu nampak sedih hari ini," kata Charles.
"Benar, Charles, aku sedang sedih hari ini. Apa kamu ingin tahu alasannya?"
"Tentu, Jane. Aku ingin tahu alasanmu sedih hari ini."
"Aku sedih karena anjingku sakit dan mengingatkanku pada kematian ayahku dua tahun lalu secara misterius."
Seharusnya dialog di atas ditulis seperti ini:
"Jane, ada apa?" tanya Charles.
Jane mengangkat bahu, memandang sesuatu di luar jendela. "Anjingku sudah 2 minggu sakit. Dokter hewan bilang dia sakit karena usia dan hanya memberinya obat. Nyatanya tidak ada perubahan. Huh, apa jangan-jangan dia dokter gadungan?"
"Hei, jangan berprasangka buruk. Mungkin benar karena dia sudah tua. Lebih baik kau temani anjingmu agar tidak kesepian."
Tangan Jane menggenggam ambang jendela. Sesekali dia melirik ke arah Charles dan menggigit bibir bawahnya—tanda dia sedang merasa tak nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUDES 2019
Non-FictionJumat with De Janda's Berisi materi dan sharing mengenai dunia kepenulisan.