PARTIKEL

83 4 0
                                    


Pembahasan untuk materi selanjutnya mengenai partikel penegas -kah, -tah, -lah, dan per.

Partikel Penegas –kah, -tah, -lah, dan per

1. Partikel –kah
Fungsi partikel –kah adalah untuk mempertegas kalimat interogatif atau kalimat tanya dan membuatnya menjadi lebih baku. Penggunaan partikel –kah digunakan pada dua bentuk kata interogatif.

a.Digunakan pada akhir kata tanya dalam kalimat tanya.
Contoh:
- Apakah yang tersirat dalam surat itu?
- Siapakah yang mengetuk pintu?

b. Digunakan pada akhir kata atau bagian kalimat yang ditanyakan pada akhir kalimat. Terkadang urutan kata dalam kalimatnya dibalik.
Contoh:
-Benarkah aku yang harus pergi ke China?
-Benar akukah yang harus pergi ke China?

2. Partikel –tah
Fungsi partikel –tah sama dengan partikel –kah untuk mempertegas kalimat interogatif. Akan tetapi, penggunaan partikel –tah membuat kalimat interogatif menjadi bersifat retoris. Partikel –tah jarang digunakan. Partikel –tah cenderung dipakai pada tulisan sastra lama. Selain itu, penggunaan partikel –tah tidak dianjurkan.

Contohnya:
- Apatah gunanya berpikir jika sedang bingung?
-Siapatah aku tanpa kehadirannya di sisiku?

3. Partikel –lah
Fungsi partikel –lah adalah untuk memperhalus kalimat perintah, menegaskan kalimat berita agar terkesan lebih pasti, dan mempertegas kata ganti.

Contohnya:
- Bacalah petunjuk pemakaian terlebih dahulu.
- Di rumah kosong inilah kasus pemerkosaan itu terjadi.
- Kitalah pemangku masa depan negeri ini.

4. Partikel per
Partikel per berfungsi untuk menyatakan ‘demi’, ‘tiap’, atau ‘mulai.’ Penggunaan partikel per ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Menurut fungsinya, aturan penggunaan partikel per sebagai berikut.

a.Untuk menyatakan makna setiap, partikel per digunakan di depan kata benda.
Contoh: Harga kain itu Rp. 50.000 per meter.

b. Untuk menyatakan makna mulai, partikel per digunakan di depan kata bilangan.

Contoh: Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per 1 Januari.

c.Untuk menyatakan makna demi, partikel per digunakan di antara kata bilangan.
Contoh: Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu.

Sumber:
Tim Redaksi BIP. (2018). PUEBI dan Pembentukan Istilah. Jakarta: Bhuana Ilmu
Populer.
Gita, N. (2018). 45 Kesalahan Penulis Wattpad. Tanggerang: GD Press.

Disampaikan ulang oleh : LilyRosalina9

Diskusi

T

ambahan mungkin, setelah nama+lah.

Selama ini: Kuchi lah yang otaknya kosong. (X)
Yg bener: Kuchilah yang otaknya kosong (V)

Kemaren wa sempat debat sama seseorang, katanya setelah nama,  penulisan partikel lah harus pakai -

Contoh : Ternyata, Kuchi-lah yang otaknya kosong. 

Penulisan yang benar adalah :
Ternyata,  Kuchilah yang otaknya kosong.

EYD: Kuchi-lah
PUEBI: Kuchilah

PUEBI sebagian besar masih sama dengan EYD,  tapi ada beberapa aturan yang ditambah dan diperbaiki beserta kata-kata baru.

Karena partikel tidak bisa berdiri sendiri.

Hooh. Kalau kita pahami secara harfiah, semua jenis kata yg mendahului -lah, ditulis disambung.

Tapi dalam contoh, gak pernah eksplisit mencontohkan 'nama+lah,' 'merk+lah', 'tahun+lah, 'istilah asing+lah'.

Tapi kalo sesuai pedoman,  tetep harus disambung. Dicari di mana pun,  pasti pedomannya akan ke : penulisan partikel harus disambung tanpa tanda penghubung. #kecuali "kata si ini atau si itu".

Kalo mau menggunakan tanda hubung ( - ) , cari ke artikel penggunaan tanda hubung. Dijelaskan kapan harus menggunakan tanda hubung ( - ). Tidak ada penjelasan mengenai tanda hubung memisahkan partikel.

Awalnya mungkin ditulis agar pembaca bisa membedakan antara partikel dan nama. 

Misal,  namanya Abdi. 

Penulisan yang benar :
Abdilah pelaku pemerkosaan terhadap ayam milik Kuchi. 

Nah,  nama Abdilah kan juga ada,  maka, ditulis pake penghubung biar pembaca paham.

Abdi-lah pelaku pemerkosaan terhadap ayam Kuchi.

Lalu,  yang baca pada niru niru gitu karena mengira kalo ditulis oleh penulis kece,  uda auto bener.

Jadi balik lagi siapa dan apa yg dijadiin referensi yey.

👆  hooh. 
Kalo kasus gini sih,  mendingan jangan patokan dari 1 sumber.  Minimal konfirmasi dari banyak sumber.

  Minimal konfirmasi dari banyak sumber

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JUDES 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang