KATA BERIMBUHAN
1. Imbuhan (awalan, sisipan, akhiran, serta gabungan) ditulis SERANGKAI dengan bentuk dasarnya.
Contoh:
Berjalan
Mempermudah
LukisanNote: imbuhan yang diserap dari unsur asing (-isme, -man, -wan, -wi) ditulis SERANGKAI dengan bentuk dasarnya.
Contoh:
Sukuisme
Seniman2. Bentuk terikat ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.
Contoh: aerodinamika, inkonvensional, purnawirawan,
Antarkota, kontraindikasi, saptakrida.Note:
a. Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal/singkatan berupa kapital dirangkai dengan tanda hubung.
Contoh:
Non-Indonesia
Anti-PKIb. Bentuk ‘maha’ yang diikuti kata turunan, mengacu pada nama atau sifat Tuhan ditulis terpisah dengan huruf awal capital.
Contoh: Tuhan Yang Maha Pengasihc. Bentuk ‘maha’ yang diikuti kata dasar yang mengacu kepada nama atau sifat Tuhan, kecuali esa, ditulis serangkai.
Contoh: Tuhan Yang Mahakuasa
*BENTUK ULANG
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) di antara unsur-unsurnya.
Contoh:
Anak-anak
Serba-serbi
Terus-menerusNote: bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama.
Contoh:
Surat-surat kabar
Rak-rak buku
Kereta-kereta api cepat
KAMU SEDANG MEMBACA
JUDES 2019
Non-FictionJumat with De Janda's Berisi materi dan sharing mengenai dunia kepenulisan.