KELIRU MEMAKNAI KATA

479 37 7
                                    

Janda malam ini: Lily Hilih
LilyRosalina9

Pembaca: Kak, kalau nggak salah kata senonoh itu artinya sudah tidak sopan.
Penulis: Kata senonoh memang artinya nggak sopan, tapi tidak senonoh bermakna sama atau
lebih menekankan.

Pernah menemui diskusi seperti itu? Pembaca dan penulis tersebut salah kaprah dengan kata-kata yang maknanya sudah salah dimengerti sejak semula. Beberapa kata yang akan dibahas ini
dimaknai salah.
1. Senonoh
2. Seronok
3. Acuh
4. Rubah dan ubah
5. Geming
6. Absen
7. Nyinyir
8. Comel
9. Emosi
10. Anarkis

Pembahasan:
1. Senonoh
Jika dalam KBBI, kata “senonoh” artinya patut atau sopan. Berarti “tidak senonoh”
artinya tidak patut atau tidak sopan.

2. Seronok
Kata “seronok” sering disamakan dengan kata “senonoh” yang artinya tidak sopan.
Seronok juga identik dengan pakaian terbuka yang seksi, padahal dalam KBBI, kata seronok memiliki makna yang menyenangkan hati; sedap dilihat (didengar dan sebagainya). Jadi, kalimat, “Baju yang dipakai artis cantik itu seronok sekali.” Itu artinya bajunya yang dipakai bagus, enak dipandang.

3. Acuh
Kau boleh acuhkan diriku dan anggap ku tak ada.
Tapi, takkan merubah perasaanku kepadamu.

Apa yang salah dari lirik lagu Once tersebut? Acuh! Kata “acuh” seringkali dimaknai ketidakpedulian, bahkan bertebaran di wattpad. Padahal, maknanya adalah sebaliknya, peduli atau mengindahkan. Kata mengacuhkan berarti memedulikan. Akan terasa aneh menyanyikan lagu itu jika paham makna kata acuh yang sebenarnya.

4. Rubah dan ubah
Dalam lirik lagu di atas, merubah merupakan kata kedua yang salah kaprah. Kesalahan ini barangkali karena berubah sehingga menghasilkan kesimpulan yang salah bahwa jika mendapat imbuhan me- dan di-, menjadi merubah dan dirubah. Semetara bentuk baku yang benar adalah “mengubah” dan “diubah.”

5. Geming
Menurut KBBI, geming berarti tidak bergerak sedikit juga atau diam saja. Namun, banyak penulis wattpad atau pemula yang salah mengartikan kata ini menjadi bergerak, sebagai contoh, “Dia
hanya diam membisu mendengar pengakuannya, tidak bergeming sedikit pun.” Geming adalah diam, maka ketika membaca kalimat tersebut akan membuat bingung.

6. Absen
Kalimat “Titip absen, ya.” sering diucapkan kepada teman yang dimintai untuk menyampaikan kehadiran. Namun, kata “absen” justru bermakna “tidak masuk atau tidak hadir,” sedangkan kata “absensi” bermakna “ketidakhadiran.” Antonim dari absensi sendiri adalah “presensi” yang memiliki makna kehadiran.

7. Nyinyir
Pernah mendengar komentar, “Warganet menyindir wajah Roy Kiyoshi yang operasi
plastik. Rata-rata pada nyinyir.” Kata “nyinyir” memang disalahartikan maknanya menjadi menyindir dengan pedas. Sementara, arti kata tersebut yang benar adalah mengulang-ulang perintah atau permintaan; nyenyeh; cerewet.

8. Comel
Kata comel juga identik orang yang tidak bisa menjaga rahasia. Jika dalam KBBI, kata comel memiliki arti; 1) kecil manis (cantik); mungil; bagus; 2) perkataan yang
dikeluarkan terus menerus yang tidak jelas maksudnya (karena rasa marah, dongkol, tidak suka, dsb); sifat suka mengomel (menggerutu).

9. Emosi
Emosi merupakan kata yang mengalami penyempitan makna. Kata emosi hampir selalu diartikan sebagai rasa marah yang meluap-luap. Ketika seorang tokoh dalam cerita terpancing emosinya, yang digambarkan adalah emosi marah. Menurut KBBI, emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat atau keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan,
kecintaan); keberanian yang bersifat subjektif. Dengan begitu, emosi tidak hanya untuk mengungkapkan kemarahan saja, melainkan seluruh perasaan yang dirasakan.

Poin terakhir yg dibahas
10. Anarkis
Penggunaan kata anarkis juga mengalami penyempitan makna. Kata ini sering dikaitkan dengan kekacauan, keributan, kekerasan, serta kegiatan unjuk rasa. Padahal, makna kata anarkis tidak ada hubungannya dengan itu. Anarkis adalah sebutan untuk orang yang menganut paham anarkisme atau yang melakukan tindakan anarki. Anarkisme sendiri
merupakan ajaran (paham) yang menentang setiap kekuatan negara; teori politik yang tidak menyukai adanya pemerintahan dan undang-undang. Namun, meski paham anarkisme bersifat menentang negara, bukan berarti bisa suka menimbulkan kekacauan dan kekerasan.

Sudah, segini saja. Mohon maaf bila banyak salah (cony kiss)

Diskusi:
1. Misal di masyarakat memang sudah ada pergeseran konotasi. loe bisa miringin. Khususon untuk dialog nonformal, maksudnya.

2. Kayak kata yang memiliki banyak makna. Ditambah 1 2 3 gitu. Misal, Nyinyir 1, cerewet. Nyinyir 2, sinis, dst.

3. Emosi itu bisa untuk berbagai perasaan. Begitulah, rasa senang, sedih, galau juga termasuk emosi. Marah juga termasuk perasaan. Lebih baik dispesifikasikan,  Jadi lebih tersampaikan emosinya. Balik ke tujuan sih.

4. Kata "orang tua". Banyak yang menulis orang tua dan orangtua sebagai 2 hal yang berbeda. Yang satu sebagai orang yang dituakan,  yang satu lagi berarti orang tua kita. 
Yang benar tetap orang tua. Simpang siur mengenai orang tua dan orangtua dimulai sejak lama. Penulis zaman dulu yang memulai dengan memisahkan makna ke 2 nya,  padahal yang bener tetep orang tua.  Dikarenakan zaman dulu orang gak segampang sekarang mengakses kbbi,  penulis sengaja menulis gitu untuk memisahkan agar pembaca ngerti maksud mereka itu orang tua yang mana.

5. Penggunaan kata yang salah sampai sekarang itu terjadi karena proses mimikri. Contoh lainnya memberi tahu dan memberitahu, penulisan keduanya sama betul. Disatukan karena bisa saja salah menilai memberi tahu (makanan) .

6. Sebenarnya kalo dalam fiksi,  agak fleksibel. Sepanjang hal yang ingin kita sampaikan bisa dicerna. Tapi bukan sepenuhnya mengabaikan arti sebenarnya. Tapi kalau dalam karya tulis ilmiah,  tidak boleh menggunakan kata tidak baku.

Perangkum : safitridsy

Terima Kasih buat yang memberi materi dan yang merangkum.

Jika ada pertanyaan, silakan saja.  Jika beruntung,  akan dijawab oleh entah siapa. 

😂😂😂😂😂

Sekian untuk Judes kali ini.

JUDES 2019Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang