[2] Babak belur

2.8K 301 7
                                    

"Aku padamu bagai bunga matahari dan sinar matahari. Karena, bunga matahari akan mengikuti kemanapun arah sinar matahari berada. Begitupun aku. Maupun sang mawar merebut sinarmu. Aku akan tetap mengejarmu. Aku akan bertahan untukmu. Tanpa lelah"—KJS, 2018

⚘ Perjuangan ⚘

—-—•o•—-—

Pagi ini tidak seperti biasanya. Jisoo diantar sekolah oleh Seokjin. Seokjin bilang dia ada kelas pagi di kampusnya. Jadi, Seokjin sekalian mengantar Jisoo. Hemat ongkos pula.

Mereka sudah sampai di gerbang sekolah Jisoo yang luas.

Kicauan-kicauan burung dan mentari pagi menyambut kedatangan Jisoo ke kawasan sekolah itu.

Jisoo melambaikan tangannya pada abangnya tidak lupa mengucapkan terima kasih.

Jisoo melangkahkan kakinya di koridor menuju kelas.

Diperjalanan ada segerombolan cewek yang menghampiri Jisoo. Kakak kelas cewek Jisoo lebih tepatnya.

"Jisoo ya?" tanya salah satu kakak kelas ceweknya dengan wajah yang penuh make up.

"I-iya. Ada apa?" Jisoo gugup. Masalahnya dia takut jika dia berurusan dengan salah satu kakak kelasnya.

"Yang tadi pacar lu?"

Jisoo menggeleng kecil.

"Terus siapa?" tanyanya lagi.

"Abang" jawab Jisoo singkat.

Tidak lama, cewek-cewek tadi tertawa bahagia.

"Oh ya, besok jangan lupa suruh mampir kesini. Sekalian salam buat dia. Namanya siapa?" ucap cewek tadi panjang lebar.

"Seokjin" jawab Jisoo cuek sambil mengedarkan pandangannya ke arah lain.

"Oh ya, gua Nayeon" cewek itu mengulurkan tangannya sambil tersenyum sok manis.

"Jisoo" Jisoo membalas uluran tangannya lalu melepaskannya.

"Jangan lupa lakuin! Kalo gak?..." Nayeon mengancam lalu menggantungkan kalimatnya.

"Lu bakal tau akibatnya" jawab teman-teman Nayeon kompak.

Jisoo hanya menganggukan kepalanya dan melalui segerombolan cewek centil tadi.

Saat Jisoo sampai di depan pintu kelas ternyata kelasnya sepi. Hanya ada beberapa siswa di dalamnya. Jisoo masuk kedalam kelasnya.

"Yong, kok sepi?" tanya Jisoo kepada ketua kelasnya yang sedang duduk santai di bangku.

"Free class. Guru pada rapat" jawab lelaki berambut merah tersebut.

"Makasih ya, Yong" Jisoo baru saja mau melangkahkan kakinya.

"Lu mau kemana?" tanya lelaki tadi, Taeyong.

"Perpustakaan" jawab Jisoo.

"Oh yaudah, sono" ucap Taeyong sambil mengibas-ngibaskan tangannya mengusir Jisoo.

Jisoo hanya menatap malas Taeyong dan tidak mempedulikannya. Jisoo melangkahkan kakinya menuju perpustakaan.

"Taeyong bangsat!" umpatnya di sela-sela perjalanannya.

Setelah sampai di perpustakaan, Jisoo langsung mencari tempat duduk yang cukup tersembunyi dari jangkauan siswa lainnya.

Jisoo duduk di pojok perpustakaan sambil membaca novel yang dia pinjam.

Jisoo membaca dengan fokus. Sampai-sampai dia tidak sadar ada yang memperhatikannya sedari tadi.

"Serius amat" ucap cowok berkulit pucat sambil duduk di bangku yang berada di depan Jisoo.

Stay [VSoo]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang