[8] Pacaran

1.7K 197 13
                                    

"Tiada lukisan tanpa goresan.
Tiada kesempurnaan tanpa kekurangan"

⚘ Perfect ⚘

—-—•o•—-—

Sebuah kepulan asap berhembus kecil di balik dinding belakang sekolah.

Bukan, bukan kebakaran.

Tapi, asap yang dapat menghilangkan rasa stres bagi para pecandunya.

Rokok.

Seorang cowok berkulit pucat tengah menghisap satu batang rokok yang di apitkan di antara jari telunjuk dan jari tengahnya, dia masih menggendong tas ranselnya yang dipenuhi oleh buku.

Cowok dingin itu benar-benar berani merokok di kawasan sekolah. Dia tidak takut pada peraturan sekolah, maupun guru BK-nya. Dia salah satu cowok kasar yang di takuti para siswa sekolah itu.

Senggol? Bacok!

Itu slogan miliknya.

Sombong dulu baru pamer!

Itu motto miliknya.

Dia akan membuat orang yang telah mendekati incarannya menderita. Maupun sahabat, keluarganya ataupun kekasih incarannya sendiri? Dia tidak peduli. Yang penting dia puas.

Min Yoongi namanya.

Cowok sempurna.

Lahir dengan segala kekayaan, ketampanan, dan kejeniusan yang dia miliki. Hanya satu kekurangannya.

Egois.

Dia tidak akan pernah menghargai perasaan orang lain. Kecuali, dengan maksud terselubung.

Tinggal menunjuk cewek yang dia mau. Pasti tanpa di suruh, cewek itu akan membuka bajunya untuk Yoongi. Haha.

Tapi, mengapa mendapatkan Jennie sangat sulit? Yoongi mengacak rambutnya frustasi.

"Woy anjir! Lu ngerokok di sekolah! Gak takut sama pak Jiyoung?"

Yoongi menengok ke belakang. Orang yang benar-benar membuatnya muak. Banci pengkolan itu.

Buk!

Yoongi menghajar pelipis cowok yang kini berada di hadapannya, Jimin. Cowok yang berani dekat dengan Jennie-nya. Padahal mereka hanya sebatas sahabat.

Tapi tetap saja, Yoongi tidak suka.

"Lu apa-apaan anjir?! Gua sahabat lu!" bentak Jimin tidak terima atas pukulan yang di hantamkan oleh Yoongi.

Yoongi mendekati Jimin tanpa sepatah katapun.

"Mau ngapain woy?!" bentak Jimin.

Buk!

Yoongi menendang perut Jimin sampai Jimin tersungkur.

Jimin hanya memegangi perutnya. Menahan sakit.

"Mati aja lu sono!" ucap Yoongi sarkas meninggalkan Jimin yang masih terduduk di belakang sekolah.

Yoongi itu, seperti mawar berduri.

Terlihat indah dan menenangkan. Tapi, setelah menyentuh tangkainya akan tertusuk duri yang cukup dalam.

"Yoongi, lu liat Jimin gak?" tanya Jennie yang berpapasan dengannya di koridor.

"Cari sendiri" ucapnya dingin.

"Kan gua tanya, lu liat gak?"

"Cari sendiri"

Stay [VSoo]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang