[17] Goodbye

1.5K 152 0
                                    

"Ngapain ngajak ke cafe?"

Cewek bersurai hitam pekat itu mengetuk-ngetukan jari-jari tangannya di atas meja. Matanya menatap datar tepat di mata cowok bersurai biru yang berada di hadapannya.

"Pengen aja. Btw, kakak makin gans kan? Pake warna rambut baru kakak?" Taehyung menyisir rambutnya ke belakang sambil tersenyum menampilkan giginya.

"Gak usah kepedean. Muka buluq aja bangga" ucap cewek itu sekenanya. Tangannya terulur mengambil segelas kopi di hadapannya, lalu meminumnya.

"Akui aja, sih. Kalo kakak itu emang gans"

Jisoo berdecih remeh, lalu matanya menatap keluar jendela, memandang langit hitam serta hujan yang amat deras.

"Ji" panggil Taehyung.

Jisoo hanya menengok ke arah Taehyung tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

"Kangen"

"Bukannya mau pergi? Pergi aja sana" Jisoo merapatkan jaketnya yang tidak di resleting.

Taehyung menundukan kepalanya. Tangannya memainkan sebuah benda berbentuk kotak di bawah meja. Tentu saja tanpa sepengetahuan Jisoo.

"Kakak enggak bisa. Tapi harus" jawabnya dengan suara pelan.

Jisoo melipat tangannya di depan dada, mengerutkan alisnya.

"Kenapa?"

"Kakak bakal pindah ke Amerika. Sekarang. Kakak gak tau bakal balik lagi atau enggak"

"Oh" yang sebenarnya Jisoo ingin bertanya lebih. Tapi, dia bukan siapa-diapa bukan? Jika dipikir-pikir untuk apa Taehyung pindah? Ada urusan apa? Bukankah keluarganya tidak ada yang berasal dari luar negeri?

"Mau lanjutin belajar"

Seolah tau apa yang di pikirkan Jisoo. Taehyung langsung menjawab semua pertanyaan yang berada di benak Jisoo.

Jisoo menganggukan kepalanya. Lalu bertanya, "terus ngapain temuin Jisoo di sini?"

Taehyung tersenyum tipis. Cowok bersurai biru itu mengeluarkan kotak kecil yang sedari tadi ia mainkan ke atas meja.

"Kakak pengen liat wajah kamu untuk terakhir kalinya sebelum bener-bener keluar dari Indonesia" ucapnya.

Jisoo menggigiti bibir bawahnya, menahan tangis. Mengapa Jisoo akhir-akhir ini banyak menangis? Jisoo pun tidak tahu.

Taehyung menyodorkan kotak itu.

"Apaan?"

"Bukanya nanti, seminggu, setelah kakak pergi. Tepatnya jam 17.00 di tempat biasanya."

"Perlu banget?"

"Kenapa kakak bilang gini kalo gak perlu?" seperti biasa, gaya bicaranya tidak pernah berubah sedari dulu. Selalu balik bertanya.

"Abisan, ribet"

"Ribetan cinta kita atau ribetan cuma buat ngelakuin ini?"

"Bacot"

Taehyung terkekeh melihat wajah jutek cewek di hadapannya. Taehyung tidak tahu, padahal Jisoo menahan air matanya yang hampir saja keluar.

Taehyung berdiri dari duduknya. Lalu membungkukan tubuhnya, mengusap pelan surai depan gadis di hadapannya dan mengecupnya pelan.

"Kakak pergi" ucapnya di sertai senyuman tipis sebelum berbalik dan melangkahkan kaki panjangnya keluar cafe.

Setelah dirasa Taehyung benar-benar hilang dari pandangan. Jisoo menangis. Salah satu tangannya menutupi sebelah wajahnya. Tangan yang lain menggenggam ponsel, mengetik sambil menunggu balasan dari seseorang yang sudah dia kirimi pesan sedari tadi. Di baca pun tidak, apalagi dibalas.

Stay [VSoo]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang