°Dua Puluh_ Me And You°

3.2K 385 23
                                    

Playing Now
BTS - Love Myself


°°°Happy Reading°°°








Ali menghentikan mobilnya di depan rumah besar berlantai dua yang terletak di perumahan asri dengan halaman yang sangat luas. Air mancur berada di tengah-tengah halaman ditemani berbagai macam tanaman bunga yang semakin menambah daya tariknya.

Rumah yang sejak dulu hanya di tatapnya dari jauh tanpa berani memasuki halaman rumahnya. Dan sekarang pintu rumah di hadapannya ini terbuka sangat lebar untuknya.

Ia membunyikan klaksonnya setelah itu ia keluar dari mobilnya, berdiri di depan mobilnya sambil merapikan tatanan rambutnya. Baru selangkah ia mendekati pintu utama rumah besar yang ditujunya itu, pintu telah terbuka dan memperlihatkan pria paruh baya yang menyambutnya dengan senyum hangat.

"Malam, om." sapa Ali meraih tangan Andre dan mengecup punggung tangannya.

Ya, sekarang ia mendatangi rumah Prilly. Tentunya tanpa sepengetahuan Prilly. Jangan lupakan di dalam saku celananya terdapat sesuatu untuk Prilly. Mau tau apa? Lihat saja nanti setelah melihat ekspresi terkejut Prilly ketika ia dan Andre saling rangkul.

"Prilly-nya ada, om?" tanya Ali dengan suara pelan.

"Ada di kamarnya. Kamu sementara sembunyi di dapur, om mau panggil Prilly turun ke ruang tamu." ujar papa Prilly menepuk pelan bahunya.

Ali mengangguk dan mengacungkan jempolnya.

Ketika Andre hendak meninggalkan Ali di dapur. Kedua lelaki berbeda umur itu terkejut melihat kehadiran Shofi yang berdiri di pintu dapur. Tatapan Shofi terkejut melihat pemandangan di depannya. Papanya dan Ali.

"Pa...papa." Shofi menatap Ali dan papanya bergantian.

Andre meletakkan jari telunjuknya di bibirnya. Memberi intruksi agar Shofi diam.

Shofi mengangguk dan mendekati papanya yang berdiri di samping Ali.

"Papa?" Shofi menatap papanya lekat-lekat, menuntut jawaban.

Andre dan Ali tersenyum. Dua orang itu saling rangkul dengan senyum yang mengembang.

Shofi terus mengamati reaksi papanya dan Ali. Detik kemudian senyumnya mengembang. Tanpa papanya jelaskan ia sudah mengerti akan kondisi yang sedang ia hadapi sekarang.

"Papa sama bang Ali baikan?" pertanyaan bodoh yang sudah jelas ia ketahui jawabannya.

"AAA....duh duh Shofi seneng banget." Shofi bertepuk tangan layaknya anak kecil.

"Kamu jangan berisik nanti kakak kamu kesini." ujar papanya.

"Lho, kenapa? Kan ada bang Ali."

"Nak Ali mau kasih kejutan buat kakak kamu." ujar papanya yang diangguki Shofi.

"Kalo gitu, boleh, lah, kalo Shofi ikutan beraksi."

"Beraksi?" kali ini Ali yang membuka suara.

"Iya beraksi. Nanti Shofi aja yang ajak kak Prilly keluar kamar. Trus papa stand by di dekat saklar lampu trus.....,"

"Saklar lampu? Buat apa?" potong papanya cepat.

Affair With You [Season2]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang