Affair With You [Season2]

°Dua Puluh Lima_ Gladies°

Tidak ada kata bahagia sebelum menghasilkan sesuatu dari sebuah perjuangan.

_Affair With You_

Bagi Ali, tidak pembahasan yang sangat mengesankan adalah ketika membahas tentang pernikahan dan masa depan. Masa dimana sesuatu dalam diri berubah seiring berjalannya waktu. Saat ini Ali begitu bahagia. Kebahagiaan yang tidak dapat lontarkan melalui kata-kata atau apapun itu. Yang jelas, Ali bahagia.

Hari ini Ali resmi melamar Prilly di depan orang tua dan papa Prilly. Tiga puluh menit yang lalu acara lamaran usai. Sekarang saatnya pendekatan antara dua keluarga. Mama Ali tidak henti-hentinya membahas rencana pernikahan Ali dan Prilly. Bahkan yang sangat antusias dan girang adalah mama Ali. Tidak tanggung-tanggung, mama Ali membawa kebaya yang dulu dikenakan saat pernikahan dan diberikan kepada Prilly. Saat itu mama Ali berkata, "Ini kebaya yang mama pakek dulu waktu nikah sama papa. Mama gak sabar liat Prilly pakek baju ini. Pasti sangat cantik, bahkan cantik sekali."

Benar-benar bahagia. Apalagi papa Prilly secara terang-terangan menentukan tanggal, bulan, dan tempat pernikahan Ali dan Prilly. Papanya juga tidak tinggal diam, papanya dengan gamblangnya memberikan dana yang cukup besar untuk pernikaha putranya dan calon menantunya. Papa Ali berniat akan membuat pesta pernikahan Ali dan Prilly menjadi pesta pernikahan paling mewah. Benar-benar menakjubkan.

"Tanggal 9, bulan 9, dan tahun 2019. Tanggal cantik. Tanggal dan bulan itu adalah pelaksanaan pernikahan kalian. Papa tidak butuh bantahan. Papa cuma mau kalian cepat menikah dan berikan papa cucu yang banyak supaya saat papa sakit, ada yang mau merawat papa." ujar papa Prilly terang-terangan. Bahkan raut wajahnya begitu serius membuat Ali menahan nafas untuk sejenak.

"Ali. Kamu itu anak kebanggaan papa. Jadi, papa tidak butuh banyak alasan. Dua minggu lagi pernikahan kalian dilaksanakan. Ingat! Pesta pernikahan yang mewah dan meriah dengan dana dari papa. Kamu dan Prilly cukup melihat dan menikmati hasilnya." tegas papa Ali.

"Baju, make up, catering dan semacamnya, mama yang urus. Seperti kata papa, pesta pernikahan kalian harus mewah. Makanan dari restoran bintang lima dan juga makanan luar negeri. Sempurna." sahut mama Ali dengan begitu semangat.

"Shofi juga mau kasih usulan. Di pesta pernikahan kak Prilly sama Bang Ali harus ada hiburannya. Hiburannya dengan mengundang artis korea. Benar-benar mewah." sahut Shofi yang tiba-tiba muncul dari belakang, menyela pembicaraan orang dewasa.

"Silvia juga mau kasih usulan. Di pesta pernikahan bang Ali sama Kak Prilly harus ada sesi potong kue pernikahan raksasa. Kue paling besar ukurannya dari kue-kue biasanya, pokonya raksasa. Sempurna dan unik." sahut Silvia yang berdiri di samping Shofi.

Orang-orang yang duduk di sofa ruang tamu serempak menggelengkan kepalanya mendengar usulan dua wanita berumur belasan itu. Usulan Shofi dan Silvia 'sedikit' masuk akal tapi terlihat terlalu berlebihan bagi Ali. Bagaimanapun juga, Ali ingin pernikahannya cukup sederhana asal ia dan Prilly resmi menjadi suami istri. Itu saja, tidak lebih. Tapi setelah mendengar jawaban papanya yang dengan santainya menyetujui usulan Shofi dan Silvia membuat Ali dan Prilly memilih diam, tidak berani protes. Meskipun ia protes, semua terasa sia-sia.

"Usulan kalian benar-benar brilian. Oke, mulai dari sekarang kita semua harus merancang semuanya dengan seapik mungkin. Dan, untuk Ali dan Prilly, kalian cukup diam dan duduk manis menunggu hasilnya." ujar papa Ali tegas tanpa bantahan.

Mendengar itu, Shofi dan Silvia ber'tos ria dan kegirangan.

"Gue bakal ketemu oppa-oppa kesayangan gue." seru Shofi dengan mata berbinar.