0.11 | The Chapter 11💀

1.2K 100 38
                                    

Baru saja Wendy keluar dari kamar mandi dengan menggunakan kaos oblong berwarna hitam dan juga hotpants berwarna putih miliknya.

"Kenapa ada handuk di pundakmu?" tanya Yeonjun yang melihat Wendy keluar dari kamar mandi.

"Oh Yeonjun-ah!! Bisa bantu aku untuk membungkus rambutku dengan handuk? Tanganku sedang sakit, tolong ya!" pinta Wendy memohon.

"Tidak usah memohon juga aku akan melakukannya," balas Yeonjun lalu bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah Wendy.

Yeonjun membalikkan tubuh Wendy agar menghadap membelakanginya, ia meletakkan handuk di atas rambut Wendy lalu melilitnya dengan sangat rapih.

"Sudah."

Wendy pergi untuk mengaca sebentar melihat bagaimana hasil yang Yeonjun buat.

"Uuuu Yeonjun-ah! Kau hebat juga hahah- awhh!"

"Ada apa?!"

Panik Yeonjun saat Wendy merintih kesakitan.

Wendy tidak sadar kalau tangannya masih terluka dan belum terbalut obat.

Yeonjun menarik kedua tangan Wendy dan melihat telapak tangannya teluka cukup parah. Pasalnya luka itu sudah mulai sedikit melebar bahkan sampai ada sedikit kulit Wendy yang mengelupas dan tertarik memperlihatkan sedikit dading merahnya.

"Awhh! Hati-hati! Ini sakit bodoh!!" kesal Wendy karena baru saja Yeonjun memegang lukanya dengan sangat santai.

Yeonjun menyuruh agar Wendy duduk tenang di sofa ruang tamu, sedangkan dia pergi ke dapur.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Wendy dari kejauhan.

"......"

Tak ada respon dari Yeonjun.

"Ck! Terserah kau saja!"

Tak selang beberapa menit, Yeonjun kembali dengan membawa mangkuk yang entan apa Wendy tak tau apa isinya dengan kapas juga di tangannya.

Yeonjun duduk di bawah sedangkan Wendy duduk di atas, ia meletakkan mangkuk itu di atas meja lalu meletakkan tangan Wendy di atas tangannya.

"Apa yang kau lakukan?"  tanya Wendy yang tak faham.

"Mengobatimu."

Yeonjun merendam sedikit kapas kedalam wadah yang berisikan obat herbal buatannya sendiri.

"Maaf ini akan sedikit perih, kau bisa memukulku jika tidak tahan," tutur Yeonjun lalu menempelkan kapas tadi di atas luka Wendy.

"Sshhh! Sakit Yeonjun, perlahanlah!" gumam Wendy sambil menahan rasa perih.

"Maafkan aku, obat ini memang  sedikit terasa perih tapi ini akan membuat lukamu cepat mengering," jelas Yeonjun sambil terus meletakkan kapas di atas luka Wendy.

Setelah semua selesai, Yeonjun langsung memberi perban pada kedua tangan Wendy agar cepat pulih.

"Bagaimana aku bisa memasak dan mencuci pakaian kalau begini," gumam Wendy polos sambil mempoutkan bibirnya dan mengangkat kedua tangannya ke atas.

"Aku bisa memasak, aku bisa membuat makanan untuk kita. Dan untuk mencuci.. Aku tidak terlalu pandai, tapi selama tanganmu sakit kau bisa mengandalkanku," tutur Yeonjun mendongakkan kepalanya menatap Wendy daru bawah sambil tersenyum manis.

"Ughh jantungku!! Ini tidak aman!"

"Hmm baiklah, aku mengandalkamu!" balas Wendy sambil tersenyum.

Yeonjun membersihkan wadahnya lalu kembali duduk bersama Wendy.

Mereka menonton tv bersama sampai tak terasa hari sudah gelap.

PARTNER IN CRIME | WENJUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang