0.17 | The Chapter 17💀

120 31 7
                                    

Saat ini semua orang sedang berada di gedung Foxie.

Wendy sedang berada di rooftop gedung ini, ya meski semua yang ada di gedung ini sudah hampir rusak dan bahkan sudah berkarat, tapi view yang di suguhkan dari gedung ini sangatlah indah.

"Wendy, mungkin rumahmu harus kau jual," gumam Yeonjun yang sedang berdiri di sampingnya.

"Kenapa aku harus menjual itu?" tanya Wendy sambil memiringkan kepalanya menghadap Yeonjun.

"Taehyun menyarankan agar gedung ini di renovasi menjadi toko kue untukmu," balas Yeonjun sambil tersenyum.

"Kenapa begitu? Apa ada alasan yang lebih masuk di otakku?"

Yeonjun yang tadinya tersenyum kini merubah ekspresinya menjadi sangat serius.

"Jika ini hanya gedung kosong, dan aku sering memasukinya orang yang sering berlalu lalang akan mencurigaiku bukan? Dan jika gedung ini adalah toko kue dan aku sering memasukinya orang akan berfikir aku adalah pemilik atau staff? Atau bisa juga pengunjung, toko ini juga akan menguntungkanmu kau bisa menjual semua kuemu disini, apa itu cukup masuk akal?" jelas Yeonjun.

"Tapi itu adalah rumahku, peninggalan orang tuaku bagaimana bisa aku meninggalkannya," balas Wendy.

"Begini saja, jadikan rumahmu adalah rumah kita, ahh maksudku untuk kita semua. Soobin, Beomgyu, Kamal dan juga Taehyun sementara gedung ini di renovasi dan menjadi toko kue, aku juga akan menyiapkan ruangan rahasia untuk tempat kita melakukan misi dan penyimpanan semua senjata kita di ruang bawah tana, kau mau?" pinta Yeonjun sambil menatap Wendy serius.

"Baiklah, dengan satu syarat."

"Apa itu?"

.
.
.

"YAA BEOMGYU-SII!! JANGAN MELOMPAT DI RANJANGKUU!!!" teriak Wendy yang melihat Beomgyu sedang melompat lompat di aras ranjangnya.

Beomgyu yang sedang di marahi hanya tertawa girang dan terus melakukan kegiatannya.

"YEONJUN-AH!! TOLONG SEBENTAR!! MARAHI BEOMGYU CEPATTT!!" teriak Wendy frustasi.

"Beomgyu?"

"Oke!"

Baru saja Yeonjun memanggil nama Beomgyu, Beomgyu langsung diam dan merapihkan ranjang Wendy.

"Semua ayo kita berkumpul di ruang tamu!" tutur Yeonjun.

Saat ini semuanya sedang berkumpul di ruang tamu, duduk melingkar di lantai.

"Begini, ini adalah rumahku jadi tolong jangan membuatnya berantakkan oke? Aku paling benci betantakkan," jelas Wendy sambil menatap sinis Beomgyu.

"Baiklah, lalu?"

"Dan,  aku hanya punya 2 kamar saja. Satu untukku dan satu di gunakan Yeonjun," sambung Wendy.

"Mwo? Kau dan dia? Satu rumah?" tanya Beomgyu.

"Benar, ada yang salah?" tanya Wendy.

"Kau.. Tidak.. Melakukan yang iya iya kan?"

Bugh!

Wendy melempar bantal tepat mengenai wajah Beomgyu.

"Kau pikir aku wanita apa ha?!" kesal Wendy.

"Baik lanjutkan," sela Soobin.

"Hanya tersisa kamar yang di gunakan Yeonjun, dan.. Aku punya kamar lain namun itu di gunakan untuk gudang penyimpanan barang peninggalan orang tuaku," jelas Wendy lagi.

"Aku punya ide!!" teriak Kamal sambil mengangkat tangannya.

"Apa?"

"Ayo kita membereskan gudang, lalu memilah mana yang baik di simpan dan di buang, jika di simpan noona bisa menyimpannya di kamar noona, jika sampah ya di buang saja. Lalu jika semua sudah selesai Beomgyu dan Yeonjun hyung bisa tidur di kamar pertama, Beomgyu dan Taehyun tidur di kamar gudang," jelas Kamal sambil menunjuk nunjuk.

"Lalu bagaimana denganmu?" tanya Soobin.

"Aku akan tidur dengan Wendy non-"

Bugh!

Bukan Wendy yang melempar.

"Kau gila?! Dia perempuan dan kau laki-lakii!!" teriak Taehyun setelah melempar bantal di wajah Kamal.

"Dengarkan aku dulu, aku dan wendy sudah seperti adik dan kakak kandung jadi tidak masalah kan?" alasan Kamal sambil merangkul tangan Wendy yang duduk di sampingnya.

"Kau kan bisa tidur dengan kami," sambung Yeonjun.

"Tidak hyung, ranjangmu pasti tidak akan cukup jika di tempati tiga orang," timpal Kamal.

"Aku sebenarnya tidak masalah jika harus tidur dengan Kamal,  tapi... Aku takut kau akan kerasukan setan nantinya, jadi mungkin lebih baik kau tidur dengan Yeonjun dan Beomgyu," jelas Wendy sambil menepuk tangan Kamal yang sedang merangkulnya.

"Humm tapi noona..-"

"Sudahlah Kamal, nanti aku akan beli ranjang lebih besar agar muat untuk kita bertiga dan juga untuk kamar Taehyun," sambung Yeonjun.

"Baiklah."

"Karena semua sedang berkumpul disini, aku akan membahas ini. Gedung Foxie, akan aku rombak menjadi kedai kue atas nama Wendy, semua gedung akan di renovasi. Tapi yang terlihat utamanya adalah kedai itu sendiri, di lain itu aku membuat pintu rahasia yang hanya bisa di akses oleh Foxie, intinya adalah gedung itu akan menjadi markas utama kita dengan cover kedai kue," jelas Yeonjun dan semua mengangguk setuju termasuk Wendy.

"Tugas kami?" tanya Soobin.

"Baiklah aku akan menjelaskannya sekali lagi,

Soobin, kau adalah dokter kami. Kau akan menyembuhkan kami jika kami terluka disana.

Taehyun, kau handal dalam melakukan hack situs, kami juga butuh kau untuk menghack keamanan atau apapun itu.

Dan kau Beomgyu, kau pandai memanipulasi. Kau bisa memanipulasi semua kejadian daan situsai dan lagi wajah polosmu mungkin bisa di percayai oleh target kita, dan itu akan memudahkan kita melumpuhkan target.

Kamal, aku perlu kau untuk menemani Wendy di toko.

Selain itu, Wendy dan Kamal. Kalian bisa ikut kami untuk beraksi, aku tau kalian tidak bisa berkelahi maka dari itu Taehyun dan aku akan mengajari kalain.

Apa kalian semua sudah mengerti? Jika tidak, kalian bodoh," jelas Yeonjun.

"Tunggu Yeonjun! Dari mana kita mendapat uang untuk renovasi gedung?" tanya Beomgyu.

"Pertanyaan yang bagus, Taehyun coba jelaskan pada mereka."

"Tak jauh dari sini, ada sebuah ATM yang tidak di jaga tempatnya berada di pinggir jalan. Yeonjun dan.. Wendy akan pergi kesana, aku akan mematikan beberapa cctv yang terlihat oleh atm," jelas Taehyun.

"Untuk apa kalian pergi ke Atm?" tanya Soobin.

"Untuk apa? Untuk mencuci pakaian. Ya kau fikir saja untuk apa mereka kesana selain mencuri," jelas Beomgyu sambil memukul kepala Soobin.

"Otakmu terlalu banyak diisi dengan obat-obatan jadi dia tidak akan faham tentang yang seperti ini," sambung Taehyun sambil menggelengkan kepalanya.

"Ya! Jangan mengejekku, begini juga aku pandai membuat racun. Kau mau ku beri racun ha?!" protes Soobin sambil menatap Beomgyu dan Taehyun bergantian.

"Lalu kenapa aku di ajak? Aku bahkan belum pandai melakukan yang seperti kalian lakukan," gumam Wendy sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"Kau hanya perlu mengalihkan pandangan mereka saja agar tidak ada yang melihatku, dengan begitu akan mempermudahku mengambil uang 'jika ada'," jelas Yeonjun sambil tersenyum ke arah Wendy.

"Baiklah itu hal yang sangat gampang, jadi.. Kapan?"

"Besok, besok kita akan melakukannya bersama."

PARTNER IN CRIME | WENJUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang