0.26 | The Chapter 26💀

64 10 5
                                    

Wendy masih dalam sekapan Paman Yeonjun, mungkin ia kelelahan menangis sampai akhirnya ia tertidur.

"Hey bangunlah, Nak."

Paman Yeonjun membuka penutup bibir Wendy agar bisa berbicara.

"Kau sudah gila!" kata pertama yang di ucapkan Wendy saat bisa bicara.

"Gila? Ya kalimat itu memang cocok di sematkan padaku. Tapi jika kau berada di posisiku mungkin kau juga akan sama," timpal sang Paman.

"Maafkan aku, tapi aku tidak gila harta sepertimu."

"Wendy-Wendy, kau ini memang sangat polos ya. Sama seperti Ayahmu."

Seketika Wendy membulatkan matanya saat orang itu menyebut kedua orang tuanya.

"Kau siapa?" tanya Wendy menahan amarah.

"Choi Yangsuk, Paman dari Choi Yeonjun yang ikut serta dalam pembunuhan orang tua kalian."

Lelaki paruh baya itu tersenyum kemenangan saat bercerita pada Wendy.

Wendy memejamkan kedua matanya, sesungguhnya ia teramat ingin membunuh lelaki di depannya tapi ia menunggu waktu yang tepat.

"Kau tidak memberontak? Hahaha, ku rasa keputusanku ikut membunuh orang sialan itu sangat berguna hahahahha!" tawanya menggema di ruangan.

Cuih!

"HEY!" murka Yangsuk saat Wendy meludahinya.

Yangsuk menarik dagu Wendy agar menatapnya, tapi terlihat dari raut wajah Wendy ia sama sekali tak memiliki rasa takut sama sekali dengan lelaki di hadapannya ini.

Cuih!

"YA! BRENGSEK! AKAN KU BUNUH KAU!"

Sekali lagi Wendy meludahi Yangsuk, tapi kali ini ia meludahi tepat di wajahnya.

"Kau pikir aku takut denganmu? Dengan ancaman tak bergunamu itu? Cih, kau salah telah memandangku sebagai gadis lemah," Wendy menyungging senyumnya tak kala melihat wajah kesal Yangsuk. "A-akhh!"

"Sakit,hm?"

Yangsuk menarik rambut Wendy kebelakang dan membuat Wendy mendongakkan kepalanya.

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Wendy saat sedikit melihat gerak tangan Yangsuk yang sedang mengambil sesuatu dari sakunya.

"Melakukan sesuatu yang menyenangkan."

"AAKKHHHHHH!" jerit Wendy saat sesuatu benda tajam menggores lehernya secara pelan namun sangat menyakitkan.

"Ada apa gadis cantik? Sudah merasa sakit?" tanya Yangsuk yang memperhatikan wajah kesakitan Wendy. "Sekali lagi mungkin akan menyenangkan."

"HENTIKAANN!!" teriak Wendy kembali bergema saat sayatan menggores dadanya.

Kali ini lebih terasa sakit dan pedih, karena setelah menyayat Yangsuk langsung memberikan dua kali semprotan alkohol pada luka di dada Wendy.

Kalian bisa bayangkan, luka yang masih basah kemudian di timpa dengan alkohol.

"HAHAHAHAHAHA! BODOH!" tawa Yangsuk kemdian melepaskan tangannya dari rambut Wendy.

Yangsuk meninggalkan Wendy lagi dan pergi entah kemana.

"Hahhh hahh, ughh!" rintih Wendy sambil memejamkan kedua matanya.

"Bertahanlah, Wen. Aku yakin mereka akan datang."

.
.
.

Soobin, Beomgyu, Kamal, Taehyun dan Yeonjun kembali ke gedung untuk menyelidikit tempat Wendy di bawa.

PARTNER IN CRIME | WENJUN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang