Dipagi hari Jumat yang lumayan cerah, seorang tetangga menyapa ke tetangga yang lain. Contohnya dia melihat seorang pemuda sedang membersihkan halaman kos-kosan.
"Selamat pagi dek Avel. " seorang pemuda tersenyum ke tetangga tersebut dan membalasnya
"Selamat pagi juga bu, semoga hari ini menyenangkan! " Seru pemuda itu yang bernama Avel
"Oh ya dek, ibu gak lihat orang tuamu, dimana mereka? " tanya ibu itu. Avel mendengar kata orang tua agak menyakitkan sesaat kemudian Avel mengembangkan senyumnya.
"Mereka diluar negeri bu, udah jangan khawatirkan aku. Aku bisa jaga sendiri. " ibu melihatnya merasa iba, apa iya anak serajin dan sebaik itu membuangnya? Sungguh miris.
Avel Valerian Radeya. Itulah nama lengkapnya. Seorang pemuda yang ingin hidup bebas dan mandiri tanpa kekangan orangtuanya saat ini dia sedang duduk setelah membersihkan halaman kos-kosannya.
Tiba-tiba seorang pemuda yang lebih tinggi dari dia menghampiri dia dengan membawa sarapan.
"Sudah bersih-bersihnya? Nih makan, aku masak makanan kesukaan lu nih. Ayam goreng, " ucap
Lintang sambil memberikan kepada Avel"Gomapta ne, " ucap Avel
"Apa itu gomapta? Jangan pake bahasa asing eh! " kesal Lintang
"Itu bahasa korea yang artinya terimakasih, tapi itu informal. " Lintang hanya mengangguk
"Eh iya kamu kan blasteran korea pantes saja hahahahaha, " ucap Lintang tertawa. Avel hanya senyum dan langsung makan
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ–––––––––––––ㅤㅤㅤ
ㅤㅤ–;11 Januari 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Avel
Teen FictionSeorang pemuda bernama Avel Valerian Radeya. Memiliki tubuh putih mulus, berkepala kecil, yang dulu tinggal di Seoul itu sekarang sendirian di negara yang penuh pulau yaitu Indonesia. Tepatnya di kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Tujuannya ingin hidup...