Menyimpan Rasa

22 4 0
                                    

Hari yang penuh kesialan ini selalu saja menimpa lelaki berwajah kecil itu. Bagaimana tidak sial orang setiap saat orang-orang selalu mengandalkan kemampuannya

Perempuan tinggi nan cantik itu menghampiri Avel sembari membawa minuman kesukaannya. Avel lah yang sedang kesialan ini.

"Arigatou Chel. "

"Oke, lain kali menolaklah Vel, mentang-mentang pinter jadi dimanfaatkan kan sama orang lain?! " ucap perempuan itu yang ternyata adalah Chelsea

"Iya-iya deh lain kali akan aku lakukan. " ucap Avel

Saat mereka ingin mengambil minuman, tiba-tiba tangan mereka menyatu membuatnya menjadi terkejut dan salah tingkah.

"Kamu aja duluan minumnya. "

"Kamu aja dulu Vel. " ucap Chelsea

"Bener nih? Yaudah aku duluan ya minumnya" ucap Avel

Chelsea melihatnya itu terasa dag dig duh ser alias deg-degan banget.

"Avel kenapa bengong? Apa aku salah beli minumannya? " tanya Chelsea

"Eh... Engga kok! Malah aku bilang makasih ke kamu karena bisa mengabaikan kecemasanku" ucap Avel gagap, saking maunya kepada yang orang sukai

"Kecemasan? "

"Eng- ehh tidak-tidak! Ma-maksudnya itu ahhh gak jadi dehh! "

Chelsea tertawa dengan sikap Avel barusan. Gak jelas itulah intinya

"Kenapa? " tanya Avel

"Engga kok. "

"Nyebelin! "

"Kok?! "

Chelsea pergi dengan perasaan kesel terhadapnya.

"Ku salah apa? " tanya Avel pada diri sendiri

Avel kembali ke kelas sembari membawa minuman tadi. Kalau di pikir-pikir apakah deg-degan itu bisa diartikan dengan jatuh cinta kembali? Apa Avel sudah move on? Ahh entahlah jalanin aja dulu.

Pulang sekolah telah tiba, semua murid pulang dengan gembira. Itulah namanya murid pasti kalau namanya 'pulang' pasti seneng. Beda halnya dengan eskul Dance. Hari ini adalah hari eskul Dance jadi bagi yang minat bisa ikut.

Avel dan Chelsea sampai di gor sekolah dan mulai pemanasan terlebih dahulu. Omong-omong, kemana Lintang? Dia pasti bakal telat.

"Vel, kenapa kamu suka sekali dengan dance? " tanya Chelsea

"Eumm.. Kenapa yaa.. Entahlah, orangtuaku dulunya seorang seniman tapi sekarang udah engga lagi. " jawab Avel

"Kalau aku karena i- "

"AVEL! CHELSEA! ADA KABAR GEMBIRA UNTUK KITA SEMUA! " teriak Lintang membuat omongan Chelsea terpotong

"Dih kagak sopan_- " ucap Avel kesel pada Lintang. Dia hanya nyengir gak jelas

"Oh ya memang ada kabar gembira apa?  " tanya Chelsea

"Kita kan multimedia, jadi kita boleh minjem kamera video untuk dance cover, kan lumayan upload ke youtube dapet duit. " jelas Lintang

"Eumm.. Senang sih tapi kan kalau dapet duit tetep harus ke sekolahin sebagian. " ucap Avel 

"Bodo lah, yang penting yang sekolah aja dulu, nanti kalau udah kumpul yaa beli sendiri begitu, ngerti? "

Avel dan Chelsea pun menganggur paham. Dan mereka bertiga, selagi menunggu yang lainnya, pemanasan dulu. Avel terlihat tidak fokus saat melihat Chelsea, entahlah mengapa harus begini.

Waktu menunjukkan pukul 18.00, eskul dance pun pulang dan kini tersisa bertiga yaitu Avel, Chelsea dan Lintang. Lintang dan Chelsea kelihatannya akrab membuat Avel ada sedikit cemburu tapi untungnya Lintang peka.

"Eh iya Vel, Chel, aku akan ke bang Rizki dulu, boleh? Ku tinggal ya dadah~"

Kini hanya Avel dan Chelsea, saat berjalan Avel enggan untuk menatapnya, saling menunduk saat berjalan. Kemana beraninya Avel itu? Hilang sudah kalau dekat dengan cewek cantik.

"Eh iya Vel, kamu kan suka nyanyi, boleh kan aku berkunjung ke rumahmu? "

"Ngapain? Apa hubungannya Nyanyi dengan rumahku? "

"Gak ah gak jadi. Oh ya aku pergi dulu ya, kaasan meneleponku daritadi kayaknya, dadah~"

Avel bingung dan blank. Nyanyi? Ngapain? Ahhh bodo ahh. Dan Avel kelupaan kalau di waktu berdua tadi tuh harusnya mengungkapkan perasaannya sendiri tapi dianya kabur. Jadi harus dipendam kembali kah? Avel bimbang saat ini.



ㅤㅤ Mengapa aku hilang berani berada dekat denganmu? Beribu banyak perasaan yang kusimpan untukmu.

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ–––––––––––––ㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
              –;25 Agustus 2019

The Story Of AvelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang