T : Teman dan Senja

43 7 0
                                    

Semenjak berada di Indonesia, Avel sudah mempunyai teman yaa walaupun temannya sering memanfaatkan Avel dan ia masih menganggapnya sebagai teman. Tapi berbeda dengan Lintang, dia selalu membuat Avel tersenyum terkadang Lintang juga melakukan hal yang konyol sehingga Avel bisa tertawa sepuasnya. Katanya

"Nahh gitu dong senyum, jangan cemberut melulu. Oh ya jangan bikin aku khawatir oke! Terutama fisik dan mental kamu itu! "

Avel terkejut mendengar perkataan akhir dari mulut Lintang.

"Ulah khawatir Lintang, Avel gak apa-apa. " ucap Avel santai sedangkan Lintang diam dan pergi begitu saja

Sore harinya, Avel jalan-jalan ke lapangan di daerah kosan. Tiba-tiba ada seseorang yang bermain basket. Dan itu temannya sendiri Lintang.

"Tanding basket 1 lawan 1 gimana Lintang? " tanya Avel sambil menghampiri Lintang. Otomatis Lintang terkejut yang bicara itu Avel

"Reuwas urang! Hayu eh! Naha bet takut?! " ucap Lintang dengan bangganya (Kaget aku! Ayo! Siapa takut?!)

"Iya Avel tau kalau kamu itu jago basket di sekolah dan selalu juara mewakili sekolah kan? Kali ini aku akan mengalahkanmu! " ucap Avel dengan lantang

"Oke?! Siapa takut?! "

Mereka memulai pertandingan basket antara Avel dan Lintang. Lintang begitu lihai dalam shoot nya. Avel mulai mengambil bolanya dari Lintang, ia juga mulai shoot tapi tidak masuk kedalam ring. Lintang hanya tertawa

"Udah ah, istirahat dulu. " ucap Avel sambil duduk

"Dih, curang lu! " ucap Lintang

"Cape Lintang. Oh ya sebentar aku akan membawa sesuatu, " ucap Avel seraya bangkit dan pergi mengambil 2 potongan sandwich.

"Nih, karena aku kalah, jadi aku kasih sandwich kepadamu. " Avel memberikan potongan sandwich kepada Lintang

"Wahhhh makasih Avel! Ini kamu yang buat? "

Avel menganggukkan kepala. Tandanya ia yang membuatnya.

Tidak kerasa sudah senja, semua orang pulang ke rumah masing-masing tapi tidak dengan Avel dan Lintang, mereka akan menikmati senja. Berdua.

"kamu gak mau pulang? "

"Gak ah masih pengen menikmati senja. Karena senja membuatku nyaman, " ucap Avel

"Bagaimana kalau senja itu tiba-tiba hilang menjadi kelabu? " tanya Lintang membuat Avel terdiam sejenak kemudian ia tersenyum

"Kalau kamu menemaniku menjadi temanku, kau akan menyinari hidupku seperti senjaku. "

Lintang langsung rangkul di lehernya Avel.

"Kalau berpisah dengan kamu bagaimana? "

Kaulah teman senjaku saat ini,



Lintang..

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ–––––––––––––ㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤ–;19Januari 2019

The Story Of AvelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang