Banyak yang bilang kalau Avel itu seseorang yang cuek, gampang marah. Memang Avel seperti itu alasannya karena dia tersenyum hanyalah palsu.
Sampai sekarang, Avel bingung kalau dia tersenyum untuk siapa? Untuk membahagiakan diri sendiri? Malah makin tersadar kalau dia tersenyum hanya untuk menutupi kesedihannya.
"Ter..senyum.. Haruskah aku selalu tersenyum untuk orang lain?"
"Vel.." Avel menoleh ke Lintang
"Iya?"
"Kamu pasti kepikiran terus ya tentang kamu tersenyum untuk siapa?"
Lintang mencoba mencari foto Avel saat tersenyum lalu memperlihatkan kepadanya.
"Kau tau foto ini pada saat apa?" tanya Lintang
"Ini pada saat...kita nongkrong di warung kamu nyeritain kak Novan yang jatuh dari sepeda tapi dianya malah nyengir, ingat?"
Avel menatap kearah foto itu, entahlah perasaannya saat ini rasanya ingin menangis ternyata aku memiliki senyum manis bagai gula.
"Tapi saat itulah senyumku hilang begitu saja."
"Vel, aku sedih kamu terus berpikir seperti ini terus! Aku mau kamu tersenyum dan bahagia seperti dalam foto itu, tidak hanya untuk orang lain tetapi untukmu, untuk hatimu." jelas Lintang sambil menunjuk hatinya.
"Apa kamu gak risih sahabatan denganku yang selalu bodoh dalam kehidupan?" tanya Avel
"Aku? Aku sama sekali gak risih sahabatan sama kamu justru aku akan melindungimu karena kamu sahabatku, permataku satu-satunya yang gak boleh sedih terus-menerus! "
Avel menangis dengan kencang, Lintang melihatnya lalu mengusap-usap punggungnya.
"Menangislah sepuasnya untuk sekarang, besoknya kamu harus tersenyum manis, berjanjilah denganku!? "
Ia menggelengkan kepalanya. Karena ia tahu ia tidak bisa yang namanya janji.
"Jangan dipaksakan kalau gitu, coba janji sama diri sendiri dulu baru denganku." ucap Lintang
Esoknya, Avel keluar dari kostan untuk menikmati sang fajar terbit. Ia duduk di tengah lapangan lalu melihat ke langit.
"Kamu gak berubah ya Vel, selaku saja menunggu sanga fajar terbit. "
Avel melihat kebelakang dan terkejutnya dia saat
Daffa kembali dan Avel tersenyum lebar kepadanya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ–––––––––––––ㅤ
–;25 Maret 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Avel
Teen FictionSeorang pemuda bernama Avel Valerian Radeya. Memiliki tubuh putih mulus, berkepala kecil, yang dulu tinggal di Seoul itu sekarang sendirian di negara yang penuh pulau yaitu Indonesia. Tepatnya di kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Tujuannya ingin hidup...