Teman A

20 3 0
                                    

Pada bulan November, sekolah memang suka ada pementasan musik niatnya Avel ingin tetapi ia sudah lama tidak memainkan alat musik. Karena alat musik hanyalah masa lalu yang kelam.

"Avel! Kesini!" ucap guru memanggil Avel dari jauh

Lalu Avel menghampirinya dan tepatnya ada Chelsea disana membuat Avel sedikit bingung.

"Iya pak? Ada apa?"

"Begini, Bapak tau kalau kalian punya bakat dibidang alat musik jadi Bapak mohon ke kalian untuk menampilkan yang terbaik," Jelas Bapak itu ke Avel dan Chelsea

"Kok Ba-bapak ta-tau aku su-"

"Mamamu memberitahukan semua Chel.." ucap Bapak

Avel melihat, melihat sangat jelas kalau Chelsea sedang kecewa tetapi ia meresponnya dengan senyuman manisnya.

"Oke pak! Tapi.. Apakah aku sendiri?"

"Tentu saja tidak! Bapak sengaja mengajak Avel untuk disuruh bermain piano. Bapak lihat dia sering memainkan pianonya di gedung musik."

Avel terkejut? Bukan main bahkan kenangan kelam kembali lagi. Blank tentu saja, Avel ingin lari dari masalah itu tetapi..

"Apa kamu tidak setuju?"

"Anu.. Aku udah gak bisa denger suara piano lagi." ucapnya pelan

Chelsea memegang pundak Avel dan

"Daijoubu (Gak apa-apa) pak! Aku dan Avel bisa menunjukkan yang terbaik! Tolong kasih kami semangat!" ucap Chelsea gigih membuat Bapak tersenyum

"Tenang! Bapak akan mendukung kalian kok! Tetep semangat juga untuk kalian, oke!?"

Chelsea mengangguk semangat sedangkan Avel masih kalang kabut.

Hari sudah semakin sore dan mereka berdua memang selalu pulang agak sore karena tugas.

"Oh ya Vel, kenapa kamu gak mau main piano?" tanya Chelsea

"Bukannya gak mau tapi udah gak bisa melakukannya."

"Kok bisa gi-"

"Piano masa lalu yang amat kelam."

Chelsea menyentil kening Avel lalu lari

"YAK! Kok nyentil a-"

"Bukan gak bisa tapi gak mau, kita manusia ini harus bisa mencari solusi bukan lari seperti ini. Bukannya kamu tenang kalau kamu gitu bahkan semakin membebani, betul!?"

Avel berhenti, semua ingatan masa lalu kini kembali. Avel memegang kepalanya dan ingin membanting hpnya tetapi ditahan oleh Chelsea.

"Percuma Vel gitu juga. Mending ikuti saja apa kata hatimu saat ini, mau solusi dari masalah piano itu? Makanya, ayo lakukan kembali!"

Chelsea tersenyum dan menarik Avel untuk berlari. Awalnya sih Avel blank tetapi ia tersenyum juga melihatnya dia benar-benar seperti Miyazono Kaori.

Pada saat malam hari, Avel mendapatkan Chat dari Chelsea yang berisi dokumen.

"Hah ini kan Introduction and Rondo Capriccioso Op. 28 (Piano & Violin) – Saint Saens?!. Kok dia tau ini?! Apa dia. Miyazono Kaori sesungguhnya?! Ini lagu pas aku memainkannya pas 2 tahun yang lalu. Apa dia masih mengingatnya? "

Avel segera melihat dan mulai mengingatnya kembali dan meskipun beberapa kali mengingatnya tetapi susah juga untuk dicerna, Lintang yang melihat Avel pun nampak bingung

"Vel, ngapain?"

"Ngapain lagi kalau bukan ngapalin not balok piano. Aku disuruh sama guru."

Lintang agak kaget soalnya dia terakhir memainkan piano yaa 2 tahun yang lalu.

"WHAT!? DISURUH!? TERUS KAMU GIMANA!? BAKAL SENDIRIAN KAH?"

"Yak! Satu-satu dong! Aku akan melakukannya kembali dan hmm ada seorang violins perwakilan sekolah. Nanti lihat lusa ya di lapangan." Lintang pun mengangguk paham tapi dia agak khawatir juga sama Avel.

Lusa pun kini tiba, semua orang datang karena ini pertunjukan yang jarang di tonton oleh banyak orang. Piano berwarna Hitam pun telah ada di lapangan.

Orang yang memakai Jas hitam itu ialah Avel. Sungguh tampan bukan dia tuh

 Sungguh tampan bukan dia tuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chelsea.. Itu kamu bukan? Wahhh pangling sekali kamu hahahaha."

"Dih jelek ya pake kayak gini?"

Avel melongo sebentar lalu dengan tiba-tiba Lintang dan Naufal dan teman-teman dari eskul Dance menghampiri mereka berdua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Avel melongo sebentar lalu dengan tiba-tiba Lintang dan Naufal dan teman-teman dari eskul Dance menghampiri mereka berdua.

"Uwahh kalian berdua cocok deh! Inilah Arima Kousei dan Miyazono Kaori di dunia nyata!" ucap Novan penuh dengan kegirangan

Mereka semua mengatakan setuju sambil berteriak dan mereka berdua berjalan menuju lapangan. Orang-orang yang hadir di lapangan dibuat takjub oleh mereka berdua, mengapa tidak, mereka sangatlah pangling!

Sebelum melakukan penampilan, kemarin mereka sempat berlatih dan tiba-tiba Chelsea terhenti permainnnya.

"Yahh Chel, nanggung sekali mau beres."

"Sebelum melanjutkan, aku mau nanya."

"Nanya apaan?"

"Kamu gak kepaksa kan ngelakuin ini?"

Avel menggeleng

"Engga kok, malah aku bilang makasih sudah membebaskan aku dari kesuraman ini Teman A!"

Kini giliran Chelsea yang tersenyum dan..

"Aku ingin lebih dari teman A boleh gak?"

"INILAH PERSEMBAHAN SPESIAL DARI KELAS XII MULTIMEDIA. AVEL DAN CHELSEA!! "





Disaat itulah kami berdua berharap, kami memiliki perasaan yang sama seperti di dalam alunan musik dan... Lebih dari teman A

ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ–––––––––––––ㅤ
ㅤㅤㅤㅤ


                   –;1 November 2019

The Story Of AvelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang