Setiap orang memiliki kenangan masing-masing baik itu bahagia ataupun sedih. Dan kini, Avel juga mempunyai kenangan yang kini menjadi sebuah lembaran.
Seperti sekarang, Avel sedang membaca lembaran kenangan bersama seorang teman di negeri gingseng yaitu Daffa Ilham Pratama. Walaupun umur Avel dan Daffa jauh, tetapi dia sangatlah pengertian kepadanya. Dia selalu bikin lagu sendiri untuk Avel
"Oh ya vel, mau dengerin lagu yang aku bikin gak?" tanya Daffa
"Boleh-boleh, Avel dengerin deh hyung." ucap Avel antusias
Daffa memulai menyanyi sambil memainkan gitarnya. Suaranya membuat Avel ingin menangis
"On a sunny day,
It suddenly started raining
It was sad, like just heard about you
We've already said goodbye
Even the sunshine was wet
With our last tears of that day"Avel baru sadar ternyata lagu itu adalah lagu perpisahan dirinya dengan Avel. Setelah selesai menyanyikannya tiba-tiba Daffa memeluk Avel sambil menangis.
"Vel, maafin hyung ya! hyung harus melanjutkan kuliah di inggris. Semoga ada seseorang yang lebih peduli kepadamu selain hyung. Ah ya ortumu gimana vel?"
Avel mengeratkan pelukan hyungnya itu. Avel gak mau membahas ortu. Bukan karena benci tetapi ada lembaran kenangan bersama ortu yang Avel ingin merobeknya.
"Jangan membahas lembaran lama! Avel gak mau mengingatnya. Karena aku benci lembaran lama dan ingin merobek lembaran lama itu!"
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ-------------ㅤ
ㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤ-;30 Mei 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
The Story Of Avel
Teen FictionSeorang pemuda bernama Avel Valerian Radeya. Memiliki tubuh putih mulus, berkepala kecil, yang dulu tinggal di Seoul itu sekarang sendirian di negara yang penuh pulau yaitu Indonesia. Tepatnya di kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Tujuannya ingin hidup...